Mohon tunggu...
Dicky Hari Purnomo
Dicky Hari Purnomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ikut serta dalam karya penyempurnaan ciptaan Ilahi

Memulai karier dari seorang Sales alat teknik sejak 2005 ,sampai 2010 mulai mencoba menjadi marketer alat kebersihan. Karena sudah merasa cukup sampai tahun 2016 mencoba ber wirausaha di bisnis besi dan alat keselamatan kerja sampai sekarang. Semenjak Corona melanda, memaksa merubah halauan dari off line marketing menjadi digital marketing. Sekarang saya seorang pemula yang ingin belajar dunia maya. Salam Sehat dan waras bagi seluruh masyarakat Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Mudah Memahami Mesin Milling CNC 3 axis

14 Agustus 2020   13:14 Diperbarui: 14 Agustus 2020   13:28 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah proses milling CNC dimulai, mesin mulai memutar cutting tool dengan kecepatan mencapai ribuan RPM. Bergantung pada jenis mesin milling yang digunakan dan persyaratan aplikasi milling saat cutting tool memotong benda kerja. Berbeda dengan proses milling manual yang hanya bisa conventional cutting , dalam milling CNC bisa dilakukan climbing cutting sehingga hasilnya lebih halus. 

 

Pada umumnya proses milling paling cocok sebagai proses sekunder atau finishing untuk benda kerja yang sudah dikerjakan sebelumnya, memberikan definisi atau menghasilkan fitur benda kerja, seperti lubang, slot, dan ulir. Namun, proses ini juga bisa digunakan untuk membentuk benda kerja dari raw material hingga barang jadi. Dalam kedua kasus tersebut, proses milling secara bertahap memotong material untuk membentuk sesuai yang diinginkan. Pertama, pahat memotong menjadi sepihan kecil atau disebut gram untuk membentuk benda kerja tahap awal atau disebut proses roughing. Kemudian, benda kerja menjalani proses Milling yang ke dua dengan akurasi yang jauh lebih tinggi dan dengan presisi yang lebih tinggi untuk menyelesaikan bagian tersebut dengan fitur dan spesifikasinya sesuai ukuran dan design. Biasanya, bagian yang sudah selesai membutuhkan beberapa proses pemesinan untuk mencapai presisi dan toleransi yang diinginkan. Untuk bagian yang lebih kompleks secara geometris, beberapa pengaturan mesin mungkin diperlukan untuk menyelesaikan proses fabrikasi.

Setelah operasi milling selesai, dan benda kerja diproduksi sesuai spesifikasi yang design, bagian yang diproses milling lolos ke tahap finishing dan pasca-pemrosesan produksi.

 

Sistem Operasi Milling CNC

Contoh perkakas untuk operasi mesin milling adalah pemotong, bor, dan bit broaching.

Sistem operasi Milling CNC adalah proses pemesinan untuk menghasilkan benda kerja dengan akurasi tinggi, toleransi tinggi dalam prototipe, proses produksi satu kali, dan dengan ukuran benda kerja kecil hingga menengah. Sementara benda kerja yang  diproduksi biasanya memiliki toleransi berkisar antara +/- 0,001 inci hingga +/- 0,005 inci, beberapa mesin frais dapat mencapai toleransi hingga +/- 0,0005 inci. Keragaman fungsi proses milling memungkinkannya untuk digunakan di berbagai industri dan untuk berbagai fitur dan desain komponen, termasuk slot, chamfers, utas, dan pocketing.

 

Operasi penggilingan CNC yang paling umum meliputi:

  • Face milling
  • Plain milling
  • Angular milling
  • Form milling


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun