Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

10 Cara Praktis Menjadi Orang yang Konsisten

15 September 2021   13:02 Diperbarui: 15 September 2021   13:06 3138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konstan berarti ngga henti-hentinya, sedangkan konsisten berarti ngga berubah (sumber foto: dokumen pribadi)

Postingan kali ini akan membahas tentang cara menjadi konsisten, apa yang membuat orang susah melakukannya, dan apa sebenarnya definisi konsisten itu.

Ngga pakai lama, ayo kita lihat.

Apa itu konsisten

Menurut KBBI, konsisten itu artinya:

  • Tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek.
  • Selaras; sesuai: perbuatan hendaknya -- dengan ucapan.

Atau, bisa kita bilang kalau seseorang yang konsisten itu selalu berperilaku dengan cara yang sama. Mereka punya sikap yang sama terhadap orang atau benda, atau mencapai tingkat keberhasilan yang sama dalam sesuatu.

Apakah sama antara konsisten dan konstan

Konstan berarti ngga henti-hentinya, sedangkan konsisten berarti ngga berubah (sumber foto: dokumen pribadi)
Konstan berarti ngga henti-hentinya, sedangkan konsisten berarti ngga berubah (sumber foto: dokumen pribadi)

Nah, pertanyaannya, apakah sama antara konsisten dengan konstan?

Konsisten pada dasarnya berarti selalu terjadi atau berperilaku dengan cara yang sama. Sedangkan konstan? Itu artinya berlangsung terus menerus tanpa jeda atau berhenti.

Jadi gampangnya, konsisten berarti ngga berubah, sedangkan konstan berarti ngga henti-hentinya. Bisa dipahami kan?

Kita ambil contoh untuk lebih memperjelas perbedaan ini.

Misalnya, kata-kata "nyeri konsisten" menunjukkan kalau intensitas nyeri itu ngga berubah. Sedangkan kata-kata "nyeri konstan", menunjukkan kalau nyeri tersebut terjadi terus-menerus atau ada setiap saat. Sudah terlihat bedanya kan?

Memang sih, banyak orang cenderung menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian. Padahal sebenarnya, ada perbedaan mencolok antara konsisten dan konstan.

Dan perbedaan utama antara konsisten dan konstan adalah konstan berarti ngga henti-hentinya, sedangkan konsisten berarti ngga berubah.

Mengapa konsistensi diperlukan

Terus, kenapa kita perlu konsisten?

Paling ngga, ada lima manfaat atau alasan mengapa konsistensi itu perlu dan penting untuk kamu punya.

Dan mengetahui alasan-alasan ini, bisa menjadi motivasi kamu untuk memberi perhatian lebih untuk menjadi konsisten.

Apa saja manfaatnya?

Mengembangkan disiplin dan pengendalian diri

Lebih gampang untuk kembali ke apa yang membuat kamu nyaman. Betul kan? (sumber foto: dokumen pribadi)
Lebih gampang untuk kembali ke apa yang membuat kamu nyaman. Betul kan? (sumber foto: dokumen pribadi)

Membentuk kebiasaan baru bisa jadi sesuatu yang berat dan menantang.

Kenapa?

Karena memang lebih gampang untuk kembali ke apa yang membuat kamu nyaman. Betul kan?

Kemampuan kamu untuk konsisten membutuhkan pengendalian diri. Itu berarti kamu ngga membiarkan diri kamu keluar jalur sambil tetap fokus pada peningkatan secara bertahap.

Ini akan membantu kamu mengembangkan disiplin yang kamu perlukan untuk terus berjalan.

Membangun tingkat kepercayaan yang lebih tinggi

Tingkat kepercayaan yang kamu punya pada diri sendiri terlihat dalam tingkat kepercayaan orang lain terhadap kamu.

Menjadi konsisten akan membantu kamu membangun momentum. Ini berarti kamu juga akan merasa senang dengan apa yang sedang kamu kerjakan.

Bisa dengan cepat melacak peningkatan atau pengembangan kamu di area mana pun

Konsistensi akan mengarah pada kemajuan, yang itu berarti bisa mempercepat pencapaian apa pun yang kamu inginkan.

Ini akan membangun kepercayaan diri kamu, membantu kamu menetapkan tujuan yang lebih besar dan lebih menantang lagi.

Ini akan menciptakan akuntabilitas

Hasil yang kamu peroleh akan mengungkapkan apakah kamu konsisten atau ngga.

Kalau kamu tahu kamu ngga berada di jalur yang benar, kamu bisa meminta pertanggungjawaban diri sendiri.

Ini berarti kamu bisa menyesuaikan tindakan atau perilaku kamu, dan terus maju menuju apa yang kamu inginkan.

Membantu kamu menonjol atau diperhatikan

Tindakan kecil yang kamu lakukan berulang kali akan menghasilkan sesuatu yang besar seiring waktu. (sumber foto: dokumen pribadi)
Tindakan kecil yang kamu lakukan berulang kali akan menghasilkan sesuatu yang besar seiring waktu. (sumber foto: dokumen pribadi)

Sadar ngga sih, tindakan kecil yang kamu lakukan berulang kali, akan menghasilkan sesuatu yang besar seiring waktu.

Ketika kamu melakukan sesuatu untuk waktu yang lama, kamu akan membuat diri kamu berbeda dari mereka yang ngga konsisten.

Dan itu bisa membantu kamu menarik peluang baru yang mungkin ngga akan terjadi kalau kamu ngga konsisten.

Kenapa orang sulit untuk konsisten

Siap untuk tahu jawabannya?

Kamu terlalu fokus pada hasil daripada proses.

Bukan berarti hasil itu ngga penting. Tapi, kalau kamu terlalu terpaku pada hasil, itu akan merugikan kamu sendiri. Betapa pun menariknya hasil yang ingin kamu capai itu.

Kenapa?

Karena hasil apa pun yang cukup menarik untuk membuat kamu bergairah, mungkin ngga akan pernah tercapai tanpa kerja keras dan pengorbanan dalam jangka waktu yang lama.

Kamu ngga akan bisa mencapai itu kalau kamu ngga bisa mempertahankan upaya yang kamu perlukan untuk mencapainya.

Apa lagi yang bisa membuat kamu sulit untuk konsisten?

Kamu juga pasti suka:

Kamu salah menafsirkan konsistensi

Konsistensi itu berantakan dan ngga sempurna. Kuncinya adalah ngga menyerah dan terus melakukan meskipun ada masalah (sumber foto: dokumen pribadi)
Konsistensi itu berantakan dan ngga sempurna. Kuncinya adalah ngga menyerah dan terus melakukan meskipun ada masalah (sumber foto: dokumen pribadi)

Banyak orang yang menganggap konsistensi itu sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan.

Maksudnya begini, banyak yang berpikir kalau untuk menjadi konsisten itu berarti kesempurnaan, keberanian, dan banyak tekanan. Ini adalah interpretasi yang salah.

Konsistensi itu berantakan, kacau, dan ngga sempurna di sana sini. Satu-satunya faktor kunci adalah untuk ngga menyerah dan terus melakukan apa yang sudah kamu pilih meskipun ada masalah.

Kamu memilih tujuan secara acak

Alasan lainnya kenapa sulit untuk menjadi konsisten adalah kamu memilih tujuan dengan tergesa-gesa.

Misalnya begini, banyak orang memutuskan kalau mereka akan memulai bisnis baru cuma karena itu sedang tren.

Atau, kamu ngga suka bersepeda, tapi kamu mulai bersepeda ke kantor cuma karena banyak orang lain yang melakukannya.

Pertanyaannya sekarang, apakah kamu akan menikmatinya? Ya, kamu ngga bisa.

Dan pertanyaan berikutnya, apakah kamu bisa berkembang pada apa yang ngga bisa kamu nikmati?

Bahkan dengan hal-hal yang kamu sukai pun, sudah menjadi tugas yang sangat berat untuk tetap konsisten dalam usaha kamu di sana.

Bayangkan kalau kamu harus secara konsisten melakukan apa yang ngga kamu sukai!

Kamu ngga cuma akan tersiksa, tapi juga akan menyerah dengan cepat!

Dan, kemudian kamu akan menghabiskan sisa hidup kamu untuk mencari tahu apa yang salah. Betul kan?

Apa yang banyak orang gagal pahami adalah ketika kamu melakukan hal-hal yang ngga menggairahkan kamu, kamu ngga akan bisa melakukannya untuk waktu yang lama.

Upaya kamu akan sia-sia. Ngga akan ada konsistensi di sana.

Kemunduran menghalangi kamu

Menjadi konsisten itu sangat erat kaitannya dengan pola pikir kamu.

Ketika kamu memulai sesuatu sebagai pemula, kamu harus tahu kalau kemunduran pasti akan menimpa kamu. Kamu ngga bisa menghindari itu.

Ketika kamu memulai sesuatu yang baru, biasanya kamu cuma melihat gambaran masa depan yang ingin kamu ciptakan. Ini alami.

Ketika kamu ingin melakukan sesuatu yang baru, kamu ngga ingin melihat apa yang bisa berjalan dengan salah. Kamu cuma ingin fokus pada apa yang bisa berjalan dengan benar.

Dan, itu adalah kesalahan yang sangat besar. Itu membuat kamu ngga siap saat akan terjadi mendung atau bahkan badai.

Betul, kita harus berharap yang terbaik, tapi kita juga harus bersiap untuk yang terburukkan?

Banyak orang-orang yang sukses karena mereka selalu siap menghadapi yang terburuk.

Banyak orang ngga suka mendapat pukulan keras. Dan begitu mereka mendapatkannya, mereka menyerah begitu saja. Kemunduran adalah bagian dari permainan itu sendiri. Dan karenanya, itu harus kamu rangkul dan toleransi.

Sesudah kamu melakukan ini, konsistensi akan menjadi bagian dari permainan kamu.

Kamu ngga memaafkan diri kamu sendiri

Di sisi lain, ada tipe orang lainnya yang sangat bertolak belakang dengan apa yang kita bahas di atas.

Ini adalah tipe orang yang sangat keras pada diri mereka sendiri.

Kamu cuma ingin sesuatu yang sempurna atau lebih baik ngga sama sekali!

Pemikiran ekstrim ini menyebabkan gangguan pada dorongan untuk tetap kokoh dan konsisten.

Kamu ngga memaafkan diri kamu sendiri atas kekurangan dan kemunduran kamu.

Akibatnya, dorongan kamu untuk bekerja keras hancur dan konsistensi pun hilang.

Kamu ingin hasil cepat

Setiap hal besar butuh waktu untuk dibangun atau tumbuh (sumber foto: dokumen pribadi)
Setiap hal besar butuh waktu untuk dibangun atau tumbuh (sumber foto: dokumen pribadi)

Kesalahan terbesar yang dilakukan banyak orang dalam hidup adalah mengharapkan hasil yang cepat.

Kamu mungkin bisa menumbuhkan rumput dengan cepat, tapi bisakah kamu menumbuhkan pohon dengan cepat?

Setiap hal besar butuh waktu untuk dibangun atau tumbuh.

Bukan berarti kecil itu ngga baik juga sih.

Segala sesuatu, seberapa besar atau kecil pun, punya fungsi dan kegunaannya sendiri.

Tapi, kalau kamu ingin membangun sesuatu yang besar, kamu harus ingat kalau itu akan memakan waktu.

Kamu mungkin melihat kalau ada orang-orang yang berhasil dalam satu malam. Tapi kenyataannya ngga seperti itu.

Selalu ada ribuan hari dan malam, penuh dengan usaha konsisten yang mereka lakukan, untuk menciptakan sesuatu yang pada akhirnya menjadi sukses besar-besaran.

Kalau kesuksesan datang dalam waktu yang sangat singkat, percayalah hidup sedang menipu kamu di sana.

Kesuksesan itu akan hilang secepat datangnya!

Kamu juga pasti suka:

Bagaimana cara menjadi orang yang konsisten

Pertanyaan besarnya, bagaimana cara menjadi orang yang konsisten?

Ada 10 cara praktis untuk melakukan itu.

Berkomitmen kalau kamu benar-benar ingin melakukannya

Hal paling penting sebelum melakukan sesuatu adalah bertanya pada diri sendiri, apakah kamu benar-benar ingin melakukannya.

Seringkali orang berkomitmen pada suatu hal di saat yang "panas", dan keputusan untuk berkomitmen mereka sandarkan pada nilai nominal sesuatu tersebut.

Mereka ngga meluangkan waktu untuk memikirkannya. Dan itulah sebabnya mereka ngga menyadari apa yang sebenarnya mereka perlukan untuk berkomitmen untuk mencapai hasil.

Sebelum melakukan sesuatu yang penting, tanyakan diri kamu:

  • Apakah kamu benar-benar bersedia menghadapi semua tantangan yang akan datang?
  • Apakah kamu bersedia untuk melalui kurva belajar dan mengembangkan semua keterampilan yang kamu perlukan, yang mungkin akan kamu butuhkan di sepanjang perjalanannya?
  • Apakah kamu bersedia meluangkan waktu untuk ini, bahkan kalau itu berarti kamu harus mengorbankan beberapa hal lain?
  • Dan yang paling penting, apakah kamu benar-benar menginginkan ini? Atau apakah kamu melakukan ini cuma di saat yang "panas"? Apa sebenarnya alasan kamu menginginkan ini? Jujurlah pada diri kamu sendiri.

Fokus pada satu hal utama

Pilih satu hal dan pertahankan itu sampai melekat pada diri kamu.

Kalau itu berupa kebiasaan baik yang ingin kamu kembangkan, tetaplah mengembangkan satu kebiasaan itu. Jangan mencoba membuat lebih banyak kebiasaan sampai yang pertama itu menjadi bagian dari diri kamu.

Kalau itu adalah keterampilan yang sedang kamu kerjakan, fokuslah pada satu keterampilan itu dan kuasai.

Kalau ini adalah bisnis awal kamu, jangan kejar ide lain sampai kamu melakukan usaha dan kemajuan yang cukup pada yang pertama. Sesudah semua berjalan lancar, barulah kamu bisa beralih ke ide lain kalau kamu mau.

Singkatnya, jangan menggigit lebih banyak dari yang bisa kamu kunyah.

Jangan ribet, buat sederhana dan berkelanjutan

Kunci keberlanjutan ada di kesederhanaan (sumber foto: dokumen pribadi)
Kunci keberlanjutan ada di kesederhanaan (sumber foto: dokumen pribadi)

Banyak orang ketika memulai sesuatu, terlalu banyak ribut pada detail kecil. Mereka membuat itu jauh lebih rumit dari yang seharusnya.

Yang harus kamu ingat, kunci keberlanjutan ada di kesederhanaan.

Kalau kamu masuk ke terlalu banyak detail di awal, mencoba membuat semuanya sempurna, dan terlalu mengkhawatirkan detail kecil, kamu akan sulit untuk bertahan lama.

Kamu harus realistis. Hidup akan menghantam kamu dengan pasang surut di sepanjang jalan. Dan kalau kamu sudah membuat semuanya terlalu sulit dan rumit untuk diri sendiri, maka akan jauh lebih sulit lagi bagi kamu untuk melanjutkan di masa sulit nanti.

Kita ambil contoh sederhana. Kalau kamu ingin menurunkan berat badan dan menjadi lebih bugar, alih-alih menjadi sangat ilmiah di awal sambil mencoba mencari tahu latihan yang sempurna dan menghitung setiap kalori dalam rencana diet kamu, kenakan saja sepatu lari kamu dan mulai lakukan joging.

Begitu banyak orang ngga bisa melaksanakan rencana kesehatan mereka karena pikiran bawah sadar mereka sudah menghubungkannya dengan begitu banyak kerumitan untuk sekedar berolahraga.

Kamu bisa menambahkan detail dan menaikkan level saat kamu maju nanti.

Tapi pertama-tama, biasakan untuk memulai sesuatu.

Pilih efisiensi daripada kreativitas (kalau diperlukan)

Kreativitas, di tempat yang tepat, tentu menjadi keharusan dan punya tempat tersendiri.

Tapi terkadang, kreativitas yang ngga perlu bisa memengaruhi efisiensi dan jalannya sesuatu. Itu membuatnya jadi sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang.

Jangan sia-siakan usaha kreatif kamu dalam hal-hal kecil, terutama saat kamu baru memulai.

Pilih alur kerja dan efisiensi dalam tugas-tugas rutin, jadi kamu ngga perlu membuang energi mental kamu untuk hal-hal kecil.

Gunakan cadangan energi mental dan kreativitas kamu untuk hal-hal yang benar-benar penting untuk kemajuan kamu.

Misalnya, kalau kamu sudah mulai berolahraga, alih-alih mencoba latihan baru setiap hari dan melelahkan diri sendiri tentang mana yang terbaik untuk kamu, tetaplah pada beberapa latihan inti dasar dan konsistenlah dengannya.

Atau, kalau kamu memulai proyek start-up, alih-alih menempatkan semua kreativitas kamu dalam menjadikan kantor kamu representasi sempurna dari merek kamu, atau menjadikan situs web kamu sebagai situs web paling canggih dan bergaya di luar sana, lebih baik fokuskan upaya kreatif kamu pada produk atau layanan yang akan kamu tawarkan.

Itulah yang paling penting dalam jangka panjang.

Cukup siapkan kantor atau situs web sederhana dan selesaikan semuanya.

Kamu juga pasti suka:

Hindari "kelumpuhan karena analisis"

Dengan begitu banyaknya informasi di luar sana, banyak dari kita terjebak dengan semua detail dan analitik.

Ketika kamu terlalu banyak menganalisis semua hal, terutama ketika itu masih berada di fase awal dan ngga memberikan banyak hasil, kamu akan muak dan akhirnya menyerah.

Kalau kamu baru saja mulai berolahraga dan kamu melihat kemajuan kamu setiap hari di cermin atau di timbangan, kamu akan segera berkecil hati.

Kalau kamu baru saja memulai bisnis, dan kamu terlalu fokus pada analisis penjualan, kamu ngga akan melihat apa yang kamu cari.

Cari saja informasi yang cukup, jadi kamu punya strategi yang solid. Kemudian fokuskan seluruh energi kamu untuk menerapkan strategi itu.

Jangan khawatir kalau kamu ngga segera mendapatkan hasil yang kamu inginkan. Itu butuh waktu.

Berhentilah menganalisis terlalu banyak.

Kamu akan punya lebih banyak ketenangan pikiran, dan kamu akan bisa fokus untuk memberikan yang terbaik, yang pada akhirnya akan meroketkan kemajuan kamu dalam jangka panjang.

Jangan larut dalam pikiran negatif dan keraguan.

Akan ada saat-saat ketika kamu mungkin meragukan diri sendiri atau pencapaian tugas kamu.

Tetapkan tujuan dan harapan yang realistis

Kisah sukses tentang orang-orang yang
Kisah sukses tentang orang-orang yang "meledak" dalam waktu semalam adalah kasus luar biasa, bukan sesuatu yang normal (sumber foto: dokumen pribadi)

Banyak orang, sesudah melihat kisah sukses orang lain dalam semalam, mengharapkan hasil dalam waktu singkat. Mereka melebih-lebihkan apa yang bisa mereka capai dalam waktu 6-12 bulan.

Semua hal butuh waktu untuk berkembang.

Kisah sukses yang kamu dengar tentang orang-orang yang "meledak" dalam waktu semalam adalah kasus luar biasa, bukan sesuatu yang normal.

Kamu boleh punya tujuan tinggi. Tapi, tetapkan tujuan dan harapan yang realistis.

Kamu boleh berkeinginan menembak bintang. Tapi, kamu juga harus siap bekerja keras selama beberapa tahun untuk membangun roket.

Taburkan benih hari ini, tapi harapkan pohon tinggi dan subur yang berkembang penuh dalam 10 tahun ke depan. Kamu mengerti maksud saya kan?

Atur kecepatan diri kamu untuk menghindari kelelahan

Kehebohan awal bisa membuat kamu bekerja terlalu keras sampai kelelahan. Adalah bijaksana untuk melihat ini sebelumnya dan menghindarinya.

Bekerja keraslah. Tapi, ingatlah untuk mengatur kecepatan dan luangkan waktu untuk bernapas, menikmati, dan bersantai di sepanjang jalan. Rilekslah sedikit untuk menyegarkan pikiran dan semangat kamu.

Ibarat pelari maraton dan pelari cepat. Seorang pelari cepat bisa berlari super cepat, tapi cuma beberapa menit.

Sedangkan pelari maraton, mengatur kecepatan mereka untuk menghindari kelelahan dan mampu berlari berjam-jam sambil tetap bersenang-senang di sepanjang jalan.

Bagian dari mengatur kecepatan diri sendiri adalah untuk mengambil istirahat total dan memberikan diri kamu kesempatan bersantai dan beristirahat sepenuhnya.

Kamu akan mendapati sesudah kamu kembali ke pekerjaan dan kehidupan rutin yang normal, kamu akan merasa sangat segar kembali dan siap untuk menghadapi semuanya.

Ngga peduli seberapa keras pun otak kamu mencoba meyakinkan kamu kalau kamu perlu bekerja sepanjang waktu, kamu harus tetap beristirahat. Kamu harus tahu dan percaya kalau istirahat santai itu akan membantu pekerjaan dan kemajuan kamu dalam jangka panjang.

Hargai kemajuan di atas kesempurnaan

Akan sangat memakan waktu yang lama untuk mencapai kesempurnaan. Itu pun kalau ada yang namanya kesempurnaan di dunia.

Ketika kamu memulai sesuatu dengan antusias, kecenderungan perfeksionis dan kritikus batin kamu cenderung keluar. Dan mereka menunjukkan semua kekurangan dan kesalahan kamu.

Yang perlu kamu lakukan dalam kasus ini hanyalah berkata pada mereka untuk duduk dan diam!

Semua hal ngga harus selalu berjalan mulus seperti yang kamu harapkan.

Ngga apa-apa untuk membuat kesalahan. Dan bukan masalah besar kalau kamu sesekali mengacaukan segalanya.

Juga, pola pikir "semua atau ngga sama sekali" sangat ngga produktif dan ngga efisien.

Kamu ngga bisa selalu memberikan yang terbaik setiap saat.

Terkadang kamu harus tampil di level rata-rata untuk bisa menjaga konsistensi, asal jangan jadikan itu kebiasaan.

Belajar bilang "ngga"

Sangat sulit bagi seorang
Sangat sulit bagi seorang "Yes-Man/Woman" untuk konsisten, mereka selalu sibuk mengurusi hal-hal yang ngga perlu (sumber foto: dokumen pribadi)

Belajar bilang "ngga" adalah bagian penting dari menjadi konsisten.

Sangat sulit bagi seorang "Yes-Man/Woman" untuk konsisten pada sesuatu, karena mereka selalu sibuk mengurusi hal-hal yang ngga perlu.

Buat prioritas dan jangan biarkan gangguan apa pun menyeret kamu menjauh dari tugas prioritas kamu.

Kalau kamu membuat komitmen untuk suatu hal tertentu, pertahankan komitmen itu pada daftar prioritas kamu, dan bilang "ngga" pada apa pun yang mungkin menghalangi.

Jangan membuat janji yang ngga bisa kamu tepati. Entah itu pada diri kamu sendiri atau pada orang lain.

Maafkan diri kamu karena ngga konsisten dan terus berusaha

Kita adalah manusia, kita punya pasang surut. Ngga ada yang 100% sempurna.

Akan ada saat-saat ketika kamu akan tersesat. Semua orang juga begitu.

Kalau kamu berpikir menjadi konsisten berarti ngga pernah goyah lagi, maka kamu perlu membentuk ulang lagi persepsi kamu tentang konsistensi.

Mungkin baik untuk menjadi ambisius, tapi terlalu keras pada diri sendiri cuma akan membuat kamu merasa kecewa pada diri sendiri dan kemudian menyerah. Artinya, pada kenyataannya, malah kontra-produktif.

Kalau kamu memutuskan untuk berlari setiap hari selama 30 hari ke depan dan kamu melewatkan 6-7 hari, itu ngga apa-apa. Itu ngga berarti kalau kamu ngga konsisten.

Lihat gelas setengah penuh. Setidaknya kamu berhasil berlari selama 23-24 hari. Dan itu lebih baik daripada ngga sama sekali!

Kadang hidup bisa menghalangi, ngga peduli seberapa keras kamu berusaha untuk berkomitmen, dan itu benar-benar alami.

Hal yang menentukan konsistensi kamu bukanlah seberapa sempurna kamu melakukannya, tapi seberapa cepat kamu kembali ke komitmen awal kamu kalau kamu keluar jalur.

Alih-alih menyalahkan diri sendiri, terimalah dan maafkan diri kamu sendiri, lalu kembalilah ke sana!

Bagaimana? Siap untuk menjadi orang yang konsisten?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun