kontak mata saat berbicara dengan orang lain. Itu tandanya kita fokus ke percakapan yang sedang berlangsung.
Kita seringkali diajarkan untuk melakukanTapi, bagaimana kalau orang yang kita ajak bicara enggak melakukan kontak mata? Apakah itu tandanya mereka enggak tertarik dengan apa yang kita katakan? Atau, ada alasan lain? Bingung enggak sih menghadapi orang seperti itu?
Yang perlu Anda tahu, pasti ada alasan kenapa seseorang menghindari kontak mata dalam sebuah percakapan. Dan alasannya bisa berbeda-beda untuk setiap orang.
Pakar komunikasi memang sering kali menekankan manfaat melakukan kontak mata saat berbicara dengan orang lain.Â
Kontak mata, bisa dibilang adalah alat yang sangat ampuh dalam sebuah percakapan karena itu menunjukkan pemahaman, rasa hormat, dan pengakuan kalau anda mendengarkan orang yang berbicara.
Kalau Anda yang berbicara, melakukan kontak mata dengan lawan bicara Anda berarti menunjukkan kalau Anda yakin dengan apa yang Anda katakan dan kalau Anda ingin membangun hubungan baik dengan mereka.
Masalahnya, enggak semua orang bisa melakukan kontak mata saat berbicara.
Ada orang yang merasa itu terlalu intim sehingga mereka merasa enggak nyaman untuk bertatapan dengan orang lain. Atau, ada juga orang yang merasa kesulitan atau stres saat melakukan kontak mata karena itu memberi mereka stimulasi berlebihan.
Walaupun banyak orang menekankan kontak mata saat berbicara, yang menarik adalah Anda tetap bisa punya keterampilan membangun relasi yang kuat walaupun enggak melakukan kontak mata.
Kontak mata bukanlah segalanya.
Memperlakukan orang dengan kebaikan dan rasa hormat jauh lebih penting daripada sekadar menatap langsung mata seseorang.