Bagaimana kalau mereka sedang terkena masalah, musibah, atau sedang bersedih kemudian kena prank? Apakah itu akan membantu mereka menyelesaikan masalah? Sangat tidak mungkin. Dampak yang mereka pastinya malah berlipat-lipat dibandingkan kalau mereka sedang tidak mengalami masalah apapun.
Tapi sekali lagi, siapa yang tahu apa yang orang lain sedang rasakan? Betul kan? Karena sebagian orang sangat pandai menyembunyikan emosinya.
Kapan prank dikatakan buruk?
Mudah saja. Kalau prank tersebut mengorbankan orang lain, itu sudah pasti buruk.
Dan ditambah lagi keburukannya dengan mengunggahnya ke media sosial untuk mengajak orang lain ikut menertawai kesialan mereka kena prank. Dan yang melakukannya mengharapkan dapat popularitas plus kekayaan dari mempermalukan orang lain! Wow, bisa kita bayangkan ya betapa "baiknya" orang seperti itu.
Apakah kalau begitu semua prank adalah buruk? Anda bisa menilainya sendiri.
***
Ada begitu banyak cara untuk membuat orang lain tertawa. Untuk membuat orang lain terhibur dan sejenak melupakan masalahnya. Kenapa harus memilih cara yang merugikan orang lain?
Untuk anda yang sedang membuat rencana untuk melakukan prank ke orang lain, coba pikirkan kembali apa tujuan anda melakukan hal itu. Dan apa dampak yang korban anda rasakan. Bagaimana jika hal itu terjadi pada anda di saat anda sedang down? Kalau menurut anda, semua akan baik-baik saja, keputusan di tangan anda apakah prank itu tetap akan anda lakukan atau tidak.
Untuk anda yang tidak berniat melakukan prank apapun, berhentilah memberi panggung orang-orang yang melakukan prank untuk kepentingan pribadinya sendiri. Terlepas dari apakah setelah itu dia berbuat "baik" dengan memberi sesuatu, prank tetaplah prank. Dampaknya akan tetap sama. Kalau ingin berbuat baik, berbuatlah baik dengan cara yang baik pula.
Berhentilah menonton prank yang orang lakukan, terlebih yang sudah melewati batas. Masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk menghibur diri tanpa membuat praktek prank yang mengorbankan orang lain ini semakin menjamur.