Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dampak Buruk Nepotisme Dengan Terlalu Banyaknya Anggota Keluarga di Kantor

26 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   08:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia profesional, kita sering mendengar cerita atau bahkan mengalami langsung, bagaimana seseorang membawa keluarganya atau kerabat dekat untuk bekerja di tempat yang sama. Fenomena ini sering kali dipicu oleh rasa kedekatan personal dan kepercayaan yang dibangun antara individu tersebut.

Tapi, ada sisi gelap dari kebiasaan ini yang bisa merusak dinamika kerja, menciptakan ketegangan antar rekan kerja, dan bahkan merusak citra perusahaan itu sendiri.

Praktik ini sering kali dikenal dengan sebutan nepotisme.

Nepotisme, dalam konteks ini, merujuk pada kebiasaan memberikan pekerjaan, promosi, atau keistimewaan lainnya kepada keluarga atau teman dekat, meskipun mereka mungkin tidak punya kompetensi yang memadai untuk pekerjaan tersebut.

Dalam beberapa kasus, ini tidak cuma berdampak pada kinerja individu yang terlibat, tapi juga pada suasana tim secara keseluruhan.

Mengapa beberapa orang masih melakukan praktik nepotisme ini, meski dampaknya jelas merugikan?

Mari kita telaah lebih dalam fenomena ini dan akibat-akibatnya terhadap tim dan perusahaan.

Apa itu Nepotisme dan Mengapa Bisa Terjadi?

Nepotisme adalah bentuk diskriminasi yang dilakukan seseorang untuk memberikan perlakuan istimewa kepada orang-orang terdekat mereka, dalam hal ini keluarga atau kerabat, meski orang tersebut tidak memenuhi syarat atau kualifikasi yang diharapkan dalam pekerjaan tertentu.

Praktik ini sering kali terjadi di tempat-tempat kerja yang lebih kecil, terutama di perusahaan keluarga atau organisasi yang lebih informal, di mana ikatan personal lebih kuat dibandingkan dengan kompetensi profesional.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk melakukan nepotisme, meskipun banyak yang sadar akan dampak negatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun