Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghadapi Dilema Tawaran Pekerjaan Kedua Setelah Barus Saja Bergabung di Satu Perusahaan

4 Juli 2024   16:23 Diperbarui: 4 Juli 2024   16:29 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana baru saja menerima tawaran pekerjaan, lalu beberapa hari kemudian muncul tawaran lain yang lebih menggiurkan? Ini adalah dilema yang sering kali membuat kita bingung.

Bagaimana sebaiknya menyikapi situasi ini? Apakah lebih baik mengundurkan diri dari pekerjaan yang baru saja Anda mulai, atau melepaskan tawaran kedua yang terlihat lebih menarik?

Mengatasi Perasaan Bersalah dan Kekhawatiran

Pertama-tama, mari kita tinjau perasaan Anda. Anda mungkin merasa bersalah karena baru saja bergabung dengan perusahaan pertama. Anda mungkin khawatir akan dianggap tidak profesional kalau tiba-tiba mengundurkan diri. Tapi, perlu diingat kalau ini adalah karir Anda dan Anda berhak memilih yang terbaik untuk masa depan Anda.

Mengutamakan kepentingan dan kebahagiaan Anda bukanlah tindakan egois. Ini adalah hak Anda untuk mencari peluang yang lebih baik kalau ada. Ingatlah kalau perusahaan pun akan mengambil keputusan terbaik untuk kepentingan mereka. Jadi, Anda pun berhak melakukan hal yang sama untuk diri sendiri.

Terus, bagaimana cara menghilangkan perasaan bersalah itu? Apalagi kalau Anda menempatkan diri Anda di posisi rekruter yang sudah menggunakan waktu dan energinya untuk merekrut Anda.

Penting untuk mengkomunikasikan keputusan Anda dengan cara yang jujur dan sopan. Berikan alasan yang masuk akal dan ungkapkan apresiasi Anda atas kesempatan yang sudah diberikan. Hal ini akan menunjukkan kalau Anda menghargai usaha mereka, meskipun Anda harus memilih jalan yang berbeda. Ingatlah kalau transparansi dan kejujuran adalah kunci dalam menjaga hubungan profesional yang baik.

Apakah kalau mengundurkan diri termasuk sikap yang tidak profesional? Tidak selalu.

Mengundurkan diri bisa dianggap sebagai bagian dari dinamika karir yang normal. Selama Anda melakukannya dengan cara yang benar, Anda masih bisa dianggap profesional. Pastikan Anda memberikan pemberitahuan yang cukup dan tetap bersikap sopan serta menghormati proses transisi. Ini menunjukkan kalau Anda bertanggung jawab dan memahami etika kerja.

Pada akhirnya, keputusan ini adalah tentang memilih yang terbaik untuk masa depan Anda. Yang terpenting adalah Anda merasa nyaman dengan pilihan yang Anda buat dan siap menghadapi konsekuensinya dengan sikap positif.

Mengevaluasi Tawaran Kedua

Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan beberapa faktor. Pertama, evaluasi tawaran kedua dengan cermat. Apakah benar-benar lebih baik?

Pertimbangkan gaji, kesempatan pengembangan karir, budaya perusahaan, dan keseimbangan kerja-hidup. Pastikan tawaran tersebut sesuai dengan tujuan karir jangka panjang Anda.

Pertimbangkan juga stabilitas perusahaan dan prospek masa depannya. Jangan terburu-buru, beri diri Anda waktu untuk benar-benar menganalisis semua aspek. Ini adalah langkah penting untuk memastikan kalau Anda membuat keputusan yang tepat.

Bagaimana cara membandingkannya?

Buat daftar perbandingan antara pekerjaan pertama dan tawaran kedua. Tulis semua kelebihan dan kekurangan dari masing-masing posisi. Gunakan poin-poin seperti gaji, tunjangan, lingkungan kerja, dan peluang karir. Kalau perlu, beri bobot pada setiap faktor berdasarkan seberapa pentingnya bagi Anda.

