Membaca kutipan inspirasi memang memiliki dampak yang positif untuk mendorong seseorang melewati masa sulitnya dalam hidup. Sugesti yang dihasilkan quotes juga bisa meningkatkan rasa percaya diri. Namun, jangan nekat memakan kutipan inspirasi mentah-mentah apalagi jika mengenai soal karir dan bisnis.
Dalam beberapa tahun terakhir, quotes yang kontennya mengajak jadi pengusaha banyak bertebaran di media sosial seiring dengan menjamurnya startup dan mimpi generasi muda yang ingin jadi pengusaha.Â
Padahal mengkonsumsi secara berlebihan kutipan motivasi cukup berisiko jika tidak dibarengi oleh pemahaman kenyataan di lapangan yang baik. Apalagi jika itu mengenai kehidupan pengusaha yang dicitrakan bergelimangan harta serta memiliki waktu bebas yang tak terbatas.
Selama ini, media sosial mencerminkan seorang pengusaha dengan kehidupannya yang penuh kebebasan. Sebuah kebalikan dengan kebanyakan manusia jaman sekarang yang sibuk bekerja dan tak kaya-kaya.
Namun, apakah menjadi pengusaha itu sebebas yang kita kira? Belum tentu benar juga. Apalagi, banyak generasi muda yang melihat pencapaian seseorang hanya ketika di atas saja, dan mengabaikan prosesnya.
Sah-sah saja termotivasi quotes, tapi harus tetap waras juga
Resign dari pekerjaanmu dan bangunlah bisnis sendiri
Untuk apa menggadaikan kebebasanmu hanya untuk membuat Bos kamu kaya
Kutipan di atas umumnya sering lalu-lalang di media sosial. Quotes yang seolah menjadi ilham bagi pekerja yang sudah muak atau sedang stres karena pekerjaan. Quotes yang manis dan tak segan mampu merobohkan pendirian seorang karyawan.
Tapi apakah kenyataan dalam lapangan semanis kutipan di atas? Tentu saja tidak. Membangun usaha sendiri bukan hanya bermodal semangat dan dana yang besar saja. Butuh tekad, mental baja dan rencana yang matang.
Jika motif menjadi pebisnis hanya karena muak dengan atasan dan terpesona quotes di instagram, maka sebaiknya jangan ikuti pikiran liar tersebut. Karena bisa saja hal itu hanya coping mechanism kala stres di tempat kerja saja.