Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilema Lembur, antara Uang Tambahan dan Kelelahan

13 Juli 2024   10:10 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun begitu, kita tidak bisa menutup mata kalau tanpa lembur, pendapatan kita mungkin tidak cukup. Ini adalah risiko yang harus dihadapi, terutama kalau kita punya tanggungan atau kebutuhan finansial yang besar. Tapi, dengan perencanaan yang baik dan pengelolaan keuangan yang bijak, kita bisa menemukan cara untuk tetap hidup nyaman tanpa harus mengorbankan kesejahteraan kita. Ini adalah pilihan yang tidak mudah, tapi terkadang lebih baik untuk kesejahteraan jangka panjang kita.

Mencari Keseimbangan: Sebuah Tantangan

Keseimbangan adalah kuncinya, tapi mencari keseimbangan antara bekerja lembur dan menjaga kesehatan serta kebahagiaan bukanlah hal yang mudah. Pertama-tama, kita perlu menyadari batasan diri. Cobalah untuk tidak memaksakan diri lembur setiap hari. Mendengarkan tubuh dan pikiran kita sendiri adalah langkah pertama untuk menemukan keseimbangan yang sehat. Kalau tubuh memberikan sinyal kelelahan, berikan waktu untuk beristirahat.

Mengambil lembur cuma saat benar-benar diperlukan bisa menjadi solusi. Ketika ada kebutuhan finansial mendesak, lembur bisa menjadi jalan keluar, tapi pastikan ada batas yang jelas. Tentukan berapa jam lembur yang bisa Anda ambil tanpa mengorbankan kesehatan dan hubungan pribadi. Komunikasikan batasan ini kepada atasan kalau perlu, supaya mereka memahami situasi Anda.

Evaluasi kembali anggaran keluarga dan lihat di mana Anda bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Membuat anggaran yang realistis dan disiplin dalam menjalankannya bisa membantu mengurangi tekanan untuk selalu bekerja lembur. Prioritaskan pengeluaran penting dan carilah cara untuk menabung, meskipun jumlahnya kecil. Langkah-langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang.

Kalau memungkinkan, bicarakan dengan atasan tentang kemungkinan mendapatkan fleksibilitas kerja atau kompensasi yang lebih baik. Beberapa perusahaan mungkin punya kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Misalnya, bekerja dari rumah beberapa hari dalam seminggu atau fleksibilitas dalam jam kerja bisa menjadi solusi yang baik. Jangan ragu untuk mengajukan ide-ide yang bisa membantu Anda dan perusahaan menemukan titik temu yang menguntungkan.

Selain itu, jangan lupakan pentingnya mendukung keseimbangan kerja dalam lingkungan sosial Anda. Berbagi cerita dan mendengarkan pengalaman teman atau rekan kerja yang menghadapi situasi serupa bisa memberikan perspektif baru dan dukungan emosional. Bersama-sama, kita bisa mencari solusi yang lebih baik dan saling membantu dalam mencapai keseimbangan hidup yang diinginkan.

Kesimpulan

Dilema antara lembur tapi capek versus tidak lembur tapi butuh uang adalah kenyataan yang kita hadapi setiap hari. Penting untuk selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan. Kesehatan dan kesejahteraan kita adalah investasi yang paling berharga.

Bagaimana dengan Anda? Apa pengalaman Anda dengan dilema ini? Bagikan cerita Anda di kolom komentar di bawah ini, karena siapa tahu, pengalaman Anda bisa membantu orang lain yang sedang menghadapi situasi serupa.

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun