Mohon tunggu...
Dicky Fahlevi Muslim
Dicky Fahlevi Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Enjoy Life And Just Live It

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Populer Global dan Indentitas Nasional dalam Perkembangan Hiburan di Indonesia

7 Juli 2023   17:28 Diperbarui: 7 Juli 2023   17:48 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam fenomena merebaknya budaya populer media massa berperan besar. Media massa berkedudukan sebagai media yang difungsikan untuk mendistribusikan budaya-budaya populer tersebut kepada khalayak umum. Secara umum istilah media dipahami sebagai segala hal yang berkaitan dengan sarana komunikasi, seperti pers, media penyiaran, dan sinema. Namun terkadang media juga diartikan dalam ranah yang lebih luas, yakni mencakup berbagai jenis hiburan (entertainment) dan informasi untuk audensi yang besar, meliputi majalah ataupun industri musik.

3. Ledakan Infotainment

Fenomena ledakan infotainment sangat berkaitan erat dengan pengesahan undang-undangn media. Pengesahan ini kemudian memunculkan banyak perusahaan penyiaran berbasis nasional maupun swasta. Pada masa Soeharto, media sangat dikuasai oleh pemerintah. Namun pada masa orde baru yang memberikan angin segar kepada media muncullah fenomena baru yakni ledakan infotainment. Hal ini merupakan salah satu dampak dari adanya demokratisasi dan liberalisasi media. Infotainment merupakan sebuah industri berbasis-televisi yang menggabungkan informasi dan hiburan.

Pada dasarnya, infotainment senantiasa menampilkan hal-hal yang bersifat keduniawian, seperti kehidupan public figure dan juga kemewahan dari kehidupan para selebritis. Fenomena ledakan infotainment ini tidak dapat dilepaskan dari adanya permintaan pasar terhadap informasi-informasi yang sebenarnya hanya berorientasi pada hal-hal keduniawian. Ledakan infotainment akan mengubah wujudnya pada saat-saat tertentu. Misalnya pada bulan Ramadhan maka akan lebih banyak membahas hal-hal yang berkaitan dengan sisi keriligiusan seorang public figure. Berita-berita yang disampaikan juga disajikan dan dikemas sereligius mungkin, baik dari penampilan pembawa acara hingga berita-berita yang ditampilkan.


Kesimpulan

Masyarakat urban cenderung mengikuti kebaruan dan arus utama sehingga dikhawatirkan akan mengalami kebingungan dalam menginternalisasi nilai atau ideologi yang berkembang dalam masyarakat karena adanya sistem globalisasi. Budaya populer menjadi salah satu ancaman dalam penguatan identitas nasional masyarakat urban karena mampu menghilangkan kerangka acuan tradisional masyarakat seperti etnis, agama, suku, budaya, dan nilai-nilai Anak muda penggemar budaya populer K-Pop mengembangkan identitas sebagai penggemar melalui beberapa aktivitas yang dilakukan melalui media sosial. 

Identitas yang berkembang pada anak muda penggemar budaya populer K-Pop melakukan aktivitas secara terus menerus dan berulang-ulang dan yang terpenting mencapai tujuan dimana anak muda sebagai penggemar menginginkan dirinya dilihat sebagai apa yang digemari yaitu identitas sebagai penggemar K-pop. 

Anak muda penggemar budaya populer K-Pop melalui aktivitas konsumsi sekaligus produksinya tanpa disadari menjadi kepanjangan tangan serta umpan balik dalam industri budaya populer (Riswari, 2019). Kekuatan yang ada di dalam industri budaya mengakibatkan ketidakterasaan pada anak muda penggemar budaya populer. Mereka menjadi jalan untuk memasarkan serta memperluas pangsa pasar industri budaya dalam memproduksi teks-teks budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun