Mohon tunggu...
Dida Andriana
Dida Andriana Mohon Tunggu... -

Wanita Yang Puitis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gagal dan Terus Salahkan Orang Lain, Layakkah Jokowi Jadi Presiden?

18 Februari 2014   19:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="612" caption="sumber: gm1.ggpht.com"][/caption] Jokowi, tak henti – hentinya menyalahkan pihak lain atas kegagalannya membangun ibu kota negara, DKI Jakarta. Pada masa kampanye, Jokowi berujar bahwa dua persoalan krusial DKI; banjir dan macet bukanlah perkara sulit untuk diselesaikan, bercermin dari pengalamannya membangun Solo.

Namun, untuk kedua hal tersebut, nyatanya Jokowi gagal. Kemampuan pengelolaan anggaran yang disebut – sebut menjadi keahliannya juga hanya isapan jempol. Miliaran rupiah anggaran daerah tak terealisasi dengan maksimal. Jakarta tetaplah kota macet dan banjir.

Hari ini, Selasa (18/02), liputan6.com menurunkan pemberitaan yang berisi Jokowi kembali menyalahkan Mendagari karena pembangunan rusun Komaruddin tak kunjung terealisasi. Sepertinya Jokowi kembali menyerang Gamawan Fauzi setelah dirinya mendapat teguran atas lambatnya pembahasan APBD. Namun Jokowi tak tinggal diam, ia menimpakan kesalahan ini pada DPRD yang dianggapnya memperlambat proses pembahasan anggaran.

Kembali pada persoalan rusun Komarudin. Jokowi menyalahkan Mendagri karena APBD 2014 yang telah disahkan DPRD belum ditandatangani oleh Gamawan Fauzi.

"Kalau yang namanya memperbaiki itu (rusun Komarudin – red) perlu apa? perlu anggaran kan, anggarannya sudah keluar belum dari Kemendagri? Belum kan, ya berarti tidak bisa menggunakan anggaran," kata Jokowi.

Selain menyalahkan Mendagri, Jokowi juga menyalahkan warga. Menurutnya warga sulit diajak bekerja sama lantaran tidak bersedia dipindahkan ke tempat yang jauh dari lokasi sebelumnya.

"Kenapa rusun kita enggak siap? Karena membangun rusun itu perlu lahan. Lahan itu kalau cari di sekitar lokasi juga sudah sangat sulit, tapi kalau dipindahkan jauh, misalnya ke Marunda atau ke Cengkareng, mereka juga tidak mau. Problemnya ada di situ,"lanjut Jokowi.

Jika Jokowi terus menyalahkan pihak lain atas kegagalannya, kapan ia akan mengevaluasi diri untuk bekerja lebih? Seorang pemimpin yang baik tidak pernah melimpahkan kesalahannya pada orang lain apalagi rakyatnya sendiri. Jika kita cermat, inilah sifat asli Jokowi sesungguhnya.

Jokowi seperti menggadaikan kepercayaan warga DKI yang telah mendukungnya untuk pencitraan dan memuluskan jalannya menuju RI 1. Jika Jokowi berani jujur, apa keberhasilan yang telah dicapainya? Untuk melihat itu, kita bisa ke Solo. Kemiskinan di Solo terus meningkat dan rakyat kian menderita selama Jokowi menjabat Wali Kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun