Museum Seni Islam (MIA) adalah salah satu bangunan paling ikonis di Qatar dan terkenal di dunia karena koleksi maha karya Islamnya yang eksotis dari berbagai negara Muslim yang tersebar ke penjuru dunia selama ratusan tahun.
Ribuan pengunjung telah menikmati keajaiban dan kemegahan dunia Islam melalui karya seni yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun dan dilestarikan dengan cermat, sehingga pengunjung dapat memahami tradisi, budaya, dan warisan Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad lamanya.
Saat memasuki ruangan utama saja, mata kita sudah dimanjakan dengan keindahan arsitektur gedung musium ini. I.M. Pei sangat berhasil dalam mendesain arsitektur museum ini yang terinspirasi oleh arsitektur Islam kuno, namun memiliki desain modern yang unik yang mencakup pola geometris. Ini adalah museum pertama di negara-negara Teluk yang menampilkan seni Islam selama lebih dari 14 abad.
Museum of Islamic Art (MIA) Â dibangun pada pertengahan 2000-an dan dibuka untuk umum pada 1 Desember 2008, di bawah perlindungan Ketua Dewan Pembina Otoritas Museum Qatar, Yang Mulia Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al-Thani.
MIA menjadi rumah bagi berbagai karya seni Islam yang dikumpulkan dari seluruh dunia Muslim di tiga benua: Cina, India, dan Spanyol. Koleksinya terdiri dari batu mulia, perhiasan, keramik, kaca, kayu, logam, tekstil, dan manuskrip dari ratusan tahun yang lalu yang berasal dari abad ke-7 hingga ke-20.
Ribuan karya seni MIA berasal dari era yang berbeda dan menceritakan kisahnya sendiri dan akan membawa anda terbang melayang melampaui tembok musium dan membawa anda ke dunia ratusan tahun yang lalu. Setiap karya seni dan sejarahnya akan melemparkan anda kebayangan dunia Islam di masa lalu. Pakaian, perhiasan, manuskrip, sampai ada contoh ruangan tamu di Damaskus dengan ukuran asli.
MIA juga sering mengadakan pameran tematis dengan artefak dan karya seni yang dibawa khusus ke Qatar, menegaskan bahwa Qatar telah menancapkan kuku di dunia seni internasional.
MIA adalah salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Qatar. Hayati, amati dan nikmati tidak hanya keindahan pemandangannya, tapi juga setiap benda seni, setiap lembar kertas, dan pasti setiap sejarah di balik kejayaan Islam di masa lalu.
Seingat saya ada total 12 gallery yang tersebar di lima lantai musium yang sangat indah ini. Dari sejarah peninggalan seni Islam zaman awal Islam sampai zaman Islam di Andalusia dan masa Ottoman. Menyusuri setiap benda-benda bersejarah di setiap gallery, lalu naik lantai demi lantai sangat mengasyikkan.Â
Kalau ada waktu lebih banyak, mungkin saya dan keluarga bisa seharian menjelajahi dan menyusuri pengalaman menapak sejarah seni Islami yang sangat indah ini. Kemarin kami hanya mempunyai waktu dua jam saja untuk mengelilingi 12 galeri musium ini.
Ada beberapa koleksi yang paling menarik perhatian saya, salah satunya adalah Baju Besi Kavaleri dari masa Ottoman. Seketika terbayang sosok gagah perkasa sultan Salahuddin Al Ayubi seeperti di film Kingdom of Heaven.
Keterangan di fotonya: "Setelah keberhasilan pertama mereka dalam menaklukkan wilayah-wilayah baru dengan menggunakan taktik militer yang mereka pelajari dari Sasanian, tentara muslim terus berkembang dan memperluas pengaruhnya dengan bantuan mamluk dan ghilman yang diperbudak dari wilayah-wilayah di Asia Tengah.
Sementara pada saat yang sama juga belajar menggunakan kavaleri dari tentara Mongol yang membawa perang kavaleri dari dataran rawa ke wilayah Persia dan Arab, dan dengan demikian gaya baju besi juga mulai berkembang dengan munculnya konfederasi suku di Anatolia, Kaukasus, dan sebagian wilayah Iran."
Â
Lembaran Al Quran abad 1 hijriyah
Foto di atas adalah potongan lembar halaman Al Qurn surat Al A'raf 162-186 dari abad 1 Hijriyah. Abad satu hijriyah? Ya benar anda tidak salah membaca. Potongan ini memang setua itu. Sebenarnya total ada 47 halaman yang selamat dari abad ke 1 Hijriyah ini. Kebanyakan berada di Chester Beatty Library (Dublin), halaman di foto di atas dan sisanya ada di koleksi pribadi seseorang di Houston, Texas.Â
Riwayat selengkapnya bisa anda baca di https://www.islamic-awareness.org/quran/text/mss/soth3.html
Luar biasa ya!
Cangkir Terbuat dari Zamrud!
Cangkir di foto ini terbuat dari zamrud yang berasal dari zaman Mughal di India.Â
Bayangkan betapa kaya dan sejahteranya India, atau area Hindustan pada masa itu, sebelum dirusak dan dirampas habis-habisan oleh penjajah yang terkutuk. Seolah-olah setiap gores dan titik kemegahan dan kekayaan India tergambar dalam setiap tulang cangkir ini yang dipahat dengan indah dan dipoles dengan kerja keras oleh tangan-tangan terampil.Â
Namun, sayangnya, semua itu terkikis habis nyaris tak bersisa oleh para penjajah yang tak segan  dan tak sungkam merampas kekayaan dan harta bendanya.
Kepala Air Mancur berhiaskan emas!
"Sesuatu yang sepele seperti kepala air mancur menjadi benda seni yang sangat bernilai di zaman Ummayyad Andalusia (abad 10-11 Masehi). Bayangkan kemajuan Andalusia pada masa tersebut, hanya sekadar kepala air mancur, namun bisa sangat niat dibuat dengan bentuk yang begitu indah dengan sentuhan emas dan perak. Tidakkah para pembuatnya takut benda ini akan dicuri?
Fakta kecil seperti ini membuat saya yakin bahwa pada zaman itu masyarakat pasti sangat sejahtera dan mampu membuat benda-benda indah yang tidak hanya bernilai tinggi, tapi juga dihargai oleh orang lain."
Masih banyak koleksi lainnya yang ingin saya bagikan, yang tentunya tidak akan cukup untuk mewakili keindahan dan kekayaan koleksi seni Islami di museum ini. Jika Anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Qatar, jangan sampai lupa untuk tidak mampir ke museum ini.
Saya yakin, setiap karya seni yang terpajang di sana akan membawa Anda kembali ke masa lalu, di mana kemajuan dan kekayaan Islam terpancar jelas menyinari peradaban dunia hinga kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H