Memporanya SUMBAR itu mendengar dengan seksama apa yang diceritakan Erwan. Lalu dia bertanya, apa isterinya mengakui perbuatan tersebut. "Isteri saya bersujud-sujud dan menangis minta maaf. Dia mengakui sekali melakukan," jelasnya.
Kemudian Kadispora mengangguk-angguk dan menghela nafas." Saya pernah panggil Abien mempertanyakan masalah ini. Dia bilang sudah damai tidak ada persoalan lagi," jelas Bustavidia yang tidak mengakui Abien sebagai Ketua KONI karena belum dilantik.
"Saya belum pernah bertemu dengan Abien, kapan ada kata damai. Seandainya ketemu entah apa yang terjadi," jawab Erwan.
Seandainya Abien tidak melakukan perbuatan asusila dengan isteri orang, tak mungkinlah dia menjawab sudah damai. Emangnya, tanpa melakukan apa-apa bisa damai. Jadi secara tak langsung Abien sudah kena jebakan Batman, mengakui perbuatannya.
Pertemuan Kadispora SUMBAR dengan suami korban berlangsung sekitar 2 jam lebih. Apakah pengakuan Erwan tersebut bukan bukti akurat yang isterinya "dipakai" Ketua KONI.Â
Diam-diam kasus asusila tersebut diikuti oleh tokoh olahraga nasional, Prof DR Syahrial Bhaktiar. Sebab, berkat dia lah Abien jadi Ketua KONI. "Secara tak langsung ini adalah tanggung jawab saya mendukungnya di pemilihan Ketua KONI," ucapnya saat itu sebagai pimpinan sidang Musprovlub KONI.
Syahrial mengambil contoh berapa banyak tokoh politik dan pejabat publik mundur akibat kasus asusila yang dia lakukan. Kalau Ketua KONI tersebut tidak melakukan perbuatannya silahkan klarifikasi, tapi jika melakukan sebaiknya mundur. "Ini menyangkut moral, bagaimana memimpin olahraga kalau tidak punya moral yang baik. Apa dia tidak malu dengan atlet dan orang banyak," ucap Ketua Pelti SUMBAR itu.Â
Sekarang bagaimana sikap pimpinan cabor, apakah mau dipimpin ketua asusila. (****)
Wassalam, Padang 25 Junii 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H