Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut KKN bukanlah hal asing bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. KKN merupakan kegiatan dimana mahasiswa dituntut untuk dapat menciptakan sebuah program untuk membantu rakyat sekitar yang membutuhkan. Pada kesempatan kemarin ini, mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) telah melakukan kegiatan KKN di Dusun Kenongo, Desa Sepakung.
Desa Sepakung merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang. Desa Sepakung merupakan desa wisata yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Semarang semenjak tahun 2015. Desa Sepakung sendiri terdiri dari beberapa dusun yang salah satunya adalah Dusun Kenongo. Dusun Kenongo merupakan dusun di Desa Sepakung yang terkenal karena wisata alam yang dimilikinya yaitu Gumuk Reco. Dusun yang terdapat di ketinggian kurang lebih 800 mdpl ini memiliki lebih dari 30 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak kurang lebih 175 orang. Dengan luas 24 hektar, Dusun Kenongo dipenuhi oleh masyarakat yang mayoritas pekerjaannya adalah petani.
Pohon pisang merupakan pohon yang dipanen buahnya dan dapat tumbuh serta berkembang dengan mudah. Pada Dusun Kenongo terdapat banyak sekali pohon pisang yang tumbuh baik secara liar maupun hasil tanam warga. Biasanya pohon pisang di Dusun Kenongo hanya dipanen buahnya kemudian tanamannya dibiarkan mati, padahal bonggol pisang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk yang baik. Melihat ketersediaan bonggol pisang yang tidak dimanfaatkan di dusun ini, pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar bonggol pisang dapat menjadi ilmu yang bisa diaplikasikan di Dusun Kenongo.
1. 1 bonggol pisang ( 3 kg) diambil dari pohon yang sudah dipanen
2. Bonggol pisang dipotong dari batang dan kemudian dipotong kecil-kecil
3. Bonggol pisang yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam ember
4. Ditambahkan 200 gr gula jawa, 1 kg bekatul, 5 tutup EM 4 dan 10 l air
5. Semua bahan diaduk hingga menyatu dengan rata
6. Ember ditutup dengan plastik kresek dan diikat dengan tali
7. Setiap 2 hari sekali plastik dibuka untuk melepaskan kelebihan gas
8. Pupuk organik cair akan jadi dalam waktu 2 minggu
9. Pupuk organik cair diaplikasikan dengan mencampur pupuk dan air dengan perbandingan 1:1 dan diberikan 1 kali/minggu sebanyak 1 gelas aqua/tanaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H