Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Memilih Supply Chain Terbaik untuk Produk Anda

28 September 2021   09:23 Diperbarui: 28 September 2021   09:45 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supply chain harus mampu memberikan produk yang pelanggan inginkan, tepat waktu, dengan biaya serendah mungkin. (sumber foto: Jason Goh from Pixabay) 

Supply chain Anda harus mampu membantu perusahaan Anda memberikan produk yang pelanggan Anda inginkan, ketika pelanggan Anda menginginkan produk tersebut.

Dan ngga berhenti sampai di situ saja, supply chain tersebut juga harus bisa menyelesaikan berbagai kendala terkait pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan biaya yang seefektif mungkin.

Itulah yang menjadi dasar bagaimana Anda bisa memutuskan bagaimana merancang supply chain Anda.

Pikirkan supply chain Anda dan metrik terkait dalam hal berikut:

Kalau Anda perlu merancang, atau mendesain ulang supply chain perusahaan Anda, bergeraklah menuju kesuksesan dalam tiga faktor tersebut.

Jenis struktur supply chain

Tapi apa yang akan menjadi pilihan Anda ketika mempertimbangkan jenis supply chain yang akan perusahaan Anda butuhkan?

Kalau Anda merancang atau mendesain ulang supply chain perusahaan Anda, pikirkan tiga kategori supply chain ini:

  • Volume persediaan rendah, perputaran persediaan tinggi (mendekati supply chain Just-In-Time)
  • Volume persediaan tinggi, perputaran persediaan rendah (karena perusahaan Anda punya waktu tenggang yang lama dengan pemasok)
  • Volume persediaan tinggi, perputaran persediaan tinggi (karena persediaan Anda ada batas kedaluwarsanya atau cepat rusak, seperti dalam industri makanan segar atau beku, dan industri mudah rusak lainnya)

Pertimbangan desain

Pertimbangan lain yang perlu Anda sertakan dalam merancang atau mendesain ulang supply chain perusahaan Anda, mencakup geografi tempat Anda memindahkan produk, logistik dan biaya pengiriman, serta pajak yang terkait dengan pemindahan produk.

Terkait dengan pertimbangan ini, adalah fakta kalau Anda akan cenderung mengukur supply chain Anda dengan:

  • Arus barang
  • Biaya arus barang
  • Waktu yang barang tersebut butuhkan untuk mengalir

Pada akhirnya, supply chain Anda perlu membantu Anda memberikan kepuasan pelanggan, tapi menghabiskan uang sesedikit mungkin.

Untuk tahu jenis supply chain yang tepat untuk Anda, mulailah dari titik akhir Anda dan bekerja mundur.

Ayo kita lihat.

Anda juga pasti suka:

Di mana pelanggan Anda?

Di mana lokasi pelanggan Anda, akan menentukan seperti apa supply chain yang harus Anda desain. (sumber foto: Mediamodifier from Pixabay)
Di mana lokasi pelanggan Anda, akan menentukan seperti apa supply chain yang harus Anda desain. (sumber foto: Mediamodifier from Pixabay)

Pertanyaan ini mungkin kelihatannya seperti pertanyaan yang sangat mendasar, dan memang begitu.

Apakah Anda mengirim secara global ke pelanggan Anda? Apakah Anda mengirim ke mereka secara regional? Apakah mereka datang kepada Anda untuk mengambil pesanan mereka?

Kalau pelanggan Anda butuh waktu enam minggu untuk menerima pesanan mereka, karena Anda sudah menempatkannya di kapal dan mengarungi lautan, maka Anda mungkin ingin merancang tautan terakhir dalam supply chain Anda di seputar kompleksitas pengiriman dan bea cukai internasional.

Kalau pelanggan Anda berjalan ke toko ritel Anda atau konter, maka pengiriman pelanggan dalam supply chain Anda bisa menjadi perpanjangan dari fungsi kontrol dan manajemen persediaan Anda.

