Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jalani Peta Karir Anda Sendiri, Tidak Perlu Terpengaruh dengan Rekan yang Resign Lebih Dulu

24 Juni 2024   10:13 Diperbarui: 30 Juni 2024   08:40 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda merasa tertekan atau terpengaruh ketika melihat orang lain mengambil keputusan besar seperti resign dari pekerjaan mereka? Mungkin Anda merasa tertarik untuk ikut-ikutan atau merasa perlu untuk mengevaluasi posisi Anda sendiri. Tapi, sebenarnya ada kebijaksanaan tersendiri dalam membiarkan orang lain menjalani pilihannya dengan alasan masing-masing, sementara Anda tetap fokus pada peta jalan Anda sendiri.

Mengapa Harus Membiarkan Orang Lain Resign?

Ketika seseorang memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kerja mereka dengan alasan yang pribadi, itu seringkali menjadi momen yang memicu refleksi bagi banyak orang di sekitarnya. Keputusan untuk membiarkan orang lain menjalani proses resign mereka dengan alasan yang menjadi pijakan pribadi mereka sendiri sebenarnya adalah suatu kebijaksanaan yang perlu dipahami.

Setiap orang punya jalan karirnya masing-masing, tidak perlu ikut-ikutan rekan Anda yang resign (Nick Fewings/Unsplash)
Setiap orang punya jalan karirnya masing-masing, tidak perlu ikut-ikutan rekan Anda yang resign (Nick Fewings/Unsplash)

Kehidupan adalah perjalanan unik

Setiap orang punya latar belakang, minat, dan tujuan hidup yang berbeda. Ini berarti kalau apa yang menjadi prioritas dan pilihan seseorang dalam karir atau kehidupan bisa sangat bervariasi. Beberapa mungkin lebih fokus pada pengembangan profesional, sementara yang lain mungkin mengutamakan keseimbangan hidup kerja yang lebih baik. 

Keputusan untuk resign dari pekerjaan tidak pernah terlepas dari faktor-faktor pribadi, profesional, atau bahkan kesehatan yang kompleks. Misalnya, seseorang mungkin merasa perlu untuk mengambil langkah mundur demi mengejar kebahagiaan pribadi atau untuk mengatasi tantangan kesehatan yang mempengaruhi kinerja mereka.

Menghormati keputusan seseorang untuk resign adalah wujud penghargaan terhadap perjalanan hidup yang unik mereka. Ini mencerminkan pengakuan terhadap kompleksitas individu dalam mengelola tantangan dan peluang yang hadir di sepanjang jalan mereka. 

Sebuah keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja bisa menjadi langkah yang dipertimbangkan matang untuk mencapai lebih banyak keseimbangan atau pencapaian dalam kehidupan mereka secara keseluruhan.

Saat kita memahami kalau setiap orang punya peta jalan hidupnya sendiri, kita juga bisa lebih terbuka terhadap perbedaan dan keunikan yang ada di antara kita. Ini membantu kita untuk tidak terjebak dalam membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan, tapi lebih fokus untuk memahami dan mendukung keputusan individu yang sesuai dengan nilai dan aspirasi mereka sendiri. 

Dengan cara ini, kita tidak cuma menghargai pilihan orang lain, tapi juga menghormati dan memupuk kepercayaan dalam pilihan kita sendiri dalam mengelola karir dan kehidupan.

Tidak semua situasi bisa dibandingkan

Setiap orang punya alasan pribadi yang mendorong mereka untuk mengambil keputusan resign dari pekerjaan mereka. Alasan-alasan ini bisa sangat beragam, seperti masalah personal, keinginan untuk mencari tantangan baru, atau bahkan untuk fokus pada perubahan dalam kehidupan pribadi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun