Mohon tunggu...
Dicky TryGusrian
Dicky TryGusrian Mohon Tunggu... Guru - Education, Teacher Social Studies

Expert Social Studies, fokus Research and development (R&D), Education, Magister Social studies.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ledakan Kehidupan

4 Februari 2020   02:27 Diperbarui: 4 Februari 2020   02:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hati kecil berkata bagaimana perasaan ini dapat menggapai kehidupan? Seperti halnya perasaan. Adakah yang dapat melihat perasaan? Itu lah realisasi yang tak dapat terlihat dan di rasakan. Jadi tidak nampak namun terasa ada. Semakin dalam semakin halus dan tak dapat terlihat, makin kita merasakan maka semakin dahsyat kekuatan yang di timbulkan. 

Apabila di kaitkan maka saya teringat dengan sejarah di Bom nya kota Hirosima dan Nagasaki, berapa besar senjatanya? Uranium yang di ledakan tidak lebih dari 1 kg akan tetapi dampaknya masih terasa 30 tahun ke depan akibat meledaknya Bom atom, apabila kita dapat bandingkan dengan peluru yang beratnya sama 1 kg apakah sebanding dengan efek yang di timbulkan dari bom atom sama dengan peluru yang di luncurkan? Tentu berbeda.

Hal ini yang membuat diri kita dapat memaksimalkan serta melatih segala upaya kekuatan melalui perasaan yang di miliki, setiap kita memiliki perasaan akan tetapi tergantung bagaimana kita dapat memaksimalkan perasaannya agar menjadi ledakan kehidupan yang dahsyat. 

Seperti halnya bom atom dan peluru yang memilki berat sama akan tetapi berbeda efek yang di timbulkan. Samahalnya dengan diri kita, setiap kita memiliki potensi yang sama tergantung bagaimana kita memaksimalkan kemampuan yang kita miliki sehingga membuat kita memiliki "Dentuman" yang berbeda dengan pribadi yang lainnya. Semangat untuk terus berkarya dengan menulis dan membaca.

"Semoga rekan sekalian dapat terinspirasi melalui tulisan sederhana ini"

Oleh: Dicky Try Gusrian, M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun