Mohon tunggu...
Dicky Hibbul
Dicky Hibbul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Kelas 1D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akhlak: Pengertian, Ciri, dan Kisah Inspiratif Pada Zaman Rasul

3 Januari 2025   17:31 Diperbarui: 3 Januari 2025   17:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan seseorang dengan mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Hal ini tidak berarti bahwa ketika seseorang melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, atau gila.

c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang muncul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan. Oleh karena itu, jika seseorang melakukan suatu perbuatan, tetapi bukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan, perbuatan itu bukanlah arti dari akhlak. Manusia diciptakan oleh Allah, kemudian diberi kelengkapan hidup berupa akal dan nurani. Dengan akal, manusia. diharapkan dapat berpikir. Dengan nurani, manusia diharapkan dapat meresapi dan memberi makna. Dengan memadukan akal dan nurani, manusia diharapkan memiliki kearifan sehingga perbuatannya mencerminkan kebebasan, pilihan, dan tanggung jawabnya sebagai manusia yang bermartabat.

d. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Perbuatan akhlak adalah perbuatan nyata dalam kehidupan sosial. Untuk membedakan apakah perbuatan seseorang itu sesungguhnya atau sedang bersandiwara dengan topeng-topeng kehidupan, diperlukan pengamatan dengan saksarna dan terus-menerus tentang perilaku seseorang atau sekelompok orang.

e. Perbuatan akhlak yang terpuji adalah perbuatan yung dilakukan atas dasar keimanan dan ibadah atau pengabdian kepada Allah dengan penuh keikhlasan semata-mata karena mengharap keridaan atau kerelaan-Nya di dunia maupun di akhirat.

            Dari pemabahasan diatas, kita bisa mengambil dua point penting mengenai akhlak. Pertama, akhlak merupakan cerminan dari jiwa seseorang. Dengan demikian, jika jiwa seseorang itu jerni, baik, dan bersih bisa dikatakan bahwa akhlak sesorang tersebut berakhlak mulia. Sebaliknya, jika jiwa seseorang tersebut memiliki jiwa yang kotor dan penuh noda, maka bisa dikatakan juga bahwa seseorang tersebut tidak berkahlak. Dengan hal itu, bisa dikatakan bahwa jiwa memiliki peran penting dalam menciptakan akhlak seseorang, dengan hal itu juga bisa dikatakan bahwa kata akhlak memilii makna yang positif. Kedua, akhlak seseorang digambarkan melalui perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tersebut. Perbuatan seseorang yang sudah tertatanam di dalam dirinya dengan kuat, serta muncul dalam diri sendiri yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keihklasan ang berdasarkan kepada keimanan seseorang kepada Allah.

            Berbicara mengenai akhlak mulia, terdapat kisah inspiratif dari Nabi Muhammad SAW. untuk menambah pemahaman kita tentang bagaimana manusia harus memiliki akhlak mulia. Berikut kisahnya;

Kisah Nabi Muhammad dengan Pengemis Buta Tunjukan Kemuliaan Akhlak Rasul

            Cerita bermulai dari aktivitas biasa yang dilakukan oleh nabi Muhammad yaitu dengan aktivitasnya menyebarkan ajaran agama islam, sewaktu-waktu terdapat pengemis buta yag selalu menghina dan membenci Rasullah, bahkan pengemis buta tersebut tidak segan-segan untuk menghasut orang lain untuk membenci rassul. Jika ada seseorang yang mendekatinya, pengemis buta tersebut akan berkata "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya!".

            Hal tersebut terus menerus dilakukan oleh seorang pengeis buta tersebut kepada seseorang setiap hari yang telah memberikan makankan dan minuman bahkan menyupinya setiap hari. Kemudian pada suatu hari, ia merasa sangat kelaparan karena seseorang yang biasa memberikannya makanan dan mendengar ujaran kebenciannya kepada nabi Muhammad tidak kunjung menemuinya.  Pada hari berikutnya, ada seseorang yang kembali mendatangi pengemis buta tersebut dan menyuapinya. Namun si pengemis tersebut sadar bahwa orang yang menyuapinya kali ini sangat berbeda dengan seseorang yang sering menyuapinya selama ini. Lalu ia pun berkata "Siapakah kamu? Kamu bukanlah orang yang biasa mendatangiku".

            Singkat cerita, seseorang yang datang hari ini menjawab Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya. Namaku Abu Bakar. Orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia. Dia adalah nabi Muhammad SAW".

            Pengemis buta tersebut kaget dengan jawaban tersebut dan membuat dirinya menyesal atas perlakuan dan tindakan yang dilakukannya yang telah mencaci maki nabi Muhammad, seseorang yang terang-terangan ia caci maki namun tetap memberikannya perhatian selama ini. Hal itu membuat si pengemis buta tersadar bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang berakhlak mulia. Nabi Muhammad SAW merupakan pribadu yang selalu sabar dan ikhlas dalam menyebarkan kebaikan dan kebahagian bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun