Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Cara Menghentikan Overthinking yang Mengganggu Anda

25 Maret 2021   10:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   10:05 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overthinking bisa begitu mengganggu (sumber foto: christopher catbagan on Unsplash )

Memang ngga enak kalau lagi overthinking. Anda pasti setuju kan?

Overthinking, apalagi kalau sampai kuatir berlebihan, itu bisa berujung stres sendiri. Melelahkan. Bahkan bisa berujung pada gangguan kecemasan kalau ngga dibiarkan begitu saja loh.

Terus, bagaimana caranya supaya bisa damai lagi? Bebas dari overthinking.

Ya satu-satunya cara adalah mengambil alih kembali kendali pikiran anda.

Orang yang overthinking biasanya adalah mereka yang terjebak dalam pikiran obsesif mereka sendiri.

Bayangkan anda terjebak dalam sebuah labirin yang di setiap belokannya cuma membawa anda ke tempat yang makin membuat stres. Itulah yang dirasakan kalau lagi overthinking tentang masalah yang sedang anda hadapi kan? Seperti ngga berujung.

Kalau kita bicara overthinking, semua orang pasti pernah barang sekali atau beberapa kali dalam hidup mengalaminya. Masalahnya, beberapa orang ngga bisa tuh menghentikan rentetan pikiran yang datang silih berganti tersebut.

Biasanya, overthinking itu berkutat pada dua hal. Merenungkan masa lalu dan kuatir akan masa depan.

Merenungkan masa lalu

Apa nih maksudnya merenungkan masa lalu?

Itu adalah kondisi di mana anda terus menerus mengulang kembali sebuah masalah di dalam pikiran anda. Lagi dan lagi. Padahal, masalahnya sendiri sudah lewat.

Anda merenung dan terobsesi pada pikiran anda yang berulang kali memikirkan berbagai aspek dari masalah yang pernah anda alami.

Biasanya sih bentuknya berupa penyesalan, kebencian pada diri sendiri, atau menyalahkan diri sendiri.

Anda menganalisa secara berlebihan setiap detail masalah yang pernah anda hadapi. Dan seperti yang saya bilang sebelumnya, ujungnya seringkali adalah menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah terjadi dan menyesali diri.

Pikiran yang sering muncul biasanya seperti, "Harusnya saya lebih sabar."

Atau, "Saya sudah melewatkan kesempatan paling besar yang saya punya."

Atau, "Ngga akan ada yang suka sama saya lagi gara-gara masalah itu."

Kekuatiran berlebih

Kalau bicara kekuatiran, biasanya berhubungan dengan keinginan untuk memprediksi masa depan.

Anda berpikir negatif tentang apa yang mungkin dan ngga mungkin terjadi di masa depan.

Overthinking bisa begitu mengganggu (sumber foto: christopher catbagan on Unsplash )
Overthinking bisa begitu mengganggu (sumber foto: christopher catbagan on Unsplash )

Misalnya, "Mereka ngga tertarik sama saya saat wawancara tadi. Saya ngga bakal diterima bekerja di tempat itu."

"Belum ada kabar juga dari perusahaan itu. Berapa lama lagi ya saya harus menganggur begini?"

Pikiran-pikiran semacam pastinya sangat melelahkan dan menghabiskan energi. Itu biasanya terjadi saat anda sedang stres.

Tapi, kalau sampai pikiran dan kekuatiran berlebih tadi sampai mengganggu aktifitas anda, segeralah ambil tindakan.

Caranya?

Berhenti berpikir

Saat anda mulai overthinking, atau anda mulai melihat-lihat lagi kejadian masa lalu, katakan "Stop!" pada diri anda sendiri.

Lebih baik lagi kalau anda benar-benar bersuara saat mengatakannya. Pengaruhnya akan lebih besar untuk anda.

Atau, bisa juga anda mengatakan itu sambil membayangkan ada rambu perintah berhenti di benak anda.

Intinya, kondisikan diri anda untuk bisa menghentikan siklus kekuatiran anda terhadap masa depan atau siklus melihat-lihat lagi masa lalu anda.

Butuh latihan setiap hari kalau mau berhasil. Perlu konsistensi. Tapi kalau berhasil, manfaatnya akan benar-benar anda rasakan.

Pikiran hanyalah sebuah pikiran

Cara lain untuk menghentikan overthinking adalah dengan menyadari kalau yang namanya pikiran itu ya hanyalah sebuah pikiran. Bukan sebuah fakta.

Tanya diri anda, "Apakah ini nyata?"

"Apakah ini benar-benar terjadi?"

"Apa hal terburuk yang bisa terjadi?"

Contoh kecemasan akibat overthinking paling umum terjadi dan terasa seperti sebuah fakta adalah kecemasan untuk naik pesawat terbang.

Faktanya, pesawat terbang adalah moda transportasi paling aman untuk digunakan. Tapi, banyak orang takut terbang karena pikiran dan ketakutan mereka sendiri. Mereka menolak untuk terbang. Bagi mereka, ketakutan itu sangat nyata.

Kesadaran diri

Kesadaran diri, atau mindfulness, adalah salah satu cara yang juga bisa anda gunakan untuk mengatasi overthinking.

Kesadaran diri adalah menyadari sepenuhnya setiap momen hidup anda tanpa menghakimi atau pun menilai momen tersebut.

Kesadaran diri akan membantu anda membuat jarak dengan pikiran-pikiran anda dan lebih "hadir" di masa sekarang.

Mindfulness bisa membantu mengurangi overthinking (sumber foto: Sam Carter on Unsplash)
Mindfulness bisa membantu mengurangi overthinking (sumber foto: Sam Carter on Unsplash)

Beberapa studi menunjukkan kalau kesadaran diri, atau mindfulness, punya pengaruh positif untuk mengurangi perilaku yang menyumbang stres, seperti terlalu merenungkan masa lalu atau kuatir akan masa depan.

Kenapa?

Karena dengan fokus pada momen saat ini akan membuat anda ngga punya waktu lagi untuk mencemaskan masalah lain.

Mindfulness ini bisa dilatih dalam rutinitas anda sehari-hari dengan memberikan perhatian penuh pada apa yang tubuh anda rasakan dan apa yang terjadi di sekeliling anda.

Misalnya, saat anda berangkat bekerja pagi ini, fokuslah pada udara sejuk yang menyentuh kulit anda. Dengarkan suara burung yang berkicau di dahan pohon sana. Rasakan tekstur jalanan yang anda pijak. Plus, rasakan diri anda sedang bernapas.

Akali otak anda untuk lebih berbahagia

Orang yang punya pikiran obsesif ngga selalu memilih cara yang sehat, seperti mindfulness, untuk mengalihkan pikiran tersebut. Seringnya begitu.

Malah sebaliknya, mereka malah berusaha mengalihkan pikiran mereka dengan melakukan hal-hal yang ngga merusak, seperti menumbuhkan pola makan yang ngga sehat, misalnya.

Betul, cara terbaik mengatasi stres adalah dengan mengalihkan perhatian dari masalah yang membuat kita terobsesi tersebut. Tapi tentu saja harus dengan cara yang baik.

Banyak cara yang bisa anda gunakan sebetulnya. Seperti baca buku, misalnya. Atau, mandi air hangat, berbicara dengan teman, tapi bukan bicarakan masalah ya, dan tentu saja, berlatih mindfulness.

Ubah persepsi anda

Ini yang menarik.

Cara anda melihat sebuah situasi sangat dipengaruhi oleh emosi dan perilaku anda.

Jadi, bukan situasinya sendiri yang menentukan apa yang anda rasa, tapi lebih pada bagaimana anda menginterpretasikan situasi tersebut.

Mengubah pikiran negatif bisa membuat emosi anda jadi positif. Dan tentu saja akan berujung pada perilaku yang lebih sehat, termasuk berkurangnya overthinking dan kekuatiran yang berlebihan.

Ubah cara anda berpikir dan bertindak.

Tantang keyakinan dan perilaku anda yang salah, seperti terlalu men-generalisir segala sesuatu seperti, "Saya selalu gagal kalau berbicara di depan umum."

Padahal anda baru sekali saja gagal. Tapi sudah menganggap akan gagal seterusnya atau selalu membayangkan situasi terburuk yang mungkin terjadi.

Kesimpulan

Overthinking itu bisa sangat menyiksa. Akan lebih baik kalau anda bisa keluar dari rentetan pikiran yang membebani diri anda tersebut.

Temukan cara yang paling sesuai dengan anda untuk menghindarinya.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun