Mohon tunggu...
Diday Tea
Diday Tea Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Migran Indonesia, Penulis di Qatar.

Saya karyawan sebuah perusahaan petrokimia di Timur Tengah. Saya sangat menyukai topik-topik tentang edukasi, pengembangan otak, accelerated learning dan cognitive science. Saya juga hobi di fotografi. Sudah menulis lima buku solo di berbagai penerbit mayor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Salam dari Qatar: Museum of Islamic Art dan Koleksi yang Menakjubkan

19 Desember 2022   15:50 Diperbarui: 20 Desember 2022   09:49 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan betapa kaya dan sejahteranya India, atau area Hindustan pada masa itu, sebelum dirusak dan dirampas habis-habisan oleh penjajah yang terkutuk. Seolah-olah setiap gores dan titik kemegahan dan kekayaan India tergambar dalam setiap tulang cangkir ini yang dipahat dengan indah dan dipoles dengan kerja keras oleh tangan-tangan terampil. 

Dokumentasi Pribadi.
Dokumentasi Pribadi.

Namun, sayangnya, semua itu terkikis habis nyaris tak bersisa oleh para penjajah yang tak segan  dan tak sungkam merampas kekayaan dan harta bendanya.

Kepala Air Mancur berhiaskan emas!

Dokumentasi Pribadi.
Dokumentasi Pribadi.

"Sesuatu yang sepele seperti kepala air mancur menjadi benda seni yang sangat bernilai di zaman Ummayyad Andalusia (abad 10-11 Masehi). Bayangkan kemajuan Andalusia pada masa tersebut, hanya sekadar kepala air mancur, namun bisa sangat niat dibuat dengan bentuk yang begitu indah dengan sentuhan emas dan perak. Tidakkah para pembuatnya takut benda ini akan dicuri?

Fakta kecil seperti ini membuat saya yakin bahwa pada zaman itu masyarakat pasti sangat sejahtera dan mampu membuat benda-benda indah yang tidak hanya bernilai tinggi, tapi juga dihargai oleh orang lain."


Masih banyak koleksi lainnya yang ingin saya bagikan, yang tentunya tidak akan cukup untuk mewakili keindahan dan kekayaan koleksi seni Islami di museum ini. Jika Anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Qatar, jangan sampai lupa untuk tidak mampir ke museum ini.

Manuskrip Ihya Ulumudin.
Manuskrip Ihya Ulumudin.

Saya yakin, setiap karya seni yang terpajang di sana akan membawa Anda kembali ke masa lalu, di mana kemajuan dan kekayaan Islam terpancar jelas menyinari peradaban dunia hinga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun