Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Ide-ide Terbaik Sering Muncul Saat sedang Mandi?

13 Juni 2021   11:54 Diperbarui: 17 Juni 2021   12:38 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua orang pada dasarnya kreatif. (sumber foto: Tim Mossholder on Unsplash)

Apakah Anda orang yang kreatif? Atau, apakah sebagian orang memang lebih kreatif dari sebagian yang lainnya?

Seperti apa sih yang dibilang kreatif itu?

Kalau ingat-ingat waktu sekolah dulu, mungkin sampai sekarang, kreatif itu seringkali diidentikkan dengan kemampuan dalam bidang seni, seperti menulis, main musik, atau menggambar. Betul kan?

Masalahnya, ngga semua orang punya kemampuan itu. Terus, apakah itu artinya mereka ngga termasuk kategori orang kreatif?

Ternyata ngga begitu.

Faktanya, semua orang itu kreatif. Malah sangat kreatif.

Tapi, apa sebenarnya yang dibilang kreativitas itu?

Kreativitas itu gampangnya bisa kita definisikan secara sederhana sebagai sesuatu yang baru dan berguna (atau berpengaruh) dalam lingkungan sosial tertentu.

Dan itu berlaku untuk semua bidang, termasuk pemrograman, bisnis, matematika, dan tentu saja bidang kreatif yang lebih "tradisional", seperti menulis, main musik, atau menggambar.

Keterkaitan kreativitas dan otak

Nah, pertanyaan selanjutnya, apa sih yang sebenarnya terjadi di otak kita saat kita melakukan sesuatu yang kreatif?

Kreativitas selalu sulit dilacak karena kreativitas selalu dianggap sebagai aktivitas yang sangat kabur. Sampai dua orang peneliti bernama Allen Braun dan Siyuan Liu punya sebuah ide jenius, yaitu melacak aktivitas otak seorang rapper yang melakukan rap gaya bebas dan menjadikannya studi penelitian mereka.

Rap gaya bebas adalah contoh tepat dari proses kreatif yang relatif gampang dilacak dan bisa diterjemahkan ke banyak area lain. Dan apa yang mereka temukan sangat menarik.

Saat kita menjadi kreatif, beberapa area otak yang kita gunakan sehari-hari benar-benar dinonaktifkan. Sementara area otak lainnya, yang ngga kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi aktif.

Rapper tersebut menunjukkan aktivitas yang lebih rendah di bagian lobus frontal mereka, yang disebut korteks prefrontal dorsolateral, selama improvisasi, dan terjadi peningkatan aktivitas di area lain, yang disebut korteks prefrontal medial.

Supaya lebih gampang dimengerti, terjadi proses relaksasi dari "fungsi eksekutif" otak yang memungkinkan perhatian kita menjadi ngga terfokus secara alami dan memproses semua hal tanpa sensor. Itulah yang mungkin menjadi ciri khas sebuah kreativitas, menurut Braun.

Jadi, area otak yang kita gunakan untuk membuat keputusan, sebagian besar menjadi ngga aktif. Di sisi lain, area "korteks prefrontal medial", yang bertanggung jawab untuk mempelajari asosiasi, konteks, peristiwa, dan respons emosional, menjadi sangat aktif.

Dan apa yang ditemukan dari penelitian terhadap rap gaya bebas ini juga berlaku untuk aktivitas menulis, menggambar, memecahkan masalah pemrograman, dan lebih banyak lagi, menurut Braun. Aktivitas tersebut juga mirip dengan aktivitas otak saat kita sedang tidur.

Terus, apa hubungannya dengan mendapatkan ide-ide brilian saat sedang mandi?

Fakta kalau rap gaya bebas di atas menunjukkan kepada kita tingkat kreativitas yang tinggi, masih belum cukup untuk menjelaskan mengapa ide-ide hebat muncul di kamar mandi.

Alice Flaherty, seorang ahli saraf yang meneliti kreativitas, punya jawabannya.

Faktor lain, yang sangat penting bagi kita untuk menjadi kreatif, adalah dopamin. Semakin banyak dopamin yang dilepaskan, semakin kreatif diri kita, katanya lagi. Orang-orang punya variasi dalam hal tingkat kreativitas sesuai dengan kadar dopamin tersebut.

Aktivitas yang membuat kita merasa rileks dan santai, yang karenanya memberi kita peningkatan aliran dopamin, antara lain adalah mandi air hangat, berolahraga, mengemudi pulang ke rumah dari kantor, dan sebagainya. Sehingga, peluang munculnya ide-ide hebat pada saat itu menjadi jauh lebih tinggi.

Tapi, ngga berhenti di situ saja. Dopamin saja, ternyata masih ngga membuat kita terlalu kreatif. Itu ngga menjadi satu-satunya alasan. Faktor penting lainnya yang berpengaruh adalah adanya gangguan (distraction), kata seorang peneliti Harvard bernama Carson.

Dengan kata lain, adanya gangguan bisa membuat Anda "beristirahat" dan melepaskan diri dari solusi ngga efektif yang membuat Anda terus menerus terpaku padanya.

Terutama kalau Anda sudah berpikir panjang dan keras sepanjang hari tentang suatu masalah. Melompat ke kamar mandi bisa menjadi apa yang disebut ilmuwan sebagai "masa inkubasi" untuk ide-ide Anda.

Pikiran bawah sadar Anda sudah bekerja sangat keras untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi. Dan sekarang, sesudah Anda membiarkan pikiran Anda mengembara, pikiran bawah sadar Anda bisa muncul dan menanamkan ide-ide hebat ke dalam pikiran sadar Anda.

Biarkan pikiran Anda mengembara. (sumber foto: Jr Korpa on Unsplash)
Biarkan pikiran Anda mengembara. (sumber foto: Jr Korpa on Unsplash)

Keadaan pikiran yang rileks juga sangat penting untuk menjadi kreatif.

Kenapa?

Karena pada saat pikiran kita tenang, kita lebih cenderung mengarahkan fokus perhatian ke dalam. Sebaliknya, ketika kita memusatkan perhatian saat sedang beraktivitas, perhatian kita cenderung diarahkan ke luar, ke arah detail masalah yang sedang kita coba pecahkan.

Betul, perhatian ke luar tersebut kita perlukan pada saat memecahkan masalah secara analitis. Tapi, arah perhatian tersebut juga mencegah kita terhubung dengan apa yang ada di dalam diri kita.

Itulah kenapa begitu banyak ide yang muncul pada saat kita sedang mandi.

Bagi banyak orang, saat itu adalah waktu paling rileks dari hari itu. Mereka akhirnya bisa mendengar suara-suara di belakang kepala mereka yang memberitahu mereka tentang ide-ide. Ternyata, jawabannya sudah ada selama ini. Kita cuma ngga mendengarkan.

Kombinasi semuanya menjadi menarik. Kalau Anda berada dalam keadaan pikiran yang santai, gampang teralihkan, dan penuh dengan dopamin, otak Anda kemungkinan besar akan memberikan ide-ide terbaik dan paling kreatif untuk Anda.

3 cara paling efektif menangkap ide kreatif Anda

Nah, ini adalah hal paling pentingnya.

Setiap hari, kita adalah orang yang sangat kreatif. Yang menjadi penting di sini bukanlah bagaimana supaya kreativitas tersebut semakin terpicu. Tapi, ini adalah tentang bagaimana anda bisa menangkapnya, kapan pun itu terjadi.

Bukan mencari cara yang lebih baik untuk bertukar pikiran atau memunculkan ide, tapi kuncinya adalah bagaimana untuk ngga melepaskan sebuah ide meskipun kecil dan rapuh, begitu ide-ide tersebut memasuki kepala kita.

Dan Anda bisa menangkap ide-ide hebat Anda dengan beberapa cara berikut.

Bawalah catatan Anda setiap saat

Ya, ini adalah cara paling mudah dan efektif untuk menangkap lebih banyak ide-ide kreatif Anda setiap hari. Sebuah catatan sederhana. Entah itu berupa buku, kertas, atau ponsel Anda.

Yang sangat sulit, adalah membawa catatan itu setiap saat. Padahal, kita ngga pernah tahu kapan ide-ide itu akan muncul. Dan ide-ide itu bisa menghilang dan kita lupakan secepat munculnya.

Siapkan catatan untuk ide-ide kreatif Anda. (sumber foto: Toa Heftiba on Unsplash)
Siapkan catatan untuk ide-ide kreatif Anda. (sumber foto: Toa Heftiba on Unsplash)

Tuliskan semua ide-ide tersebut, biar pun pada saat itu ngga terlihat penting atau bagus.

Jangan menilai ide Anda pada tahap itu. Ada alasan mengapa ide tersebut muncul dengan cara seperti itu.

