Mohon tunggu...
Dida Nurul
Dida Nurul Mohon Tunggu... Perawat - Fight for your dreams.

love myself, love yourself.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aktivitas Fisik Mempengaruhi Kualitas Hidup Lansia

4 Oktober 2021   11:49 Diperbarui: 4 Oktober 2021   11:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak manfaat yang bisa didapatkan melalui aktivitas fisik. Pertama, sehat untuk jantung. Jantung merupakan organ yang berfungsi untuk memompa darah. Ketika tubuh banyak bergerak, jantung pun terlatih cepat berkontraksi. Maka, semakin banyak pula darah yang dipompa. Aliran darah lancar untuk mengalirkan nutrisi, oksigen, dan lainnya kepada jaringan serta sel tubuh. Aktivitas Fisik yang dianjurkan ialah senam lansia, jalan pagi, dan masih banyak lagi. Kedua, kognitif otak. 

Lansia sangat rentan mengalami demensia karena terjadinya penurunan fungsi intelektual/kognitif. Namun, hal ini bisa dicegah apabila lansia sering melakukan aktivitas. Dengan berbagai melakukan aktivitas, otak akan terus bekerja sehingga fungsi kognitif tetap terjaga. Biasanya ini terlatih ketika lansia berinteraksi sosial dengan individu lain, seperti saat berolahraga bersama. Ketiga, mempertahankan keseimbangan tubuh. Lansia juga mengalami kendala pangaturan keseimbangan tubuh karena menurunnya persepsi terhadap kedalaman, menurunnya penglihatan perifer, menurunnya kemampuan untuk mendeteksi informasi spatial. Kondisi ini bisa menyebabkan resiko jatuh pada Lansia (Suryanto, 2015). Aktivitas fisik yang ditujukan untuk memperbaiki keseimbangan misalnya Tai Chi, dansa (Laskmi, 2009).

Namun, tidak semua lansia dapat melakukan aktivitas fisik. Gangguan atau penurunana fungsi organ harus terlebih dahulu dimengerti dan disesuaikan untuk merencanakan aktivitas fisik pada lansia. Aktivitas fisik yang salah atau tidak tepat akan menimbulkan risiko yang berbahaya, namun dengan memilih aktivitas yang tepat, manfaat aktivitas fisik pun sangat berpengaruh. Maka dari itu, perlunya lansia memahami kondisi fisiknya terdahulu untuk menentukan kegiatan yang akan meningkatkan kualitas hidupnya.

Referensi                                                                                 

Kholifah Siti Nur, W. W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas.

Laskmi, R. A. (2009). Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia. In Universitas Negeri Yogyakarta.

Lilik, A. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Omeoo. (2013). Populasi Lansia Diperkirakan Terus Meningkat Hingga Tahun 2020. Kemenkes RI. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/aceh/populasi-lansia-diperkirakan-terus-meningkat-hingga-tahun-2020. diakses pada Jumat, 01 Oktober 2021 pukul 14:16 WIB.

Suryanto, S. (2015). Pentingnya Olahraga Bagi Lansia. Medikora, 1, 23--30. https://doi.org/10.21831/medikora.v0i1.4666

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun