Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kata Siapa Mencari Kerja itu Susah? Mencari Karyawan Juga Susah!

17 Juni 2024   10:07 Diperbarui: 18 Juni 2024   02:37 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencari kerja dan perusahaan punya tantangan yang sama untuk menemukan kecocokan (Matt Hoffman/Unsplash)

Calon karyawan biasanya mencari informasi tentang perusahaan sebelum melamar, dan reputasi yang baik bisa menjadi faktor penentu dalam keputusan mereka.

Perusahaan dengan reputasi baik dan lingkungan kerja yang sehat cenderung lebih mudah mendapatkan kandidat yang bagus. Karyawan potensial ingin bekerja di tempat yang menghargai mereka, memberikan peluang untuk berkembang, dan memastikan kesejahteraan mereka. Lingkungan kerja yang positif mencakup hubungan yang baik antara rekan kerja, manajemen yang mendukung, serta kebijakan yang adil dan transparan.

Selain itu, reputasi perusahaan juga mencerminkan bagaimana perusahaan tersebut memperlakukan karyawannya. Perusahaan yang dikenal punya kebijakan kerja yang adil, memberikan pelatihan dan pengembangan, serta menjaga keseimbangan kerja-hidup yang baik, akan lebih menarik bagi calon karyawan. Dengan begitu, membangun dan menjaga reputasi yang baik sangat penting untuk menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas tinggi.

Proses Rekrutmen yang Efektif

Proses rekrutmen yang transparan, cepat, dan adil sangat penting untuk menarik kandidat yang tepat. Ketika perusahaan menjalankan proses rekrutmen dengan jelas dan terbuka, kandidat bisa memahami apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana proses seleksi berjalan. Transparansi ini membantu membangun kepercayaan dan membuat kandidat merasa lebih nyaman dan dihargai.

Kecepatan dalam proses rekrutmen juga merupakan faktor penting. Kandidat yang berkualitas sering kali punya banyak pilihan pekerjaan. Kalau proses rekrutmen terlalu lama, mereka mungkin menerima tawaran dari perusahaan lain sebelum proses seleksi selesai. Proses yang cepat menunjukkan efisiensi dan keseriusan perusahaan dalam mengisi posisi tersebut, yang bisa meningkatkan minat kandidat.

Selain transparansi dan kecepatan, keadilan dalam proses rekrutmen juga krusial. Keadilan berarti setiap kandidat diperlakukan dengan sama tanpa adanya diskriminasi atau bias. Ini bisa mencakup penilaian yang objektif berdasarkan kualifikasi dan kemampuan, serta memberikan feedback yang konstruktif. Proses yang adil menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menarik bagi berbagai kandidat.

Sebaliknya, proses rekrutmen yang lambat dan berbelit-belit bisa mengurangi minat kandidat terbaik. Proses yang tidak jelas dan memakan waktu lama bisa membuat kandidat merasa tidak dihargai dan kehilangan minat. 

Selain itu, ketidakjelasan dalam proses rekrutmen bisa menimbulkan keraguan dan ketidakpastian, sehingga kandidat memilih untuk mencari peluang lain yang lebih pasti. Oleh karena itu, memastikan proses rekrutmen yang transparan, cepat, dan adil sangat penting untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas.

Seperti Mencari Jodoh

Proses perekrutan sangat mirip dengan mencari jodoh. Baik perusahaan maupun calon karyawan mencari kesesuaian dan kompatibilitas satu sama lain. Keduanya ingin memastikan kalau mereka cocok dan bisa bekerja sama dengan baik. 

Seperti halnya dalam hubungan pribadi, di mana dua pihak mencari kecocokan dalam nilai, tujuan, dan kepribadian, proses perekrutan juga melibatkan pencarian kecocokan dalam hal keterampilan, budaya kerja, dan aspirasi karier.

Kalau kompensasi dan benefit yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan atau kebutuhan kandidat, kemungkinan besar kandidat tersebut akan memilih perusahaan lain yang menawarkan lebih banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun