Artikel ini untuk memenuhi UAS Mata Kuliah Akhlak Tasawuf yang di bimbing oleh Dosen Pengampu Prof. Asep Usman Ismail M.Ag
Penulis : Dicky Hibbul Wathan (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Kelas 1D)
Nim : 12405051050137
      Akhlak merupakan aspek yang sangat penting dalam umat muslim, dimana akhlak merupakan pintu utama manusia untuk bersosialisasi dengan baik sesama umat manusia lainnya. Tak jarang juga keimanan seorang muslim dilihat dari cara dia ber-akhlak dengan baik sesama muslim. Maka dari itu, penting seorang muslim memliki akhlak yang baik, yang sebagaimana telah di Al-Qur'an dan Hadist.
Pengertian Akhlak
      Ditinjau dari bahasa, menurut bahasa Indonesia "akhlak" berasal dari bahasa Arab. Secara definisi, akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang memiliki arti; (1) al-adah , yakni kebiasaan atau kelaziman; (2) al-tabiah , yakni tabiat, watak atau karakter; (3) al-sajiyyah , yakni perangai, ekspresi, gestur atau bahasa tubuh; (4) al-murah  , yakni harga diri, martabat, dan kehormatan; dan (5) al-din , yakni keteraturan, peradaban, atau agama.
      Sementara itu, kamus Al-Munjid menyebutkan bahwa kata al-akhlaq dalam bahasa Arab berarti tabiat, budi pekerti, perangai. "adat, atau kebiasaan. Jadi, secara kebahasaan, kata akhlak mengacu kepada sifat- sifat manusia secara universal, baik sifat terpuji maupun sifat tercela. Menurut Ibn Manzhur, pada hakikatnya akhlak adalah dimensi esoteris manusia yang berkenaan dengan jiwa, sifat, dan karakteristik manusia secara khusus, baik yang hasanah (baik) maupun yang qabihah (buruk). Pandangan yang serupa juga disampaikan oleh Imam al-Ghazali, menurut beliau ada sifat yang kelak akan menyelamatkan umat manusia, baik manusia hidup di dunia maupun di akhirat (al-munjjiyat yaitu sifat terpuji). Sebaliknya, ada sifat yang dapat mencelakakan manusia, baik hidup di dunia maupun di akhirat (al- muhlikat yaitu sifat tercela).
      Dengan demikian, pengertian akhlak mengacu kepada sifat manusia secara umum, baik sifat terpuji maupun sifat tercela, sifat yang baik maupun sifat yang buruk, baik laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu, akhlak terbagi menjadi dua, yaitu al-akhlaq al-mahmdah (akhlak terpuji) dan al- akhlaq al-mammah (akhlak tercela). [Buku Akhlak Tasawuf Oleh Prof. Asep Usman Ismail M.Ag]
Ciri-Ciri Perbuatan Akniak
Dari pengertian akhlak di atas, dapat ditarik suatu penjelasan bahwa akhlak memiliki lima ciri pokok sebagai berikut.
a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang tertanam secara terus-menerus di dalam jiwa seseorang sehingga menjadi kuat dan mengakar. Jika seseorang dinyatakan berakhlak dermawan, kedermawan tersebut telah mendarah daging kapan pun dan di mana pun ia hidup sehingga menjadi kepribadiannya yang membedakan dirinya dengan orang lain.
b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan seseorang dengan mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Hal ini tidak berarti bahwa ketika seseorang melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, atau gila.
c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang muncul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan. Oleh karena itu, jika seseorang melakukan suatu perbuatan, tetapi bukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan, perbuatan itu bukanlah arti dari akhlak. Manusia diciptakan oleh Allah, kemudian diberi kelengkapan hidup berupa akal dan nurani. Dengan akal, manusia. diharapkan dapat berpikir. Dengan nurani, manusia diharapkan dapat meresapi dan memberi makna. Dengan memadukan akal dan nurani, manusia diharapkan memiliki kearifan sehingga perbuatannya mencerminkan kebebasan, pilihan, dan tanggung jawabnya sebagai manusia yang bermartabat.
d. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Perbuatan akhlak adalah perbuatan nyata dalam kehidupan sosial. Untuk membedakan apakah perbuatan seseorang itu sesungguhnya atau sedang bersandiwara dengan topeng-topeng kehidupan, diperlukan pengamatan dengan saksarna dan terus-menerus tentang perilaku seseorang atau sekelompok orang.
e. Perbuatan akhlak yang terpuji adalah perbuatan yung dilakukan atas dasar keimanan dan ibadah atau pengabdian kepada Allah dengan penuh keikhlasan semata-mata karena mengharap keridaan atau kerelaan-Nya di dunia maupun di akhirat.
      Dari pemabahasan diatas, kita bisa mengambil dua point penting mengenai akhlak. Pertama, akhlak merupakan cerminan dari jiwa seseorang. Dengan demikian, jika jiwa seseorang itu jerni, baik, dan bersih bisa dikatakan bahwa akhlak sesorang tersebut berakhlak mulia. Sebaliknya, jika jiwa seseorang tersebut memiliki jiwa yang kotor dan penuh noda, maka bisa dikatakan juga bahwa seseorang tersebut tidak berkahlak. Dengan hal itu, bisa dikatakan bahwa jiwa memiliki peran penting dalam menciptakan akhlak seseorang, dengan hal itu juga bisa dikatakan bahwa kata akhlak memilii makna yang positif. Kedua, akhlak seseorang digambarkan melalui perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tersebut. Perbuatan seseorang yang sudah tertatanam di dalam dirinya dengan kuat, serta muncul dalam diri sendiri yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keihklasan ang berdasarkan kepada keimanan seseorang kepada Allah.
      Berbicara mengenai akhlak mulia, terdapat kisah inspiratif dari Nabi Muhammad SAW. untuk menambah pemahaman kita tentang bagaimana manusia harus memiliki akhlak mulia. Berikut kisahnya;
Kisah Nabi Muhammad dengan Pengemis Buta Tunjukan Kemuliaan Akhlak Rasul
      Cerita bermulai dari aktivitas biasa yang dilakukan oleh nabi Muhammad yaitu dengan aktivitasnya menyebarkan ajaran agama islam, sewaktu-waktu terdapat pengemis buta yag selalu menghina dan membenci Rasullah, bahkan pengemis buta tersebut tidak segan-segan untuk menghasut orang lain untuk membenci rassul. Jika ada seseorang yang mendekatinya, pengemis buta tersebut akan berkata "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya!".
      Hal tersebut terus menerus dilakukan oleh seorang pengeis buta tersebut kepada seseorang setiap hari yang telah memberikan makankan dan minuman bahkan menyupinya setiap hari. Kemudian pada suatu hari, ia merasa sangat kelaparan karena seseorang yang biasa memberikannya makanan dan mendengar ujaran kebenciannya kepada nabi Muhammad tidak kunjung menemuinya.  Pada hari berikutnya, ada seseorang yang kembali mendatangi pengemis buta tersebut dan menyuapinya. Namun si pengemis tersebut sadar bahwa orang yang menyuapinya kali ini sangat berbeda dengan seseorang yang sering menyuapinya selama ini. Lalu ia pun berkata "Siapakah kamu? Kamu bukanlah orang yang biasa mendatangiku".
      Singkat cerita, seseorang yang datang hari ini menjawab Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya. Namaku Abu Bakar. Orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia. Dia adalah nabi Muhammad SAW".
      Pengemis buta tersebut kaget dengan jawaban tersebut dan membuat dirinya menyesal atas perlakuan dan tindakan yang dilakukannya yang telah mencaci maki nabi Muhammad, seseorang yang terang-terangan ia caci maki namun tetap memberikannya perhatian selama ini. Hal itu membuat si pengemis buta tersadar bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang berakhlak mulia. Nabi Muhammad SAW merupakan pribadu yang selalu sabar dan ikhlas dalam menyebarkan kebaikan dan kebahagian bagi banyak orang.
      Berdasarkan kisah nabi Muhammad tadi, semoga kita bisa senantiasa mengambil hikmah dan bisa mencontoh akhlak mulia nabi saat menebarkan kebaikan. Meski kadang menerima perlakukan yang kurang mengenakan, namun kita harus tetap ikhlas dan bersabar dalam menegakan kebaikan tersebut.
     Â
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H