Mohon tunggu...
Dicky Bagus
Dicky Bagus Mohon Tunggu... Wiraswasta - I'm an entrepreneur

I'm a long life learner and entrepreneur. Let's Get Movin

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menyusun Hidup Mulai Muda, Menuju Hidup Lebih Baik

25 Mei 2021   11:16 Diperbarui: 25 Mei 2021   11:22 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

It's sound silly, but yes life is. Saya mungkin salah satu korban dari jutaan anak (pada waktu itu) dimana saya tidak mampu mengatur hidup lebih baik sejak muda, dan  mungkin hingga hari ini tidak tergolong sukses. Saya tidak mengatakan orang tua saya tidak hebat atau menyalahkan mereka dalam mendidik saya,namun saya gagal mengartikan atau mungkin kata - kata yang tepat adalah saya tidak sesuai dengan harapan orang tua. 

Hingga tulisan ini ditulis ada beberapa hal yang menurut saya berperan dari pembentukan karakter dari anak dan mungkin itu yang di butuhkan dalam perkembangan dari anak itu sendiri.  Berikut diantaranya 

Orang Tua Tahu Segalanya

Sisi Orang Tua

Orang Tua Lebih Paham Sang Anak daripada Anak itu sendiri 

Sering kali orang tua menentukan pilihan bagi anak nya mulai dari makanan hingga menantu, karena menganggap bahwa itu pilihan terbaik bagi hidup anaknya. Misal si anak di ikutkan kursus musik padahal anak nya setelah mencoba beberapa minggu tidak menunjukkan ketertarikan, di lain hal sang anak ingin belajar basket namun dilarang orang tua nya. Beberapa orang tua juga menunjukkan tindakan offensive pada saat sang anak mencoba sesuatu yang baru. Misal sang anak mulai menggambar kartun, dan cukup bagus, kemudian orang tua mengatakan "kamu mau jadi apa menggambar kartun seperti itu, memang bisa makan dari situ?" 

Cita cita orang tua adalah cita cita sang anak

Salah satu yang mendasari pemikiran ini adalah ada beberapa hal yang mungkin tidak berhasil dicapai oleh orang tua sehingga orang tua menaruh target ke sang anak. Misal orang tua tidak dapat masuk ke kedokteran, maka orang tua menaruh target supaya sang anak pada saat nya nanti mengambil pilihan yang tidak dapat dipilih orang tua nya.  

Orang Tua adalah Pembantu 

Ada beberapa orang tua yang berusaha mempermudah hidup anak nya dengan jalan memenuhi semua kebutuhan anaknya. Memang tidak ada salahnya. Namun ada beberapa survival skill yang mesti nya dikuasai oleh sang anak dan tidak perlu orang tua melakukan hal tersebut. Seperti memilihkan baju, mengambil hingga menyuapi makanan. Hal ini mempengaruhi dari cara pengambilan keputusan sang anak, dapat menjadi tidak percaya diri dan sulit mengambil keputusan 

Orang Tua bukan Teman mu 

Hal ini pun juga terjadi di saya, dimana karena setiap kali sang anak ingin bercerita ke orang tua nya kemudian orang tua bersikap menghakimi sepihak dan ingin langsung segera menyelesaikan permasalahan maka orang tua langsung mengambil kesimpulan dan judgment. Apabila ini sering terjadi maka sang anak tidak lagi terbuka akan kesulitan nya kepada orang tua, dan dapat lari ke hal - hal negatif apabila tidak menemukan kompensasi yang sesuai 

Sisi Lingkungan  

Sekolah mu adalah ilmu mu 

Banyak orang tua menganggap setelah sang anak dimasukkan ke sekolah tertentu yang mungkin mahal dan terkenal maka sang anak mendapatkan semua ilmu yang dibutuhkan untuk hidup, Apabila kurang maka ditambahkan dengan Bimbingan Belajar. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, maka sebenarnya belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. yang bermasalah adalah pendidikan moral yang mungkin diajarkan di sekolah namun dengan porsi kecil, dan sebenarnya dapat digali lebih dalam keluarga 

Monoton Adalah Pilihan 

Kata - kata yang sering dipakai oleh orang tua saya pada waktu itu adalah "Sudah jangan aneh - aneh", belajar saja yang benar. Satu hal yang saya pahami adalah "Curiosity" adalah bensin kehidupan. coba bayangkan apabila pada waktu Thomas Alfa Edison bertanya - tanya bagaimana memberi penerangan pada malam hari maka lampu tidak akan tercipta, dan beliau melalui lebih dari sekian ratus uji coba baru dapat membuktikan teori nya dan manusia akan masih ada didalam zaman kegelapan 

Sisi Sang Anak  

Rebelious kids adalah anak bermasalah

Pernahkah anda berpikir anak yang sering menentang itu sebenarnya yang ingin mereka katakan adalah bahwa mereka membutuhkan tantangan? namun yang sering terjadi yang seperti itu digolongkan sebagai anak yang bermasalah, alih - alih harus ke dokter kesehatan jiwa atau ke psikolog apa tidak lebih baik dicoba untuk berdiskusi dan menentukan sistem reward and punishment yang sesuai? 

3 2 1 and Close The Door

Mama / Papa tidak ngertiin aku (pintu dibanting). sang Ibu atau sang Ayah marah, sang anak pun menangis dan sedih. mungkin apabila sekali dua kali terjadi tidak berarti apa - apa, namun apabila sering terjadi maka yang terjadi anak akan mencari jalan untuk menjalankan niat nya tanpa orang tua mengetahui. Dalam benak orang tua anak saya dirumah baik -baik saja, tidak mungkin anak saya berbuat seperti itu.   

Aku tanya ke siapa

Ini bagian yang tersulit dari hidup anak, apabila dia menemui masalah seperti ini harus bertanya ke siapa. mungkin apabila masalah mata pelajaran dapat bertanya ke guru atau tutor, tapi untuk masalah yang lebih personal seperti haid, seksual, pacar, sering kali orang tua menghindar karena sebenarnya tidak tahu harus menjawab seperti apa karena di masa mereka hal tersebut adalah tabu. Hingga saat ini hal - hal tersebut juga dianggap tabu. 

END OF LINE

Banyak cara untuk menyelesaikan hal tersebut, saat ini lebih mudah bagi orang tua untuk mencari informasi bagaimana menjadi orang tua yang baik (smart parenting) atau dapat membaca berbagai artikel atau masuk ke forum - forum yang membahas hal tersebut. Namun yang paling utama adalah kepandaian dalam mencari informasi dan memilah informasi tersebut 

Tulisan ini adalah part 1 dari Tantangan 40 hari menulis tanpa henti (Menantang Diri Sendiri) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun