Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tantangan dan Kenikmatan dalam Membentuk Departemen Baru di Perusahaan

19 Maret 2024   11:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   15:46 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idealnya, dalam pembentukan departemen baru, Anda bisa memilih anggota tim yang sesuai dengan kebutuhan spesifik dan kriteria yang sudah ditetapkan.

Dengan cara ini, Anda bisa membangun tim yang punya keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan visi dan misi departemen tersebut.

Tapi, dalam beberapa situasi, Anda mungkin terbatas pada sumber daya yang sudah ada dalam perusahaan.

Dalam hal ini, penting untuk punya kemampuan fleksibilitas dan adaptasi yang tinggi.

Anda mungkin perlu mengembangkan keterampilan dan kompetensi tim yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan departemen baru.

Kemampuan untuk mengelola dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang tersedia adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam pembentukan departemen baru.

Ketika Anda terpaksa mengandalkan sumber daya yang sudah ada, penting untuk memastikan kalau Anda bisa memanfaatkan potensi penuh dari setiap anggota tim.

Ini mungkin melibatkan pelatihan tambahan, pengalokasian peran yang lebih sesuai, atau pengembangan kebijakan dan prosedur yang mendukung kinerja yang optimal.

Fleksibilitas dalam mengelola tim yang sudah ada akan memungkinkan Anda untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembentukan departemen baru.

Dengan pendekatan yang terbuka dan adaptif, Anda bisa membangun tim yang kuat dan efektif, bahkan dengan sumber daya yang terbatas.

Menikmati Proses

Proses pembentukan departemen baru dalam sebuah perusahaan merupakan perjalanan yang panjang dan sering kali penuh dengan rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun