Damai...
Dari mana aku bisa memulai,
Merengkuh jiwa terkulai,
Tertampar oleh ritme hidup ini,
Pilinan awan menghalangi mentari,
Dan ku tengok dalam sanubari,
Tiada daya 'tuk melangkah kaki,
Hanya tertegun oleh takdir ilahi,
Daun terjatuh dari ranting pagi,
Terombang-ambing layaknya akal Budi,
Setetes air mata mengikuti gravitasi,
Satu dua tiada henti,
Dan ku tengok Mega melambai pergi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI