Lokasi desa Pamijahan yang berada jauh dari hirup pikuk perkotaan mebuat waganya lebih memilih mejadi petani dan peternak. Memang tidak semua, tapi sebagian besar memilih menjadi petani dan peternak sapi. Salah satunya adalah peternakan sapi perah yang sudah berdiri sejak tahun 1997.
Peternakan sapi tersebut berdiri di atas tanah dengan kawasan yang terbagi dua. Sebagian berada di kecamatan Pamijahan dan sebagian lainnya di kecamatan Cibungbulang. Desa Pamijahan hanya memiliki 22 blok kandang sapi perah atau 40% saja. Sarana umum jalan baru 2,3 km yang beraspal dan sekitar 5 km masih rusak dan berlubang, Walaupun sudah usahakan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (MUSREMBANG) desa.
Pak Rahmat, salah satu warga yang memiliki ternak sapi perah mengatakan bahwa sapinya selalu di rawat dengan baik, dengan cara di mandikan setiap hari dan kandangnya dibersihkan setiap dua kali seminggu. Setiap hari para warga mencabut rumput di lapangan sebelum ke peternakan, nantinya rumput tersebut akan dijadikan pakan ternak sapi. Semilir aroma khas kandang sapi seolah sudah menjadi makanan sehari-hari. Tak pernah ada perasaan jijik sedikitpun di kala membersihkan kandang. Inilah pekerjaan mereka setiap harinya untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Kawasan ternak sapi perah Kabupaten Bogor telah bekerja sama dengan pabrik indomilk. Setiap harinya mereka memproduksi 8500 liter susu dan langsung dikirimkan ke pabrik untuk di olah. Susu tersebut dihasilkan dari sekitar 1000 ekor sapi induk dari 2100 populasi yang ada. Terdiri atas 181 kandang yang terbagi 6 kelompok tani ternak sapi perah.
Setiap tahunnya akan diadakan kunjungan rutin dari para peternak sapi perah yang berada di daerah Kalimantan untuk melakukan study banding dan saling sharing tentang kelebihan juga kekurangan ternak sapi perah mereka. Kegiatan tersebut di damping oleh kementrian peternakan.
“Saya berharap kedepannya peternakan sapi perah ini akan semakin maju sehingga masyarakat di sini yang bergantung pada peternakan sapi perah kabupaten Bogor ini juga semakin baik dalam perekonomiannya.” Ujar pak Pepen yang sudah 12 tahun mengabdi di desa Pamijahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H