Kalau atasan Anda pernah membuat Anda merasa harus berhenti dari pekerjaan untuk meningkatkan karier, Anda mungkin mengalami apa yang disebut quiet fired alias dipecat secara diam-diam.
Quiet firing bisa dibilang berbentuk manajemen yang ngga memberi seseorang kenaikan gaji atau promosi selama bertahun-tahun, memberi mereka tugas yang ngga membutuhkan banyak pengalaman, atau menghilangkan kesempatan mereka untuk belajar dan tumbuh sebagai pemimpin.
Dan banyak yang telah melihat rekan kerja mereka dipecat secara diam-diam. Mungkin Anda juga pernah melihatnya?
Jelasnya, pemecatan diam-diam ngga sama dengan tren "berhenti diam-diam", atau quiet quiting, yang mungkin pernah Anda dengar di media sosial.
Berhenti diam-diam berarti melakukan pekerjaan minimal, sesuai bayaran Anda, saat Anda mencari pekerjaan berikutnya.
Quiet firing, di sisi lain, terserah bos Anda. Orang-orang didorong keluar dari perusahaan, bukannya dibesarkan.
Lingkungan yang ngga membantu orang tumbuh dalam karier mereka, bisa membuat mereka merasa ngga terlibat dalam pekerjaan.
Seringkali dimulai dari atasan, bukan karyawan. Atasan ngga terlalu peduli dengan karyawannya, ngga berinvestasi pada mereka, ngga membantu mereka tumbuh, ngga menghabiskan waktu bersama mereka. Karena itu, pekerja mulai kehilangan minat mereka.
Seorang atasan mungkin memberikan tanda yang halus dan jelas kalau seorang karyawan ngga memiliki banyak masa depan di perusahaan tersebut dan harus mencari di tempat lain.
Ya, quiet firing memang terjadi. Terkadang, keputusannya bersifat politis, seperti ketika bos memiliki pekerja favorit, dan itu bukan Anda, mereka mendorong Anda keluar.