Kata kunci di sini adalah terletak pada "sepanjang waktu". Sangat gampang untuk membawa catatan ke kantor atau meletakkannya di meja kerja kita. Tapi, sayangnya, saat itu bukanlah saat di mana momen paling kreatif kita terjadi. Malah, momen-momen kreatif itu seringkali terjadi pada saat:

  • Berada di mobil
  • Berada di sarana olahraga
  • Berlari
  • Berbelanja bahan makanan
  • Di kamar mandi

Itu adalah beberapa aktivitas paling umum di mana momen kreatif kita terjadi. Menangkap ide-ide yang muncul dan mengabadikannya saat itu juga menjadi sangat penting.

Rencanakan pelepasan diri (disengagement) dan gangguan (distraction)

Ada sebuah teknik yang bisa membantu Anda menangkap ide-ide hebat Anda. Ini mirip dengan apa yang disebut sebagai periode "inkubasi" yang saya sebutkan di atas.

Anda bisa memulai hari Anda dengan tugas paling penting di pagi hari. Misalnya, menulis sebuah artikel.

Anda melakukan semua riset, membuat catatan atau dalam bentuk draft, tanpa perlu khawatir sama sekali tentang hasil akhir artikel Anda nanti. Itu adalah tugas pertama Anda.

Kemudian anda melakukan beberapa aktivitas lainnya, seperti membalas email, mengobrol singkat dengan rekan kerja, apa pun yang perlu Anda lakukan hari itu.

Kemudian, menjelang akhir hari, Anda kembali ke paruh kedua dari tugas pertama Anda yang sudah Anda mulai di pagi hari tadi. Anda duduk dan benar-benar menulis artikel, mengedit, dan membuatnya menjadi bentuk yang bisa Anda terbitkan.

Dan inilah hal menakjubkan yang akan terjadi. Anda akan menemukan diri Anda lebih mudah melakukan tugas pertama tadi, yaitu menulis artikel!

Yang terjadi adalah Anda bahkan ngga menulis atau memikirkan artikel tersebut selama Anda mengerjakan tugas lainnya. Otak bawah sadar Andalah yang melakukannya.

Otak bawah sadar Anda akan mengerjakan semua untuk Anda. (sumber foto: Skye Studios on Unsplash)
Otak bawah sadar Anda akan mengerjakan semua untuk Anda. (sumber foto: Skye Studios on Unsplash)

Otak bawah sadar Anda akan melakukan semua pekerjaan dan kemudian secara bertahap memberikan solusi kepada Anda ketika Anda mengerjakan tugas pertama Anda kembali nanti.

Menarik sekali kan?

Saya yakin Anda juga pasti pernah mengalaminya di mana apa yang sebelumnya sulit Anda kerjakan tiba-tiba menjadi mudah setelah Anda beralih ke tugas lain dan "melupakan" tugas tersebut.

Bebani otak Anda, buat tugas itu menjadi sangat sulit

Teknik lain yang bisa Anda gunakan adalah dengan membebani otak Anda. Ini serius!

Pernah ngga Anda mulai mengerjakan suatu tugas di mana Anda dengan cepat menyadari kalau tugas itu sangat sulit dan kemungkinan besar Anda akan gagal menyelesaikannya? Terus kerjakan tugas itu!

Kalau Anda seorang programmer, cobalah untuk memecahkan sesuatu yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Sesuatu yang Anda pikir baru akan bisa Anda lakukan nanti setelah kemampuan Anda meningkat.

Kalau Anda seorang penulis, menulislah lebih lama dari yang Anda pikir bisa Anda tulis.

Dengan begitu, otak Anda akan berada dalam situasi yang mengejutkan dan secara alami akan melibatkan lebih banyak area kreatif Anda daripada biasanya.

Dan meskipun Anda mungkin ngga berhasil menyelesaikan tugas tersebut pada awalnya, Anda akan menemukan kalau tugas-tugas lain yang akan datang menjadi jauh lebih mudah Anda selesaikan.

***

Kreativitas terjadi di berbagai area di seluruh otak kita. Dan pada dasarnya, semua orang adalah kreatif.

Kreativitas itu ngga melulu berhubungan dengan seni. Kreativitas berlaku untuk semua bidang keahlian.

Satu hal yang paling penting adalah bukan bagaimana membuat diri kita semakin kreatif, tapi bagaimana kita bisa menangkap ide-ide hebat yang muncul sesaat yang begitu kecil dan terkadang kita abaikan.

Jadi, apa ide hebat Anda hari ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun