Banyak cara yang bisa dilakukan bagi seorang bakal calon legislatif perempuan  agar bisa duduk di parlemen selain dengan cara-cara kampanye keberpihakkan  pada masayarakat, yakni dengan memperhatikan mengenai unsur-unsur komunikasi politik mulai dari komunikator politik, pesan politik, saluran atau media politik, penerima pesan politik, dan efek atau pengarah dari pesan yang mau disampaikan. Hal ini dilakukan sehingga dalam melakukan kerja-kerja poliitik dapat tepat sasaran serta dapat berlansung secara efektif dan efesien.
Kini sudah saatnya perempuan di Kabuputen Sikka harus bisa mengambil peran di Lepo Kula Babong (Gedung DPRD Sikka) Â sebagai bentuk kritik atas dominasi budaya dan tradisi patriarki. Kaum perempuan harus diberi peluang untuk terlibat dalam proses demokrasi deliberatif yang mampu mendongkrak partisipasinya dalam proses pengambilan keputusan politik.
Oleh: Robertus Dicky Armando
Anggota Pemuda Katolik Kab. SikkaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H