Tapi, ngga berhenti di situ saja. Dopamin saja, ternyata masih ngga membuat kita terlalu kreatif. Itu ngga menjadi satu-satunya alasan. Faktor penting lainnya yang berpengaruh adalah adanya gangguan (distraction), kata seorang peneliti Harvard bernama Carson.
Dengan kata lain, adanya gangguan bisa membuat Anda "beristirahat" dan melepaskan diri dari solusi ngga efektif yang membuat Anda terus menerus terpaku padanya.
Terutama kalau Anda sudah berpikir panjang dan keras sepanjang hari tentang suatu masalah. Melompat ke kamar mandi bisa menjadi apa yang disebut ilmuwan sebagai "masa inkubasi" untuk ide-ide Anda.
Pikiran bawah sadar Anda sudah bekerja sangat keras untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi. Dan sekarang, sesudah Anda membiarkan pikiran Anda mengembara, pikiran bawah sadar Anda bisa muncul dan menanamkan ide-ide hebat ke dalam pikiran sadar Anda.
Keadaan pikiran yang rileks juga sangat penting untuk menjadi kreatif.
Kenapa?
Karena pada saat pikiran kita tenang, kita lebih cenderung mengarahkan fokus perhatian ke dalam. Sebaliknya, ketika kita memusatkan perhatian saat sedang beraktivitas, perhatian kita cenderung diarahkan ke luar, ke arah detail masalah yang sedang kita coba pecahkan.
Betul, perhatian ke luar tersebut kita perlukan pada saat memecahkan masalah secara analitis. Tapi, arah perhatian tersebut juga mencegah kita terhubung dengan apa yang ada di dalam diri kita.
Itulah kenapa begitu banyak ide yang muncul pada saat kita sedang mandi.
Bagi banyak orang, saat itu adalah waktu paling rileks dari hari itu. Mereka akhirnya bisa mendengar suara-suara di belakang kepala mereka yang memberitahu mereka tentang ide-ide. Ternyata, jawabannya sudah ada selama ini. Kita cuma ngga mendengarkan.