Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bagaimana Konflik di Negara Jauh Bisa Menggoyang Bisnis Kecil di Sudut Jalan?

29 Oktober 2024   08:13 Diperbarui: 29 Oktober 2024   08:38 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan salah, bisnis kecil pun bisa terkena dampak dari konflik global (image by Freepik)

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan global adalah dengan mendiversifikasi pemasok. Alih-alih cuma bergantung pada satu distributor atau importir, cobalah mencari beberapa opsi lain atau pemasok lokal. 

Punya lebih dari satu pemasok memberi Anda fleksibilitas kalau satu sumber tidak bisa diandalkan atau menaikkan harga. Anda juga bisa mencari pemasok lokal yang tidak langsung terdampak oleh masalah pengiriman internasional atau bea cukai.

Misalnya, kalau Anda biasanya mengandalkan produk-produk tertentu dari luar negeri, coba identifikasi pemasok lokal atau bahkan produsen kecil di dalam negeri yang bisa menawarkan produk serupa. Pendekatan ini tidak cuma membangun ketahanan dalam rantai pasokan Anda tapi juga mendukung bisnis lokal lainnya.

2. Optimalkan Pengelolaan Persediaan

Pengelolaan persediaan yang efektif bisa membantu Anda mengurangi biaya berlebih dan menghindari kekosongan stok. Dengan menganalisis tren penjualan, Anda bisa menyesuaikan tingkat stok untuk fokus pada barang-barang yang laris dan menghindari penumpukan barang yang lebih lambat terjual. 

Menjaga keseimbangan yang tepat dalam persediaan membantu memenuhi permintaan pelanggan tanpa mengikat terlalu banyak modal dalam barang yang tidak terjual.

Secara rutin, tinjau barang-barang terlaris dan produk musiman, serta pertimbangkan pengurangan persediaan untuk barang-barang yang lebih mahal atau sulit diperoleh selama konflik. Pendekatan ini membantu memperkuat arus kas dan memastikan toko Anda selalu punya stok barang-barang yang paling dibutuhkan pelanggan.

3. Sesuaikan Harga Secara Strategis

Kenaikan harga kadang-kadang diperlukan saat biaya meningkat, tapi bisnis kecil perlu hati-hati supaya tidak membuat pelanggan kecewa. Pertimbangkan untuk membuat penyesuaian harga secara bertahap pada barang-barang yang paling laris, atau naikkan harga cuma untuk produk-produk di mana pelanggan kurang sensitif terhadap harga.

Di saat yang sama, Anda bisa menawarkan diskon atau program loyalitas pada produk-produk populer untuk menjaga minat pelanggan. Paket produk atau diskon pada item kedua juga bisa meningkatkan penjualan tanpa harus bergantung pada kenaikan harga yang besar.

4. Bangun Loyalitas Pelanggan Melalui Keterlibatan Komunitas

Sebagai bisnis kecil di lingkungan, Anda punya keuntungan khusus dalam koneksi personal dengan komunitas. Pelanggan lebih mungkin mendukung toko yang mereka rasakan punya ikatan dengan mereka, terutama saat situasi sulit. Dengan fokus pada loyalitas pelanggan, Anda bisa menciptakan basis pelanggan setia yang menghargai bisnis Anda, bahkan kalau harga sedikit meningkat.

Berinteraksi dengan pelanggan dengan cara mendukung acara lokal, menawarkan layanan personal, atau bahkan menerapkan program loyalitas yang memberi penghargaan bagi pelanggan setia. Anda juga bisa membangun loyalitas dengan aktif berkomunikasi melalui media sosial atau email, memberi kabar tentang tantangan atau produk baru. Keterlibatan ini membantu membangun kepercayaan dan menjadikan toko Anda sebagai bagian penting dari komunitas.

5. Perkuat Kehadiran Online

Meski toko Anda murni lokal, punya kehadiran online bisa memberikan perbedaan yang signifikan. Profil media sosial, situs web sederhana, atau mencantumkan produk di marketplace lokal memungkinkan Anda untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memudahkan mereka berinteraksi dengan bisnis Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun