Meski terkesan konyol, dengan melakukan ini, kamu secara aktif memisahkan diri dari suara-suara di kepala kamu.
Kamu mengingatkan diri sendiri kalau pikiran-pikiran ini berasal dari kebiasaan dalam pikiran kamu.
Cobalah untuk memikirkan pikiran kamu seperti bagian lain dari tubuh kamu
Kalau ketakutan kamu membuat kamu terjaga di malam hari, bayangkan otak kamu seperti perut kamu yang keroncongan karena lapar atau kaki kamu sesudah seharian berjalan.
Pikirkan: "Pikiran saya muncul lagi, mengkhawatirkan sesuatu yang kecil."
Bayangkan pikiran negatif kamu seperti iklan pop-up
Pikirkan pikiran-pikiran yang menyakiti kamu atau membuat kamu merasa buruk tentang diri kamu sebagai iklan pop-up di Internet.
Jangan menilai mereka atau diri kamu sendiri karena kamu memilikinya.
Anggap saja mereka sebagai kebisingan ngga berguna yang ngga kamu butuhkan.
***
Semua ini adalah cara untuk menyadari monolog mental batin kamu tanpa terjebak di dalamnya atau mencoba menutupnya.
Menempatkan jarak antara diri kamu dan pikiran keras kamu bisa membantu kamu berhenti mengubah masalah kecil menjadi masalah besar yang tampaknya mustahil untuk diselesaikan.
Semoga bermanfaat!