Mohon tunggu...
Dicky Wibowo
Dicky Wibowo Mohon Tunggu... dokter hewan -

Instagram: Mlaku Wae Project / Menulis di www.mlakuwae.blogspot.co.id serta menulis fiksi di www.pawonfiksi.blogspot.co.id / dokter hewan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Catatan Photo Book "Jakarta Setelah Hujan"

15 Juli 2018   23:28 Diperbarui: 15 Juli 2018   23:38 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photobook atau buku foto merupakan karya seorang fotografer yang berisi kumpulan foto hasil pemotretannya yang dicetak, disusun dengan rangkaian dan desain tertentu serta dapat menggambarkan representasi atau presentasi kumpulan foto tersebut. 

Penulis berkesempatan untuk merangkai hasil hunting foto di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta dan mencetaknya menjadi sebuah buku foto yang berjudul "Jakarta Setelah Hujan".

Buku foto dengan judul "Jakarta Setelah Hujan" merupakan karya buku foto pertama penulis. Buku foto tersebut berisikan kumpulan foto hasil hunting pada hari Sabtu, tanggal 20 Januari 2018. 

Pada tanggal tersebut, Jakarta sedang dilanda hujan sejak pagi hari. Pengambilan foto dilakukan oleh penulis saat setelah hujan reda, meskipun gerimis masih terjadi. Kumpulan foto tersebut merepresantasikan kondisi sebagian kecil Jalan Jenderal Sudirman sesaat setelah hujan. 

Kondisi yang penulis maksudkan adalah kondisi keseharian masyarakat urban Jakarta, terutama bagaimana kegiatan masyarakat beserta penunjangnya sesaat setelah hujan. Alasan pemilihan lokasi adalah Jalan Jenderal Sudirman merupakan poros penting perkembangan DKI Jakarta.

Bagi masyarakat urban Jakarta, hujan sering dipersepsikan negatif; misalnya adalah banjir, genangan, becek dan mengganggu aktivitas harian. 

Namun, meskipun hujan dipersepsikan negatif oleh mereka, masyarakat urban Jakarta selalu tangguh dalam menghadapi hujan. Hujan merupakan kepastian bagi kota Jakarta dan sekitarnya. Ketangguhan dan kewaspadaan harus selalu diperhatikan bagi semua masyarakat urban Jakarta dan sekitarnya.

Secara kiasan, hujan dalam buku foto ini dimaknai sebagai pembasuh dari hiruk pikuk dan kegaduhan politik selama masa pemilihan gubernur di tahun sebelumnya. 

Kegaduhan politik yang menurut opini penulis sangat mengancam kehidupan sosial budaya masyarakat Jakarta dan juga Indonesia merupakan rapor merah bagi perkembangan kota Jakarta dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Foto-foto yang diambil sekitar tiga bulan setelah pemenang pemilihan gubernur DKI Jakarta dilantik ini menjadi pengingat bahwa keseharian masyarakat urban Jakarta harus tetap berlanjut, persatuan dieratkan kembali, kedewasaan berpikir dan bertindak harus lebih diutamakan kedepannya. 

Meskipun penulis masih meyakini bahwa rasa "tidak nyaman" masih dirasakan oleh sebagian masyarakat urban Jakarta. 

Dalam buku foto, penulis hendak mengkaitkan antara makna sebenarnya dan kiasan dalam gambaran berupa alat pelindung diri berupa jas hujan dan payung yang masih digunakan meskipun kondisi cuaca sudah membaik. Namun, penulis mempersilakan pembaca/penikmat fot untuk mempersepsikan kumpulan foto tersebut.

Kemudian, makna kiasan lainnya dalam buku foto tersebut adalah pengingat kepada pemimpin Jakarta baru untuk terus melanjutkan pembangunan Jakarta, meskipun pembangunan Jakarta sebelumnya dimulai oleh kompetitor atau pun pendukung kompetitor, serta untuk tetap dan terus bekerja demi kemajuan kota, kesejahteraan dan kemyamanan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kota Jakarta. 

Dalam hal ini, penulis hendak mengkaitkan makna sebenarnya dengan makna kiasan dalam bentuk gambaran kondisi jalanan yang tidak rata sehingga menyebabkan air menggenang, meskipun kondisi yang jamak terjadi di jalanan kota-kota di Indonesia, dalam hal ini terdapat suatu pengharapan bagi pemimpin baru untuk dapat membangun Jakarta lebih baik lagi. 

Selain itu, terdapat foto kegiatan Pasukan Oranye yang diinisiasi pemimpin sebelumnya untuk terus diperhatikan oleh pemimpin baru, sehingga kota Jakarta benar-benar nyaman baik bagi masyarakatnya maupun masyarakat luar Jakarta. 

Beberapa foto lainnya menggambarkan pembangunan MRT yang masih berlanjut. Sekali lagi, penulis mempersilakan pembaca/penikmat foto untuk mempersepsikan atau memberikan makna terhadap kumpulan foto tersebut, bahkan penulis sangat berharap terjadinya diskusi.

Buku foto ini penulis susun dan terbitkan secara mandiri dengan bantuan penerbitan mandiri di www.nulisbuku.com dan dapat diperoleh di sini.

Salam mlaku-mlaku sambil motret ^^

Ditulis juga di www.mlakuwae.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun