Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Karyawan Gen-Z Cepat Resign, Apakah Ini Masalah Karakter atau Lingkungan Kerja?

13 November 2024   08:10 Diperbarui: 13 November 2024   16:12 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhirnya, situasi ini menyoroti isu yang lebih luas: keseimbangan antara realisme dan empati di tempat kerja saat ini. Di satu sisi, wajar untuk mengharapkan profesionalisme, ketahanan, dan komitmen dari karyawan baru. 

Di sisi lain, empati juga penting karena setiap orang beradaptasi secara berbeda, dan kesan pertama bisa saja menipu. Dengan mengenali stres dan kecemasan yang sering muncul saat memulai pekerjaan baru, perusahaan bisa menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi karyawan baru.

Resign dini karyawan baru ini mungkin bukan respon paling profesional, tapi memberikan wawasan berharga tentang pengalaman karyawan dan dunia kerja saat ini. Situasi ini menunjukkan kalau baik individu maupun organisasi bisa mendapatkan manfaat dari komunikasi terbuka, ekspektasi yang realistis, dan pemahaman kalau terkadang, dukungan ekstra bisa membuat perbedaan besar.

Intisari

  1. Profesionalisme Itu Penting: Berkomitmen pada suatu peran berarti memberikan kesempatan yang adil dan menunjukkan ketahanan dalam menghadapi tantangan. Resign dalam dua hari mungkin memberikan kesan negatif, terutama di awal karier.
  2. Perspektif Generasi: Gen Z sering kali punya nilai kerja yang berbeda, seperti mengutamakan kesehatan mental dan tujuan hidup. Meskipun nilai-nilai ini penting, itu tidak membenarkan penghindaran tanggung jawab atau menyerah terlalu cepat.
  3. Komunikasi adalah Kunci: Kalau karyawan baru merasa kewalahan, cara yang lebih baik adalah mendiskusikan permasalahan ini dengan atasan atau rekan kerja, bukan langsung resign. Dengan komunikasi terbuka, sering kali tantangan bisa diselesaikan atau setidaknya dipahami secara lebih baik.
  1. Pentingnya Onboarding dan Dukungan: Perusahaan yang menyediakan proses onboarding yang jelas dan dukungan selama fase adaptasi lebih mungkin mempertahankan karyawan baru. Panduan yang terstruktur dan perhatian terhadap perasaan karyawan baru bisa membuat mereka merasa lebih siap dan termotivasi.

Kesimpulan

Kasus karyawan yang resign dalam dua hari memang terkesan tidak profesional di permukaan. Tapi, situasi ini mengingatkan kita kalau di dunia kerja modern, ada berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk tetap bertahan atau pergi. 

Dari perbedaan nilai antar generasi hingga cara perusahaan mendukung adaptasi karyawan baru, semua elemen ini memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

Bagi karyawan, penting untuk ingat kalau adaptasi di tempat kerja adalah proses yang menantang tapi bermanfaat. Memberikan waktu untuk memahami, mencari dukungan, dan menyesuaikan diri adalah langkah awal menuju keberhasilan di karier baru.

Bagi perusahaan, menyediakan sistem onboarding yang kuat dan budaya yang mendukung bisa mencegah resign dini dan memastikan karyawan baru merasa dihargai dan termotivasi untuk berkembang.

Pada akhirnya, baik karyawan maupun perusahaan perlu berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, yang tidak cuma memprioritaskan produktivitas, tapi juga memahami dan menghargai proses adaptasi individu.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun