Hidup akan jauh lebih mudah kalau kita bisa mengendalikan pikiran kita dengan sempurna, terutama kalau menyangkut perasaan kita.
Kita bisa dengan mudah melupakan orang yang membuat kita kesal atau marah, dan kita bisa melepaskan kekecewaan kita tanpa menyalahkan siapa pun.
Tapi dalam kehidupan nyata, jarang orang merasakan hal ini.
Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu memikirkan hal-hal yang membuat kita merasa buruk, seperti penyesalan dan kebencian.
Sayangnya, banyak dari cara berpikir tentang perasaan kita ini cuma membuat kita merasa lebih buruk.
Apa yang dimulai sebagai rasa sakit hati atau gangguan kecil bisa tumbuh menjadi masalah besar kalau orang tersebut memikirkan rasa sakit dan kemarahannya sepanjang waktu.
Pikiran kita sering terus memikirkan pikiran atau situasi yang menyakitkan, bahkan ketika kita lebih suka melepaskannya.
Kalau kamu memperhatikan apa yang kamu katakan kepada diri sendiri, kamu mungkin menemukan kalau kamu terus berpikir tentang bagaimana orang tua kamu mengecewakan kamu, bagaimana seseorang menyakiti kamu, betapa takutnya kamu terhadap tantangan yang akan kamu hadapi di masa depan, atau betapa malunya kamu. Dan juga kalau kamu belum melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan dalam hidup.
Kamu lebih suka menghentikan semua pemikiran ini di jalurnya, tapi itu jauh lebih mudah untuk diucapkan daripada dilakukan.
Sebaliknya, kamu merasa ada yang salah dengan diri kamu dan bertanya, "Mengapa saya ngga bisa melupakannya?" Mengapa saya ngga bisa bersantai dan menikmati hidup?