Mohon tunggu...
Dicky wijaya
Dicky wijaya Mohon Tunggu... Relawan - orang biasa yang baru lulus kuliah

Menulis hal-hal yang sayang untuk di lewatkan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Menuju Sarjana Sosial

16 Agustus 2023   21:44 Diperbarui: 16 Agustus 2023   22:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo apa kabar teman-teman semua, sudah lama tidak menyapa teman-teman lewat tulisan, tulisan ini statusnya bukan lagi ditulis oleh mahasiswa loh tapi ditulis oleh seorang sarjana hehehe, becanda sarjana, doa'in cepet dapet jodoh eh dapet kerjaan maksudnya wkwk, disini saya pengen bercerita tentang kisah kecil perjalanan menempuh sarjana sosial dua bulan yang lalu.

            Btw sebelum nulis di kompasiana ini tepat setahun kemarin saya nulis di bloger dengan nama blog kisahkecil190, kenapa kisah kecil 190 karena memang saat itu saya orang yang senang cerita ke orang-orang dengan kisah-kisah yang mungkin orang anggap kecil, terus 190nya itu merupakan ayat quran ali-imran 190 yang disitu allah berfirman bahwa pada pencipataan langit dan bumi pergantian siang dan malam itu terdapat tanda-tanda kebesaran allah bagi orang yang berakal. 

Maka dari itu dibuatlah sebuah blog yang harapannya kisah-kisah kecil yang didapat baik apa yang dialami atau dibaca dapat menjadi hikmah khususnya bagi penulis umumnya bagi rekan-rekan semua.

            Oke kita mulai tulisan ini, tadi cuma prolog hehe, cerita diawali dengan dibukanya pendaftaran siding skripsi tanggal 5 Juni 2023, dan saat itu saya masih berkutat dengan bab dua hahaha, sedangkan pendaftaran ditutup tanggal 23 Juni 2023, sebagai seorang dealiner disitu langsung semangat dong, hari demi hari terus berlanjut sampai mendekati penutupan lembar persetujuan masih belum ditandatangani dosen pembingbing.

            Melihat teman-teman sudah pada beres, membuat saya senang dengan asumsi saya juga pasti bisa, target saya h-7 penutupan harus sudah selesai karena melihat teman-teman lain hasil plagiasi dari jurusan keluar h+7 setelah pengajuan, pertengahan juni sempet down karena skripsi yang saya ajukan dicoret dengan coretan yang banyak sekali oleh dopem dua, sedangkan dospem satu susah ditemui, sempat ingin menyerah tapi bangkit kembali, tau bangkitnya karena apa? saya bangkit hanya oleh snap wa teman ku dengan tulisan kurang lebih seperti ini, "boleh sedih, boleh ngeluh, asal jangan menyerah" disitu langsung gas kembali untuk menulis skripsi.

            Alhamdulillah h-7 tanda tangan dari dosen dua bisa didapatkan, sementara itu dosen satu masih berkutat di bab empat, di minggu terakhir saya menghabiskan waktu setiap hari untuk bisa bertemu dosen dua, sampai h-2 tanda tangan masih belum didapatkan sang dosen masih merevisi skripsi saya, sempat menyerah dan berpikir untuk sidang di bulan agustus, teman-teman saat itu bahkan berpikiran bahwa waktu saya telah habis, karena secara rasionalpun untuk pengajuan plagiasi tidak akan cukup waktunya. tapi saya yakin selama pendaftaran belum ditutup artinya masih ada kesempatan untuk saya bisa sidang bulan juni.

            Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba, pada H-1 pendaftaran lembar bimbingan dan persetujuan telah selesai ditanda tangani, setelah itu tinggal satu pekerjaan lagi yaitu plagiasi dari jurusan. Dengan banyak permohonan maaf saat itu saya meminta tolong untuk dapat hasil palgiasi dalam satu hari saja, saya sadar bahwa hasil plagiasi secara prosedur akan keluar dalam 2x24 jam, sementara waktu pendaftaran akan ditutup esok hari.

             Saat itu pihak jurusan menyanggupi dan akan mengusahakannya, waktu terus berlalu hingga hari jum'at hasil masih belum keluar, setelah jumatan saya mendapat kabar bahwa laptop yang digunakan bermasalah, sementara pendaftaran baik offline maupun online ditutup jam 16.30, sempat berpikir ah inimah ga akan keburu, tapi harapan itu masih ada hingga akhirnya pukul 14.47 surat baru dikirimkan oleh jurusan, dan disitu saya langsung mengurus mengurus berkas-berkas baik online maupun offline dan tepat selesai sebelum waktunya.

            Teman-teman jurusan pun banyak yang tidak tau kalau saya sidang, dan memang saat itupun saya sengaja tidak menyampaikan apa-apa ke teman-teman takutnya tidak lolos administrasi karena bisa dikatakan berburu-buru. Namun alhamdulillah nama saya termasuk dalam peserta sidang senin, 26 Juni 2023, dan Alhamdulillah juga mendapatkan nilai A dari dua dosen penguji.

            Namun ada hal unik yang mungkin saya lakukan di bulan juni saat itu, setiap ada yang nanya dik kapan sidang saya selalu bilang do'ain bulan juni, yang nanya bertanya udah bab berapa emang, saya jawab masih bab 2 hahaha, tapi saya yakin ucapan adalah do'a dan entah do'a siapa yang membantu saya untuk bisa sidang di bulan juni, saya ucapakan banyak terimakasih kepada semua yang telah mendoakan.

            Dari perjalanan menuju S.Sos tersebut banyak teman-teman yang tidak yakin bahwa saya akan sidang di bulan juni, bahkan saat berkutat di bimbingan teman saya bilang bahwa dengan dosen yang membimbing saya, saya dikatakan akan nambah satu semester karena begitu susahnya, tapi semua itu kata manusia, tapi saya yakin pada Allah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang berusaha dan bertawakal, dan sayapun bukan hanya meminta untuk dapat sidang di bulan juni tapi sayapun meminta untuk dilapangkan jikalau usaha saya tidak sesuai dengan apa yang diharapakan.

            Hal ini bisa dikatakan sama seperti ujian proposal di tahun 2022, tepat beberapa hari setelah gempa cianjur. Saat itu saya sudah daftar sidang proposal namun kondisi saya saat itu sedang berada di cianjur menjadi relawan dan saat itu saya tidak bisa pergi ke bandung, sempat berpikir untuk melepaskan sidang dikarenakan secara peraturan sidang harus dilaksanakan offline.

Hingga akhirnya di hari sidang dilaksanakan saya memberanikan diri untuk berkomunikasi kepada penguji tentang kondisi yang saya alami, dan alhamdulillah sidang bisa dilaksanakan dengan cara online, dan lagi-lagi saya sudah sidangpun tidak diketahui teman-teman karena memang tidak melakukan foto-foto. Jadi apakah saya bisa dikatakan selalu beruntung?

            Bang dzawin pernah berkata kalau keburuntungan adalah ketika kesempatan bertemu dengan kemampuan. Kemampuan bisa diasah, kesempatan bisa dicari. Jadi pada dasarnya keberuntungan bisa diciptakan. Simplenya usaha dan do'a harus selalu beriringan, Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk melakukan sesuai kehendaknya, tapi ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan dan diusahakan, maka do'alah menjadi senjata terakhir. Bukankah rasul menyuruh kita untuk senantiasa berdoa bahkan hanya untuk meminta garam.

            Kadang peristiwa-peristiwa yang dimana kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya berharap kepada Allah kelak akan dirindukan kemudian hari dan selalu dikenang, momen diujung tanduk sebagaimana dulu rasulullah dan abu bakar saat hijrah ke Madinah dan saat itu rasul dan abu bakar sudah tidak ada jalan lagi dan hanya bisa bersembunyi di gua tsur, hingga abu bakar berkata pada rasulullah "kalau mereka ada yang mencoba melihat ke bawah, pasti dia akan melihat kita." Rasulullah berkata"Abu bakar, jika kau menduga kalau kita berdua, ketiganya adalah Allah."

            Jadi pastikan bahwa pertolongan Allah itu dekat, jangan menyerah dengan kondisi yang sulit selalu ada jalan menuju kemenangan, dibalik kesulitan selalu ada kemudahan, sutan syahrir pernah berkata bahwa hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan. Kalau kata ustad evie "rek kieu wae?".

            Sekian tulisan panjang lebar ini saya utarakan, do'akan semoga bisa menulis kisah menuju magister sosial di kemudian hari. Seperti biasa tetap semangat dan jangan menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun