Nantinya, kode QR dari berbagai perusahaan penyelenggara akan terkoneksi satu sama lain sehingga pembayarannya dapat digunakan lintas layanan. Alhasil, satu merchant tidak perlu menyediakan banyak pemindai kode QR untuk tiap-tiap perusahaan. Standarisasi itulah yang kita kenal saat ini dengan Quick Response Indonesia Standard atau disingkat sebagai QRIS.
Mengenal Lebih Dekat Quick Response Indonesia Standard (QRIS)
Berbicara tentang QRIS, Saya mau cerita sedikit mengenai awal mula saya mengenal QRIS. September lalu, saya mengikuti acara pameran fintech di daerah Jakarta. Saat itu tak sengaja melewati booth Bank Indonesia (BI) dan melihat penjaga booth BI yang sedang melakukan sosialisasi metode pembayaran berbasis QRIS. Wah, apalagi ini?? Lantas rasa penasaran ini akhirnya membuat saya untuk mendekati booth tersebut lalu ikut menyimak penjelasan tentang QRIS bersama para pengunjung lainnya.
Diiming-imingi hadiah menarik, saya pun akhirnya tertarik mengikuti kuis tersebut. Setidaknya sekitar 20-an lebih orang mengikuti kuis ini. Kemudian kuis selesai lalu hasilnya diumumkan, dan Yeay!!! Saya termasuk orang yang masuk dalam tiga besar nilai tertinggi, dan akhirnya mendapatkan merchandise menarik tersebut. Alhamdulillah
Namun intinya bukan terletak pada merchandisenya ya! Itu cuma bonus kok. Insight baru yang saya dapatkan justru jauh lebih penting ketimbang merchandise. Dari pengalaman kecil inilah saya mengenal QRIS. Oke, saya akan mencoba membagi pengetahuan seputar QRIS untuk para pembaca sekalian.
Apa itu Quick Response Indonesia Standard (QRIS) ?
Logo QRIS dapat dibaca oleh semua aplikasi pembayaran
QRIS atau Quick Response Indonesia Standard adalah bentuk evolusi dari QR Payment yang disesuaikan dengan standar Bank Indonesia dengan tujuan mengintegrasikan semua metode pembayaran berbasis kode QR. Dengan pakai #QRStandar, pembayaran digital menjadi lebih mudah dan aman karena diawasi langsung oleh regulator dari satu pintu,
QRIS bisa dibaca oleh semua penyedia jasa sistem pembayaran baik dompet elektronik (OVO, Gopay, Sakuku, DANA, LinkAja, dll) maupun perbankan via mobile banking. Alhasil, merchant yang menyediakan pembayaran non tunai tidak usah repot-repot lagi untuk memajang banyak kode QR. Cukup satu kode QRIS di tiap merchant, yang nantinya bisa discan atau dibaca oleh aplikasi para pelanggan melalui smartphone mereka. Simple banget bukan?