Mohon tunggu...
Christian Dicky Senda
Christian Dicky Senda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis buku puisi Cerah Hati (2011) dan buku cerpen Kanuku Leon (2013). Bergiat di Komunitas Blogger NTT, Komunitas Sastra Dusun Flobamora dan Forum Soe Peduli. Penikmat sastra, film dan kuliner. Kini menetap di Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amtasa untuk Mollo

6 Juni 2011   10:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



ingin kumerahkan lagi amtasa jadi hijau

air susu bukit kapur dan sekalian kabut bayangan ampupu

kembali ke

Mollo

dari bulan

sebab merah adalah amtasa sebab amtasa adalah hijau

sebab bukit kapur sebab ampupu

sebab Mollo

adalah matahari

sebab segumpal tanah surga dari raja langit

pernah tumpah dari putingnya

tak boleh ada kematian di Mollo

2011

*Amntasa, sebutan orang Dawan Timor untuk buah apel yg warnanya hijau kemerahan. Amntasa sendiri berarti kemerahan. Dibudidayakan di Mollo Utara, Timor pada dekade 1950an oleh orang Belanda. Amtasa yg kemudian berjaya di dekade 1970 sampai akhir 1980an, setelah ikut lenyap karena virus ketjap. Kini apel jenis ini masih bisa ditemukan di desa Tunua, Mollo Utara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun