Mohon tunggu...
Dicky Sulaeman
Dicky Sulaeman Mohon Tunggu... Arsitek - Pengacara (pengangguran banyak acara)

Yaa Begini, Begitu adanya. Jangan terlalu dipikirkan, mending ngopi bersama ku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjelang Idul Adha, Waspada Virus Corona Naik Lagi

7 Juli 2022   16:33 Diperbarui: 7 Juli 2022   16:37 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah kasus baru dijawa timur tercatat 159 orang pada 5 juli 2022,angka ini naik dari hari sebelumnya 96 kasus. Sedangkan pada awal juli kasus terkonfirmasi positif baru tercatat ada 107 kasus,angka ini fluktuatif masih ada kecendrungan naik. sidoarjo dan surabaya masih daerah angka penyumbang terbanyak  nyakni 86 dan 24 kasus baru pada 5 juli. 

Epidemiolog atau  isfandiary mengingatkan kasus  covid-19 bisa naik pasca Iduladha, karena adanya tradisi mudik di sejumlah kelompok masyarakat dan kepulangan jamaah haji meski begitu atau mengungkapkan masihnya mutasi virus saat ini memiliki kecenderungan memperlemah virus itu sendiri.

Dalam ilmu Biologi mutasi virus itu tidak selalu menguntungkan. virus, dalam hal ini membuat virusnya itu lebih kuat atau lebih memberikan gejala itu hanya 4% sampai 5% saja. mutasi yang terjadi dapat menyebabkan virus menjadi lebih kuat dan lebih ganas, sisanya itu justru memperlemah first itu sendiri. Makanya kita berharap bahwa dengan adanya dominasi omicron ini sebenarnya adalah blessing in disguise yang bahwa artinya paling tidak kita berharap bahwa tidak lagi virus ini menyebabkan kematian dalam jumlah masif sebagaimana yang terjadi pada saat terjadinya serangan Delta yang lalu. 

Namun masalahnya adalah subvarian Bea4 dan bea5 ini mempunyai kemampuan lolos dari imunitas tubuh, menurut atau ilah ketika orang terinfeksi seseorang bisa saja mengalami keluhan meski sudah divaksin. meski tidak seganas Delta yang mengakibatkan kematian gangguan kesehatan ini cukup serius terutama bagi lansia.

Kasus di Jawa Timur didominasi pasien bergejala ringan dan tanpa gejala, jurubicara penanganan covid-19 di Jawa Timur Makian Jibril mengatakan tingkat keterisian ruangan ICU masih 2%. Pada momen tren kenaikan kasus, menurutnya ini menunjukkan tingkat keterparahan kasus belum terjadi. selain mutasi virus faktor vaksinasi minimal dua dosis juga menjadi faktor imunitas masyarakat meningkat.

Kapasitas icu ada 1077 kemarin hanya terisi 17 orang saja atau artinya 2%, lalu untuk isolasi rumah sakit dari 8284 setiap available itu hanya terisi 124. jadi untuk kasus-kasus yang sedang atau berat memang belum tampak tren peningkatan rata-rata kasus yang muncul dari pemeriksaan yang beberapa hari terakhir meningkat adalah kasus-kasus tanpa gejala maupun gejala ringan.

Pemerintah daerah saat ini kembali bersiap meningkatkan capaian Booster setelah pemerintah pusat mencanangkan wajib booster untuk pelaku perjalanan jauh.  vaksinasi booster Jawa Timur relatif rendah yakni 6,4 juta jiwa atau 20 persen dari populasi wajib vaksin. sedangkan vaksin dosis 1 dan 2 relatif tinggi yaitu lebih dari 29 juta jiwa atau 94 persen dan 25 juta jiwa atau 84 persen. belum ada tanda-tanda bakal ada pengetatan kegiatan masyarakat di Jawa Timur. per levelan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau ppkm menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Jadi kita perlu hati-hati jika kasus covid-19 di jawa timur masih fluktuatif.Meski mengalami kenaikan kasus selama dua hari terakhir, kasus covid-19 masih terkendali.

Jangan lupa 3 M ( Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak ), tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun