Mohon tunggu...
Dicky Arief Permana
Dicky Arief Permana Mohon Tunggu... wiraswasta -

#YoungEntrepreneur , #Technopreneur wannabe, Potrait #Photographer , Console #Gamers , and Co-Founder of http://Palihmana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Mesjid Agung Tasikmalaya

7 April 2014   15:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13968343201095523076

Tasikmalaya memang terkenal atau identik dengan yang namanya kota santri. Namun tidak hanya itu, jika Anda berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Anda pasti akan menemui sebuah masjid megah, mewah, dan luas yang berada tepat ditengah – tengah jantung Kota Tasikmalaya. Anda akan melihat sebuah masjid megah dengan luas tanah yang mencapai 7.215 meter persegi dengan luas bangunan 2.456 meter persegi. “ Masjid Agung Tasikmalaya“ itulah nama dari masjid yang terletak sangat strategis ditengah – tengah persimpangan antara Jl. K.H. Z Mustofa, Jl. Dr. Soekarjo, Jl. Yudanegara, dan juga Jl. Otto Iskandar Dinata. Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah awal berdirinya bangunan ini?

Sejarah Awal

Masjid Agung Tasikmalaya pertama kali dibangun pada tahun 1886 dan selesai pada tahun 1888 yang berdiri diatas tanah seluas 6000 meter persegi. Pengelolaan masjid ini pertama kali diserahkan kepada Raden Haji Abubakar yang juga pada masa itu masih merupakan keturunan dari pemerintahan Sumedang Larang.

Masjid Agung Tasikmalaya sendiri sempat mengalami beberapa kali renovasi. Untuk renovasi pertama terjadi pada tahun 1923 tepatnya pada masa kepemimpinan Bupati Raden Adipati Wiratanuningrat, masjid itu mengalami renovasi dan diperluas. Namun, pada masa itu renovasi yang dilakukan secara asal – asalan, bahkan kiblat masjid pada saat itu hanya mengikuti arah ke timur saja, tanpa memperhitungkan derajat kemiringannya menghadap pusat kota Makkah.

Lalu berikutnya Masjid Agung Tasikmalaya mengalami renovasi keduanya pada tahun 1939 setelah Bupati Wiratanuningrat digantikan oleh Bupati RTA Wiradiputra.

Untuk renovasi yang ketiga kalinya dilakukan berkisar pada tahun 1970-an, yaitu pada saat kepemimpinan Bupati Husein Wangsaatmadja. Namun waktu itu, bentuk masjid masih seperti aslinya dan belum berubah seperti sekarang.

Lalu berikutnya sekitar pada tahun 1982 sampai dengan 1987 renovasi kembali dilakukan, tetapi kali ini dengan merubah bentuk awal dari masjid tersebut, yang awalnya bentuk masjid sangat mirip dengan masjid demak, kemudian berubah konsep menjadi mirip seperti masjid Madinah di Makkah. Pada masa itu Bupati dari Tasikmalaya adalah Hudli.

Dan untuk renovasi terakhir yang terjadi adalah pada tahun 2002 dengan merubah bentuknya kembali menjadi seperti yang sekarang bisa Anda lihat, dan pemerintahan waktu itu berada dibawah Bupati Suryana WH, dan total pengeluaran dana pada renovasi ini adalah senilai Rp. 7,9 Miliar. Pada saat itu peresmian kembali Masjid Agung Kota Tasikmalaya dilakukan oleh wakil presiden pada tahun tersebut yaitu bapak Hamzah Haz.

Masa Sekarang

Kini Masjid Agung Tasikmalaya selain menjadi salah satu ikon untuk Kota Tasikmalaya itu sendiri, juga menjadi pusat diadakannya beberapa kegiatan besar seperti solat idul fitri, idul adha, dan juga tabligh akbar yang juga sering dihadiri beberapa ustad besar yang ada di Indonesia. Mulai dari ustad Yusuf Mansur hingga Aa Gym tercatat sering melakukan kegiatan tabligh akbar di tempat ini.

Selain kegiatan tersebut, DKM dari Masjid Agung Tasikmalaya juga sangat aktif menggunakan tempat ini sebagai pusat untuk melakukan beberapa kegiatan social dan juga memberdayakan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Demikian sejarah singkat tentang asal mula Masjid Agung Tasikmalaya hingga seperti sekarang ini. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat.

( Dicky Arief Permana / PaMan )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun