Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mana yang Lebih Efektif, Job Portal, Headhunter, atau Menunggu Tawaran untuk Mendapatkan Pekerjaan?

7 Januari 2025   08:12 Diperbarui: 9 Januari 2025   08:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari pekerjaan punya beberapa pilihan metode dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing (garetsvisual/Freepik)

Mencari pekerjaan sering kali terasa seperti perjalanan panjang yang penuh teka-teki. Anda mungkin sudah mengirim puluhan, bahkan ratusan lamaran lewat job portal. Mungkin Anda juga sempat bertanya-tanya, apakah harus mencoba menggunakan jasa headhunter? Atau, Anda mulai merasa lelah dan berpikir, "Mungkin lebih baik menunggu saja ada tawaran pekerjaan yang datang."

Kalau Anda sedang berada di titik ini, Anda tidak sendirian. Banyak orang mengalami kebingungan yang sama saat berada di persimpangan jalan dalam mencari pekerjaan.

Realitas Mencari Kerja: Lebih dari Sekadar Kirim Lamaran

Mungkin saat ini Anda sedang duduk di depan layar laptop, dengan tab job portal terbuka. Anda menggulir halaman demi halaman, melihat lowongan yang cocok dengan latar belakang Anda. 

Deskripsi pekerjaan yang panjang terkadang membuat Anda bertanya, "Apakah saya benar-benar memenuhi semua kualifikasi ini?" Anda pun tetap mencoba melamar, meski dengan sedikit keraguan.

Sesudah itu, Anda menunggu. Satu minggu, dua minggu, sebulan. Tidak ada respons. Anda mulai bertanya-tanya, "Apa yang salah? Apakah resume saya kurang menarik? Apakah saya salah memilih posisi?"

Di sisi lain, mungkin Anda juga mendengar cerita teman yang mendapatkan pekerjaan lewat headhunter. Tampaknya begitu mudah, bukan? Mereka dihubungi, diwawancara, dan akhirnya mendapatkan pekerjaan baru tanpa perlu repot mencari sendiri. Tapi, apakah headhunter cuma untuk orang-orang yang sudah punya karier cemerlang? Bagaimana kalau Anda baru memulai atau sedang dalam masa transisi karier?

Dan tentu saja, ada skenario ketiga: Anda menunggu seseorang menawarkan pekerjaan kepada Anda. Mungkin Anda berpikir, "Kalau saya cukup bagus, pasti ada yang mencari saya." Harapan ini sah-sah saja, tapi apakah itu strategi yang efektif?

Job Portal: Keunggulan dan Tantangannya

Job portal adalah salah satu cara paling umum untuk mencari pekerjaan. Banyak perusahaan memposting lowongan mereka di sana, dan Anda tinggal memilih sesuai dengan kualifikasi dan minat Anda. Dari sisi praktis, ini sangat memudahkan. Anda bisa melamar pekerjaan di mana saja, kapan saja.

Tapi, persaingan di job portal sangat ketat. Ribuan pelamar mungkin mengincar posisi yang sama dengan Anda. Resume Anda bisa saja tenggelam di antara ratusan dokumen lain. Selain itu, prosesnya sering kali terasa dingin dan tidak personal. Anda cuma mengandalkan dokumen untuk "berbicara" dengan perekrut, tanpa kesempatan menunjukkan kepribadian Anda.

Tapi jangan putus asa. Kalau Anda memilih jalur ini, pastikan Anda mempersiapkan resume dan cover letter yang benar-benar menarik perhatian. Gunakan kata kunci yang relevan dan sesuaikan setiap aplikasi Anda dengan deskripsi pekerjaan.

Headhunter: Apakah Ini Pilihan untuk Anda?

Headhunter bekerja seperti "mak comblang" dalam dunia kerja. Mereka menghubungkan perusahaan dengan kandidat yang dianggap sesuai untuk posisi tertentu. Kalau Anda dihubungi oleh seorang headhunter, itu berarti Anda sudah "terpilih" sebagai kandidat potensial.

Keuntungan besar dari menggunakan headhunter adalah Anda sering kali mendapatkan akses ke peluang kerja yang tidak dipublikasikan secara luas. Selain itu, mereka bisa membantu Anda menegosiasikan gaji dan memberi masukan tentang bagaimana menghadapi wawancara.

Tapi, tidak semua orang menjadi target headhunter. Mereka cenderung mencari kandidat dengan keterampilan atau pengalaman tertentu yang sesuai dengan kebutuhan klien mereka. 

Kalau Anda merasa belum punya pengalaman kerja yang cukup signifikan, mungkin ini bukan jalur utama Anda saat ini. Tapi jangan khawatir, Anda tetap bisa membangun hubungan dengan headhunter untuk peluang di masa depan.

Menunggu Tawaran: Strategi yang Berisiko

Menunggu seseorang menawarkan pekerjaan kepada Anda bisa terasa nyaman, terutama kalau Anda sudah cukup dikenal di bidang Anda. Tapi ini adalah strategi yang pasif dan penuh risiko.

Kalau Anda tidak aktif mencari, bagaimana orang tahu Anda sedang membutuhkan pekerjaan? Menunggu tanpa melakukan apa-apa bisa memperpanjang waktu pencarian kerja Anda dan membuat Anda kehilangan peluang yang sebenarnya ada di luar sana.

Tapi, ini bukan berarti Anda tidak boleh membangun reputasi yang kuat dan memanfaatkan jaringan profesional Anda. Terkadang, tawaran pekerjaan memang datang dari arah yang tak terduga, terutama kalau Anda dikenal sebagai seseorang yang punya keahlian atau nilai tambah tertentu.

Jadi, Mana yang Terbaik untuk Anda?

Tidak ada satu jawaban yang benar untuk semua orang. Pilihan antara job portal, headhunter, atau menunggu tawaran pekerjaan sangat bergantung pada situasi dan kebutuhan Anda saat ini.

Kalau Anda lebih suka mengambil kendali penuh, job portal bisa menjadi tempat yang baik untuk memulai. Pastikan Anda aktif dan terus memperbarui strategi pencarian Anda.

Kalau Anda merasa pengalaman Anda sudah cukup kuat dan relevan, membangun hubungan dengan headhunter bisa menjadi investasi jangka panjang.

Tapi, kalau Anda memilih menunggu tawaran pekerjaan, pastikan Anda tetap aktif membangun jaringan dan menunjukkan kehadiran Anda dalam komunitas profesional.

Pada akhirnya, strategi terbaik mungkin adalah kombinasi dari semuanya. Jangan takut mencoba beberapa jalur sekaligus. Tetaplah terbuka, fleksibel, dan percaya kalau usaha Anda akan membawa hasil.

Pencarian kerja adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Anda mungkin tidak langsung mendapatkan hasil yang diinginkan, tapi setiap langkah yang Anda ambil adalah bagian dari perjalanan menuju karier yang lebih baik. 

Tetap semangat, dan percayalah pada diri Anda sendiri. 

Anda mampu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun