Hari-hari terus berjalan, masalah datang silih berganti, tapi yakinlah semua akan selesai, bukankah hari ini adalah rentetan masalah-masalah hari kemarin.
Aku tidak akan memujimu karena kekuatanmu telah melewati ini semua. Kalau orang-orang bilang "terimakasih diriku telah sekuat hari ini". Aku rasa kurang tepat coba ganti menjadi seperti ini "Alhamdulillah, segala pujian untukmu ya rabb yang telah menguatkanku sampai hari ini". Sederhana tapi Allah suka.
Tapi susah ga sih nerima yang allah takdirkan apa lagi itu ga sesuai sama apa yang kita inginkan. Ali bin Abi Thalib berkata, "Jika Allah mengabulkan doaku maka aku berbahagia, tapi jika Allah tidak mengabulkan doaku maka aku lebih berbahagia, karena yang pertama adalah pilihanku, sedangkan yang kedua pilihan-Nya".
Ngerasa cape do'a terus tapi belum sesuai harapan, sesungguhnya itu salah satu karunia Allah untukmu, Umar bin Khattan berkata, "Aku tak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak. Sebab setiap kali Allah mengilhamkan hamba-Nya untuk berdoa, maka Allah sedang berkehendak untuk memberi karunia. Yang aku khawatirkan adalah; jika aku tidak berdoa".
Dan yakinlah bahwa itu yang terbaik yang berikan Allah kepadamu, Umar bin Khattab berkata "Apa yang Melewatkanku tidak akan pernah menjadi Takdirku, dan apa yang Ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku".
Masih berat buat nerima ini semua? Yakinlah ini semua baik untukmu jika kamu bisa menyikapinya, Rasulullah Muhammad bersabda "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim, no.2999)
Kalau kata temen saya semua butuh proses, karena disetiap proses ada pembelajaran. Jika dipercepat Tuhan ingin kamu bersyukur, jika diperlambat Tuhan ingin kamu bersabar.
Berbahagialah atas apa yang kau miliki, bersabarlah atas apa yang kau belum miliki.
Terimakasih, sampai jumpa dilain kesempatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H