Misalnya, kalau keseimbangan kerja-hidup sangat penting bagi Anda, beri bobot lebih tinggi pada faktor tersebut. Dengan cara ini, Anda bisa melihat dengan jelas mana yang lebih menguntungkan bagi Anda secara keseluruhan.

Selanjutnya, bagaimana cara menentukan apakah tawaran kedua memang lebih baik atau tidak?

Lakukan riset mendalam tentang perusahaan kedua. Baca ulasan dari karyawan saat ini dan sebelumnya. Cari tahu tentang budaya kerja dan nilai-nilai perusahaan. Pertimbangkan juga lokasinya, apakah lebih dekat dengan tempat tinggal Anda atau tidak. Diskusikan dengan teman atau mentor yang bisa memberikan perspektif objektif. Mereka mungkin bisa memberikan wawasan yang Anda lewatkan. Ini semua akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih informasi.

Akhirnya, dengarkan intuisi Anda. Kadang, perasaan Anda bisa menjadi indikator yang baik. Kalau Anda merasa lebih nyaman dan bersemangat dengan tawaran kedua, itu mungkin pertanda positif. Tapi, pastikan perasaan tersebut didukung oleh fakta dan data yang Anda kumpulkan. Jangan cuma mengandalkan insting saja. Buat keputusan yang seimbang antara logika dan perasaan. Ini akan membantu Anda merasa yakin dan puas dengan pilihan Anda.

Mengambil keputusan karir besar seperti ini memang menantang, tapi dengan pertimbangan yang matang, Anda pasti bisa menemukan jalan terbaik.

Dampak Jangka Pendek dan Panjang

Selanjutnya, pikirkan tentang dampak jangka pendek dan panjang dari keputusan Anda. Mengundurkan diri dari pekerjaan pertama mungkin akan meninggalkan kesan buruk, tapi kalau tawaran kedua benar-benar lebih baik, manfaat jangka panjangnya bisa jauh lebih besar.

Pertimbangkan bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi reputasi Anda di industri. Reputasi adalah aset berharga dalam karir Anda. Kalau Anda terlihat sering berpindah pekerjaan, bisa jadi ada pandangan negatif. Tapi, kalau alasan perpindahan Anda jelas dan masuk akal, ini bisa dimaklumi.

Apakah reputasi sepenting itu?

Ya, reputasi sangat penting dalam dunia profesional. Reputasi yang baik bisa membuka banyak peluang di masa depan. Orang-orang cenderung mempercayai seseorang yang punya track record baik. Tapi, penting juga untuk diingat kalau banyak orang di industri yang memahami situasi seperti ini. Mereka tahu kalau mencari yang terbaik untuk karir adalah hal wajar. Selama Anda jujur dan profesional dalam proses perpindahan, reputasi Anda tidak akan terlalu terganggu.

Bukannya semua orang yang menghadapi situasi yang sama juga akan memilih tawaran yang lebih baik terlepas apakah itu berpengaruh pada reputasinya atau tidak?

Benar, banyak orang akan memilih tawaran yang lebih baik. Tapi caranya Anda menangani situasi ini yang membedakan Anda. Bersikaplah transparan dan jaga komunikasi dengan baik. Ini akan menunjukkan kalau Anda adalah orang yang profesional dan bertanggung jawab. Dengan begitu, meskipun Anda berpindah, reputasi Anda tetap terjaga.

Jadi, buat keputusan yang terbaik untuk masa depan Anda, tapi pastikan Anda melakukannya dengan cara yang bijak dan penuh integritas.

Melakukan Perpindahan dengan Profesional

Kalau Anda memutuskan untuk pindah ke pekerjaan kedua, lakukan dengan profesional. Berikan pemberitahuan yang sopan dan jelaskan alasan Anda secara jujur. Ini menunjukkan kalau Anda menghargai kesempatan yang diberikan oleh perusahaan pertama dan Anda ingin menjaga hubungan baik.

Sampaikan dengan tenang kalau Anda sudah menerima tawaran yang lebih sesuai dengan tujuan karir jangka panjang Anda. Berikan waktu pemberitahuan yang wajar supaya mereka bisa mencari pengganti. Sikap profesional Anda akan meninggalkan kesan positif, meskipun Anda harus berpindah.

Kalau dilarang, bagaimana?

Kalau perusahaan pertama melarang Anda untuk keluar, tetaplah tenang dan sopan. Jelaskan kembali alasan Anda dengan jelas dan tegas. Ingatkan mereka kalau ini adalah keputusan untuk kebaikan karir Anda. Cobalah untuk mencari solusi yang saling menguntungkan, seperti memberikan bantuan selama masa transisi. Tetaplah tegas pada keputusan Anda, tapi juga berusaha untuk menjaga hubungan baik. Ini akan menunjukkan kalau Anda adalah orang yang bertanggung jawab dan berkomitmen.

Kalau dipersulit untuk keluar dari pekerjaan tersebut, bagaimana?

Jangan panik. Tetaplah profesional dan cari tahu hak-hak Anda sebagai karyawan. Periksa kontrak kerja Anda untuk memahami kewajiban Anda. Kalau diperlukan, konsultasikan dengan HR atau profesional hukum untuk mendapatkan saran. Bersikaplah tegas tapi tetap sopan dalam komunikasi Anda. Jelaskan kalau keputusan Anda sudah final dan Anda berharap bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Ini akan menunjukkan kalau Anda serius dengan keputusan Anda dan siap untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk masa depan Anda.

Menetap di Pekerjaan Pertama

Tapi, kalau Anda memutuskan untuk tetap dengan pekerjaan pertama, pastikan Anda tidak menyesal. Fokuslah pada peluang dan potensi yang ada di perusahaan tersebut.

Ingat, kesempatan besar bisa datang kapan saja, dan mungkin Anda bisa menciptakan peluang tersebut di tempat Anda sekarang. Carilah proyek-proyek menarik atau inisiatif baru yang bisa Anda ikuti. Jadilah proaktif dalam mencari cara untuk berkembang. Ini akan membantu Anda melihat sisi positif dari keputusan Anda dan memaksimalkan potensi yang ada.

Nah, kalau menyesal, bagaimana cara menghilangkannya?

Pertama, akui perasaan itu dan pahami kalau menyesal adalah bagian dari proses. Refleksi diri adalah kunci. Cobalah untuk menemukan hal-hal positif dari keputusan Anda. Fokus pada apa yang bisa Anda pelajari dan capai di perusahaan saat ini. Diskusikan perasaan Anda dengan mentor atau teman terpercaya. Mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan mungkin membantu Anda melihat sisi baik dari situasi Anda. Ingat, setiap pengalaman adalah pelajaran berharga dalam perjalanan karir Anda.

Biar bagaimana kan pasti menyesal itu bisa berlangsung lama.

Ya, tapi Anda bisa mengelolanya dengan baik. Buatlah rencana jangka panjang untuk karir Anda dan lihat bagaimana pekerjaan saat ini bisa mendukungnya. Tetapkan tujuan-tujuan kecil yang bisa Anda capai dan rayakan setiap pencapaian. Ini akan membantu Anda merasa lebih positif dan termotivasi. Jangan biarkan penyesalan menghalangi Anda untuk tumbuh dan berkembang.

Ingat, keputusan Anda untuk tetap bertahan menunjukkan komitmen dan ketahanan Anda. Teruslah bekerja keras dan berfokus pada masa depan, dan perasaan menyesal itu perlahan akan hilang.

Memilih yang Terbaik untuk Masa Depan Anda

Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Anda. Pastikan Anda memilih berdasarkan pertimbangan yang matang dan bukan cuma karena impuls sesaat.

Ini adalah karir Anda dan Anda berhak untuk memilih jalan yang terbaik bagi Anda.

Apa pun keputusan Anda, pastikan Anda merasa nyaman dan yakin. Ini adalah bagian dari perjalanan karir yang penuh dengan pilihan dan kesempatan.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun