Pernah ngga Anda berada dalam situasi di mana Anda merasa sudah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan sesuatu, tapi kok rasanya belum mencapai apa-apa?
Atau, pernah ngga Anda melewatkan undangan kumpul bersama teman dan rekan kerja Anda dengan memberi tahu mereka kalau Anda sedang sangat sibuk?
Pertanyaannya, Anda mungkin sibuk, tapi apakah Anda produktif?
Loh, memang apa bedanya?
Itulah yang akan kita bahas kali ini, yaitu perbedaan antara sibuk dan produktif.
Punya banyak tujuan vs punya prioritas
Sepanjang hari, minggu, dan bulan, kita punya beberapa tugas dan tujuan yang harus kita capai. Nah, di sinilah perbedaan antara sibuk dan produktif menjadi jelas.
Orang sibuk berusaha mencapai banyak tujuan sekaligus. Sedangkan orang produktif? Mereka memberi perhatian paling besar pada hal-hal prioritas lebih dulu.
Misal, kalau prioritas utama Anda adalah belajar bahasa baru, maka untuk menjadi produktif, Anda akan mengalokasikan satu jam setiap hari untuk belajar.
Anda akan memastikan kalau ngga ada gangguan yang datang. Anda ngga membiarkan email, pesan singkat, atau tugas lain yang lebih rendah mengganggu tugas yang punya prioritas paling tinggi.
Sesudah Anda menyelesaikan tugas dengan prioritas paling tinggi tersebut tanpa gangguan, barulah Anda punya lebih banyak waktu untuk mengerjakan prioritas berikutnya.
Bilang "ya" secara impulsif vs bilang "ya" secara bijaksana
Ketika kita membayangkan orang yang sibuk, biasanya yang terbayang adalah seseorang yang ngga pernah bilang "ngga".
Bilang "ya" untuk semua hal adalah salah satu ciri paling khas dari orang yang sibuk.
Akibatnya, mereka mengisi jadwal mereka dengan kegiatan yang membuat mereka sibuk, tapi ngga mempengaruhi kehidupan mereka secara substansial.
Di sisi lain, orang yang produktif mengatakan "ya" atau "ngga" dengan penuh pertimbangan.
Kenapa?
Karena mereka tahu kalau setiap "ya" yang mereka bilang hari ini, pada akhirnya akan bisa menjauhkan mereka dari tujuan akhir mereka nanti.
Dengan melakukan itu, mereka bisa menjaga sumber daya mereka yang terbatas, yang kita namakan "waktu".
Mereka jadi bisa menggunakannya untuk hal-hal yang paling penting bagi mereka.
Multitask vs fokus
Pernah ngga Anda melihat teman atau rekan kerja Anda sedang menatap layar komputer mereka dan melakukan banyak hal sekaligus?
Pasti pernah kan?
Atau, jangan-jangan malah Anda sendiri yang melakukan itu?
Mereka mendengarkan kelas online sambil sesekali melirik smartphone mereka, membalas komentar di profil media sosial mereka.
Pembagian perhatian seperti ini kita kenal sebagai multitasking, dan itu adalah salah satu penyebab utama seseorang jadi sibuk, bukan menjadi produktif.
Sebaliknya, orang yang produktif adalah "monotasking" bukan multitasking.
Mereka cuma fokus pada satu hal pada satu waktu, memungkinkan mereka untuk menggunakan waktu mereka secara lebih efisien.
Tenggelam dalam detail vs melihat secara makro dan mikro
Orang yang terlalu sibuk lebih khawatir tentang memutuskan antara detail A dan B daripada memilih satu dan bergerak maju.
Katakanlah Anda berencana untuk menerbitkan buku komik pertama Anda. Kalau Anda adalah orang yang sibuk, Anda akan terlalu lama membahas nama karakter kartun utama Anda, padahal itu sebenarnya ngga terlalu penting!
Kenyataannya, Anda bisa mengambil satu nama dan melanjutkan. Anda bisa kembali lagi nanti dan merevisinya saat Anda sudah mendapatkan lebih banyak wawasan.
Nah, alih-alih terobsesi dengan detail yang ngga penting, individu yang produktif berfokus pada detail yang mempengaruhi hasil.
Dengan kata lain, mereka tahu kalau mereka ngga harus melakukan semuanya dengan benar dalam satu waktu -- mereka cuma perlu melakukan hal yang benar, dengan benar. Itu saja.
Membiarkan orang lain menentukan arah vs menentukan arah sendiri
Ketika orang banyak mencoba meyakinkan Anda kalau jalan tertentu adalah jalan yang terbaik untuk Anda, Anda punya dua pilihan: mengikuti jalan tersebut atau memikirkan apa yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri.
Kalau Anda termasuk golongan pertama, Anda termasuk orang yang sibuk, sedangkan Anda akan menjadi produktif kalau memilih opsi kedua.
Seorang individu yang produktif tahu visi dan tujuan hidupnya.
Kalau Anda menetapkan arah hidup Anda sesuai dengan apa yang penting bagi Anda, alih-alih menyerah pada apa yang orang lain katakan, Anda adalah orang yang produktif.
Orang yang produktif bertindak secara sadar dan sengaja.
Mencoba melakukan semuanya sendiri vs menggunakan alat dan sumber daya yang tepat untuk membantu
Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda melakukan semuanya sendiri?
Mungkin Anda ingin memulai bisnis online yang menjual pakaian, dan Anda mendapati diri Anda mengambil peran sebagai pekerja administrasi, desain grafis, fotografi, periklanan, dan lain-lain. Pernau berada di situasi seperti itu?
Itu adalah salah satu tanda kalau Anda sibuk, bukan produktif.
Sebaliknya, orang yang produktif menyadari kalau mereka punya waktu yang terbatas setiap hari.
Mereka melakukan outsourcing dan mendelegasikan tugas kalau itu terlalu banyak menyita waktu mereka.
Mereka berbicara kepada orang-orang yang punya keahlian dan menggunakan produk/layanan yang bisa membantu mereka menyelesaikan tugas mereka dengan lebih cepat (dan lebih baik).
Kesimpulan
Kadang-kadang, Anda ngga bisa menahan diri untuk sekadar bergerak, menjalani kehidupan tanpa disadari, dan menjadi orang yang sibuk di dunia yang serba cepat sekarang ini.
Tapi, ketika Anda memilih untuk menjadi produktif, itu akan membantu Anda untuk punya kehidupan yang lebih seimbang dan penuh.
Dengan kata lain, ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari apa yang sedang Anda usahakan.
Jadi, apakah Anda sibuk atau produktif?
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H