"Menurut saya pendidikan di era globalisasi adalah sebuah usaha meningkatkan integritas hidup (konsep hidup, nilai hidup) di era kemajuan teknologi dan informasi"
Menurut Sero Soemardjan, Globalisasi merupakan sebuah satu proses terbentuknya system komunikasi dan organisasi antar masyarakat yang ada di seluruh dunia.
Menurut John Huckle globalisasi merupakan suatu proses dengan kejadian, kegiatan dan keputusan di salah satu belahan dunia yang telah menjadi suatu kosekuensi yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh sekalipun.
Jadi globalisasi menurut saya yaitu satu kesatuan umat manusia di seluruh dunia untuk berkomunikasi, membangun peradaban dunia, sesuai dengan tuntutan zaman dengan tujuan membuka kesempatan manusia bisa berkomunikasi jarak jauh maupun jarak dekat.
Pendidikan secara umum adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan menurut UU No.2 tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi perananya di masa yang akan datang.
Jadi menurut saya pendidikan adalah suatu usaha untuk menumbuhkan karakter, merubah pola pikir dan mindset sehari hari, usaha mempersiapkan bekal kebutuhan massa yang akan datang, dengan tujuan memerangi kebodohan dan kesenjangan sosial.
Menurut saya pendidikan di era globalisasi adalah sebuah usaha meningkatkan integritas hidup (konsep hidup, nilai hidup) di era kemajuan teknologi dan informasi seperti yang disebut diatas yaitu globalisasi.
Kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi ini semakin pesat, membuat manusia kian mudah mencari informasi yang penting, terutama kemajuan media komunikasi yaitu HP/Android yang tiap tahunya semakin maju.
Baca juga : Urgensi Bimbingan Konseling di Lingkungan Sekolah Luar Biasa
Sebenernya ada dampak yang akan diterima oleh manusia terutama peserta didik di era globalisasi, bisa dampak positif maupun negative, meskipun kita terkadang belum menyadari dampak positif dan negative dari globalisasi.
Adapun dampak positif bagi peserta didik di era globalisasi yaitu :
- Mempermudah siswa menggali informasi tentang pelajaran yang akan ditempuhnya di sekolah.
- Meringankan berkomunikasi jarak jauh antara guru, siswa, dan orang tua dengan tujuan meningkatkan kerjasama antara guru, siswa dan orang tua.
- Siswa bisa membuat karya tulis maupun gambar melalui teknologi computer.
- Menambah wawasan informasi dunia kepada siswa.
Kemudian dampak negative bagi peserta didik di era globalisasi yaitu :
- Kemajuan teknologi dan informasi membuat peserta didik terlena dengan godaan dunia maya dan pada akhirnya perlahan lahan terkikis moral dan pesan pesan kebaikan yang di ajarkan oleh agama.
- Â Di era globalisasi dan kemajuan informasi, komunikasi dan teknologi membuat siswa perlahan-lahan lebih mementingkan kesenangan pribadi dibandingkan rasa kebersamaan kepada keluarga, teman sejawat dan lingkungan masyarakat.
Semua dampak negative itu berlaku bagi seseorang yang selalu menyalahgunakan kemajuan teknologi demi kepentingan pribadinya.
Tuntutan hidup peserta didik yang akan datang di zaman era globalisasi semakin meningkat , pendidikan mempunyai peran yang sangat penting demi kemajuan pendidikan di zaman canggih seprti saat ini tanpa meninggalkan pesan pesan moral agama dan tidak meninggalkan budaya karakter baik.
Baca juga : Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Mengembangkan Potensi Bakat Peserta Didik di Masa Pandemi Covid-19
Seperti contoh di tahun ini pemerintah Indonesia sudah mengadakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) itu menunjukkan bahwa pendidikan berperan dalam mengakses menilai peserta didik dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan canggih saat ini, agar mempermudah jalanya proses pendidikan di Indonesia.
Kita sendiri tidak lepas dari yang namanya gadget, android, dan telekomunikasi canggih lainnya karena kita dituntut oleh oleh kebutuhan di zaman globalisasi saat ini dan massa yang akan datang.
Kita juga sebagai mahasiswa memahami karakter siswa di era globalisasi saat ini, kita harus menyesuaikan kebutuhan siswa ketika proses KBM berlangsung, apalagi di zaman sekarang siswa dan siswi di sekolah pun tidak lepas dari yang namanya "Gadget".
Baca juga : Kaca Mata Bimbingan dan Konseling : Pandemi Covid-19 Membatasi Aktivitas Anak Berkebutuhan Khusus
Pendidikan pastinya menghadapi tantangan besar di era globalisasi ini. Adapun tantanganya menurut khaerudin kurniawan (1999) yaitu :
- Tantangan untuk meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas kerja nasional serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk memelihara pembangunan berkelanjutan.
- Tantangan untuk melakukan riset secara komperensif terhadap terjadinya era reformasi dan transformasi-struktur masyarakat, dari masyarakat tradisional -- agraris, ke masyarakat modern -- industrial dan informasi-komunikasi ; serta bagaimana implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas kehidupan SDM.
- Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu meningkatkan daya saing bangsa dalam menghasilkan karya karya kreatif yang berkualitas sebagai hasil pemikiran, penemuan, dan penugasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
- Tantangan terhadap munculnya invasi dan kolonialisme baru di bidang iptek, yang menggantikan invasi dan kolonialisme di bidang politik dan ekonomi.
4 rintangan diatas termasuk rintangan besar bagi lembaga pendidikan di Indonesia, agar menyelaraskan pendidikan dengan tuntutan zaman yang akan datang demi memnuhi kebutuhan peserta didik di massa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H