Kalau Anda punya pelanggan yang butuh waktu tunggu pesanan hingga pengiriman yang cepat, kemungkinan Anda akan membutuhkan persediaan yang tinggi, supply chain yang rendah, yang berarti kalau Anda akan berinvestasi lebih banyak dalam bentuk persediaan, tapi Anda akan menuai keuntungan dari kepuasan pelanggan yang tinggi.

Kalau Anda punya pelanggan dengan permintaan tinggi dan Anda mengirimkan produk yang gampang rusak kepada mereka, Anda mungkin juga ingin menyimpan persediaan yang tinggi, jadi Anda bisa mengirimkan ke pelanggan dengan cepat, sebelum persediaan kedaluwarsa.

Bagaimana Anda mengelola persediaan Anda?

Kalau Anda ngga tahu apa yang Anda simpan, di mana itu berada, Anda membuang uang terlalu banyak. (sumber foto: Mediamodifier from Pixabay)
Kalau Anda ngga tahu apa yang Anda simpan, di mana itu berada, Anda membuang uang terlalu banyak. (sumber foto: Mediamodifier from Pixabay)

Manajemen persediaan adalah tautan penting dalam supply chain apa pun. Kalau Anda ngga tahu persis hal-hal berikut,

  • Apa yang Anda punya dalam persediaan?
  • Di mana persediaan itu berada?
  • Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk pengadaannya?
  • Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyimpannya?

Itu berarti Anda mungkin menghabiskan terlalu banyak uang untuk persediaan Anda, atau ngga mengirimkannya ke pelanggan Anda tepat waktu.

Apakah Anda punya ribuan produk yang perlu Anda pantau?

Anda perlu sistem manajemen gudang yang kuat. Atau, Anda bisa mengalihdayakan manajemen persediaan dan pemenuhan pelanggan Anda ke penyedia logistik pihak ketiga (3PL).

Apakah perusahaan Anda lebih kecil, dengan lebih sedikit produk untuk Anda kelola, dan tanpa sistem manajemen persediaan yang kuat?

Mengalihdayakan manajemen persediaan dan fungsi pemenuhan pelanggan Anda memerlukan investasi. Dan ngga semua perusahaan mampu melakukannya.

Meski begitu, kalau Anda kecil dan tanpa sumber daya semacam itu, Anda tetap perlu memahami persediaan Anda dengan tepat, sama seperti yang perusahaan multinasional global lakukan.

Anda perlu melakukan penghitungan siklus reguler dan persediaan fisik tahunan.

Anda juga pasti suka:

Dimana pemasok Anda?

Kalau pemasok Anda berada di belahan dunia lain, kemungkinan besar Anda punya waktu tunggu pemasok yang lama. (Angkutan udara berbiaya tinggi membantu memangkas waktu tunggu, tapi biaya yang harus Anda keluarkan seringkali ngga sepadan dalam jangka panjang).

Atau kalau pemasok Anda punya waktu siklus produksi yang panjang, maka waktu tunggu Anda mungkin juga tinggi.

Waktu tunggu pemasok yang tinggi seringkali bisa berakibat supply chain dengan volume persediaan yang tinggi dan perputaran persediaan yang rendah.

Tapi, beberapa perusahaan bisa memanfaatkan posisi mereka di pasar untuk menurunkan volume persediaan dan meningkatkan perputaran persediaan mereka.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kombinasi pusat distribusi regional yang strategis dan persediaan konsinyasi untuk mengurangi biaya persediaan.

Pemasok bisa mengirimkan persediaan ke pusat distribusi Anda, tapi ngga menagih Anda untuk persediaan tersebut.

Persediaan tetap ada di buku mereka sampai Anda menjualnya (berdasarkan hari persediaan di toko ritel Anda). Pada saat itu, Anda membeli persediaan yang perusahaan Anda punya di pusat distribusi.

Cara itu akan lebih mudah kalau Anda sudah punya posisi penting di pasar.

Pada akhirnya, supply chain yang Anda pilih perlu memberikan apa yang pelanggan Anda inginkan, saat mereka menginginkannya, sambil mengeluarkan biaya sesedikit mungkin. Bagaimana Anda mencapai itu, bergantung pada pilihan Anda masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun