Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tiga Kesalahan Supply Chain yang Sering Dilakukan Pemilik Bisnis Kecil dan Menengah

8 Agustus 2021   10:04 Diperbarui: 19 Agustus 2021   21:51 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses food supply chain. (Foto: Shutterstock/Dusan Petkovic via Kompas.com) 

Nah, Anda sebagai pemimpin bisnis, harus bertanya, siapa pemasok Anda? Di mana lokasi mereka? Seberapa besar kapasitas mereka? Dan bagaimana kinerja mereka dalam hal ketepatan waktu, biaya, dan kualitas?

Kalau Anda ngga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, sekaranglah saatnya Anda memegang kembali kendali supply chain Anda.

Anda bisa memulai itu dengan beberapa langkah berikut:

  • Lakukan riset. Pastikan Anda paham siapa pangsa pasar Anda, siapa para "pemain" top di industri atau produk sejenis. Kalau Anda ngga punya pemasok yang bisa diandalkan, Anda bisa tanya tim Anda. Mereka mungkin punya jaringan yang bisa merekomendasikan pemasok alternatif untuk Anda. 

  • Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah mencari tahu siapa pemasok untuk kompetitor Anda. Pahami juga siapa pemasok yang memasok bahan baku untuk pemasok utama Anda supaya Anda mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh.

  • Gunakan teknologi. Banyak software terkait dengan sourcing dan procurement yang bisa Anda pakai. Itu bisa membantu Anda mengidentifikasi pemasok baru, mengumpulkan estimasi harga, mengirimkan permintaan penawaran (RFQ) supaya Anda bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pemasok. 

  • Yang harus Anda lakukan adalah memilih pemasok yang bisa meningkatkan kinerja supply chain Anda secara menyeluruh. Itu akan bisa menghemat uang Anda dan meningkatkan efisiensi bisnis Anda secara keseluruhan.

Ngga memahami keseluruhan supply chain Anda

Setelah Anda tahu siapa pemasok Anda, di mana lokasi mereka, sekarang Anda perlu detil lebih jauh tentang mereka.

Tanyakan pada pemasok Anda beberapa hal seperti di bawah ini:

  • Berapa hari dalam seminggu Anda bekerja?
  • Berapa shift Anda beroperasi?
  • Berapa unit produk yang Anda hasilkan per hari?
  • Berapa banyak jalur produksi yang Anda punya?
  • Berapa kali dalam setahun Anda menghentikan produksi?

Informasi yang Anda dapat akan membantu Anda membuat rencana ke depan untuk mengantisipasi masalah supply chain yang mungkin muncul di  kemudian hari.

Misalnya, kalau Anda tahu pemasok Anda menghentikan operasi mereka selama tiga minggu setiap akhir tahun, Anda bisa memperhitungkan itu supaya bahan baku Anda tetap tersedia.

Ngga mendigitalkan supply chain Anda cukup awal

Kebanyakan UKM belum menggunakan alat digital terkait dengan supply chain management mereka.

Beberapa mungkin sudah. Paling ngga untuk digitalisasi paling dasar. Tapi lebih sedikit lagi yang menggunakan software untuk menghubungkan penjualan dengan operasi supply chain mereka.

Seiring tumbuhnya bisnis Anda, digitalisasi supply chain menjadi sangat penting (sumber foto: Glenn Carstens-Peters on Unsplash)
Seiring tumbuhnya bisnis Anda, digitalisasi supply chain menjadi sangat penting (sumber foto: Glenn Carstens-Peters on Unsplash)

Beberapa yang lain sudah dalam tahap peralihan dalam perjalanan mereka menuju digitalisasi. Mereka mulai menggunakan software untuk mendukung operasi supply chain mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun