Salah satu kriteria yang sering didengungkan untuk memilih seorang pasangan menurut pepatah jawa yaitu harus menimbang bobot (kualitas diri seseorang), bibit (asal usul garis keturunan), dan bebet (penampilan diri). Namun seringkali meskipun sudah mengikuti kriteria tersebut tidak menjamin sebuah pernikahan akan berjalan dengan mulus dan langgeng. Selain itu ada yang mengkaitkan nanti kualitas pernikahan dapat dilihat dari lama nya berpacaran, dan hal ini pun tidak menjadi jaminan. Hal ini memunculkan suatu pertanyaan. "Jadi apa yang menjamin saya akan mendapatkan pasangan yang ideal?"  Â
Well, secara jujur, kita tidak akan pernah menemukan pasangan yang ideal. Dari sudut pandang kami yang ada adalah pasangan yang mampu berkompromi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan memahami perbedaan satu dengan yang lain. Yang harus diingat adalah pada umumnya pasangan akan menunjukkan sifat terbaiknya pada waktu berkenalan, atau paling tidak hingga pada saat menikah, dan sifat - sifat buruk atau yang tidak disukai pasangan akan muncul setelah beberapa tahun setelah menikah. "Kalau begitu lebih baik mengetahui sejak awal kebusukan seseorang dan menerima apa adanya, daripada nanti setelah menikah?"Â menurut hemat kami iya. karena pada saat memilih pasangan, seseorang akan mendapatkan paket lengkap secara kebaikannya maupun keburukannya.Â
"Baik, sekarang bagaimana untuk mengetahui keburukan seseorang, dan orang tersebut tidak mau menceritakan kepada kita?"Â Â Hal ini dapat dijawab menggunakan tanggal lahir dan jam lahir seseorang, dan dari situ dibuat diagram BaZi. Dari Diagram BaZi kita dapat melihat sifat seseorang, perjalanan hidupnya, hubungan seseorang dengan orang lain apakah dengan orang tua, atasan, teman, pasangan, hingga anak. Informasi ini dapat digunakan untuk menambah wawasan kita sebelum memutuskan melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan Â
Menilai Kecocokan Pasangan dari sudut pandang BaZi
Untuk menilai kualitas dari pasangan tersebut maka dibutuhkan tanggal lahir dan jam lahir dari klien dan dan tanggal dan jam lahir dari pasangannya.  dari informasi tersebut nanti akan ditranslasikan menjadi diagram BaZi. Setelah akan dinilai kualitas masing - masing diagram BaZi dan pilar sepuluh tahun yang menyertai. setelah itu akan dilanjutkan pengaruh diagram BaZi dan pilar sepuluh tahun  pasangan terhadap klien, dan sebaliknya. Pilar sepuluh tahun dikenal dengan sebutan DayunÂ
Sebagai informasi untuk menilai kualitas diagram BaZi kami kategorikan menjadi empat yaitu, kategori A. BaZi baik, Dayun baik. kategori B. BaZi baik, Dayun jelek. kategori C BaZi jelek, Dayun Baik, dan D BaZi jelek, Dayun jelek. Untuk penjelasan BaZi, dan Dayun lebih dalam kami akan bahas di artikel berikutnya.Â
Dalam Literatur Klasik BaZi dikatakan pasangan yang cocok bagi perempuan adalah laki - lagi yang mampu mengontrol penguasa hari perempuan, sebaliknya pasangan yang ideal bagi laki - laki adalah perempuan dengan elemen penguasa hari yang mampu dikontrol oleh laki - laki. Sebagai contoh apabila seorang perempuan memiliki hari penguasa berelemen kayu, maka akan cocok dengan laki - laki berelemen logam. Sedangkan laki - laki dengan hari penguasa berelemen kayu, maka perempuan ideal adalah yang memiliki hari penguasa berelemen tanah.Â
pola kecocokan literatur klasik tersebut tidak selalu menjadi patokan utama, dalam perhitungannya maka akan dinilai juga interaksi antar elemen antar diagram BaZi dari sudut pandang laki - laki dan juga dari sudut pandang perempuan. Hal ini dalam astrologi dikenal dengan istilah sinastri. Dalam hal ini akan dinilai kualitas secara keseluruhan dari kedua diagram BaZi
Apakah Mungkin Pada Masa Pacaran Berjalan Mulus. Pada Waktu Menikah Justru Terjadi Sebaliknya
Jawabannya sangat mungkin, dan sering terjadi. Secara BaZi ada nya ketertarikan diantara pasangan karena terbentuk suatu pola kombinasi pada batang langit maupun cabang bumi apabila kedua diagram BaZi dipadukan. Namun hasil dari kombinasi tersebut akan ternyata membawa kerugian kepada salah satu pasangan. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan dalam rumah tangga, dan tidak terselesaikan, kecuali mereka menyadari elemen tersebut dan mau mencari jalan keluar. Â Â Â
Berbagi Cerita Pengalaman Kami.Â
Klien yang sering datang ke kami adalah perempuan, dari cerita mereka ada yang berganti - ganti pasangan namun tidak menemukan orang cocok, biasa nya yang berkonsultasi seperti ini mereka sudah capek untuk mencapai hubungan yang baru lagi, dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.Â
Ada pula yang berpacaran cukup lama namun sang laki - laki tidak kunjung melamar. Tipe yang seperti ini mereka ragu untuk melangkah karena pengorbanan yang dilakukan sudah cukup banyak, namun bagi wanita mereka membutuhkan kepastian untuk melangkah lebih jauh.Â
Ada juga yang datang ke kami belum pernah didekati laki - laki sekalipun atau kalaupun ada sebatas friend zone. pada umumnya mereka terlalu sibuk dengan diri mereka sendiri, dan disuatu titik tertentu tersadar kekosongan hati mereka.Â
Kasus yang paling ekstrem adalah kami menyarankan untuk tidak melanjutkan hubungan atau berpisah diawal sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan , dengan harapan tidak menyesali langkah yang telah ditempuh dan membuang waktu hidup mereka.Â
Masing - masing kasus tersebut memiliki teknik penanganan yang berbeda - beda. Ada yang cukup dengan menyeimbangkan elemen utama (kayu, api, tanah, logam air) yang dibutuhkan, penanganan fengshui seperti memindah posisi kamar atau tempat tidur, atau bahkan akan merekomendasikan untuk mengubah kebiasaan. Di suatu keadaan ekstrem kami pun juga akan menyarankan ke psikolog atau psikiater tertentu.Â
Pesan Yang Ingin Disampaikan
Semua pasti berharap menemukan pasangan yang tepat dan menikah sekali seumur hidup. Namun memilih pasangan bukan suatu perkara yang mudah, apalagi seorang pasangan yang akan menemani perjalanan hidup kita hingga tua. Untuk itu membutuhkan pemikiran yang matang dan kedewasaan berpikir. Metode Metafisika Cina, dalam hal ini BaZi, dapat menjadi salah satu tools yang akan menambah wawasan kita untuk mengambil keputusan yang lebih terarah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H