Mohon tunggu...
DQ -
DQ - Mohon Tunggu... wartawan -

reporter. repot karena cari makannya mesti muter-muter serta nguber-nguber orang untuk dijadikan berita yang kadang bisa merepotkannya. Meskipun tak bermaksud untuk merepotkannya, tapi tak sedikit yang akhirnya suka repot-repot ngebujuk biar tidak diberitakan. Sebaliknya, ada juga yang suka repot-repot ingin diberitakan. tapi tak pernah ambil pusing dengan profesi ini, gitu aja kok repot!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beras Plastik

10 Juni 2015   16:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tugiyanto KalisaAina Box Speaker berkomentar: Udah jadi trend..! Pemerintah aja dah latah janji-janji palsu..! Lalu Sasa MasakoRoyko mengungkapkan komentarnya demikian: Pa Jokowi tolong dong orang2 yg suka mengedarkan makanan berbahaya gtu tolong dihukum mati ajh sihh,! Nyusahin bgt hdp.a udh tw ekonomi dunia lgi krisis eh pr penjual gg punya otak malah bikin susah org ajh!!!

Yang menarik, lagi heboh-hebohnya berita seputar beras plastik eh beredar broadcast melalui pesan singkat, blackberry messengers (bbm), termasuk melalui email dengan isi berita palsu.

Satu diantaranya, seperti pesan di bawah ini: CARA MENGETAHUI BERAS ASLI ATAU BERAS PLASTIK... Akhir-akhir ini heboh beras plastik. Menurut ahli plastik, pengetesan beras plastik adalah apabila direndam air maka beras itu akan mengambang. Tapi, ada juga jenis plastik yg tenggelam di air. Lalu bagaimana cara mengujinya ?
1. Bakar ujung beras. Kemudian tarik ujung yang dibakar, jika bisa melar ditarik, maka itu beras plastik.
2. Masak beras plastik tersebut dan dimakan seperti biasa, jika nanti Anda BAB...
Perhatikan baik-baik apakah yang keluar kotoran seperti biasa ataukah ember, gayung, sandal, bola, atau barang-barang plastik lainnya...!!! (*)

 

Naskah ini bisa juga dibaca di sini.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun