Toxic friend, teman beracun? Terdengar menyeramkan, ya?
Toxic, beracun, membuat orang lain tersakiti, memberi pengaruh buruk, bahkan bisa membunuh. Kata itu digabungkan dengan kata teman, jelas bukanlah seseorang yang kita inginkan ada berada di dekat kita.
Itu versi kita. Bagaimana dengan versi orang lain? Menurut Anda, bagaimana teman-teman akan mendeskripsikan Anda? Apakah mereka menganggap Anda teman yang baik? Jujur? Bisa dipercaya? Menyenangkan? Supportif? Atau, jangan-jangan terjadi sebaliknya?
Dapat teman yang baik itu sulit. Kalau sudah dapat, tentu akan kita pertahankan. Dan sebisa mungkin, kita pasti ingin menjadi teman yang baik juga untuk orang lain.
Tapi, pada praktiknya, tidak semulus itu. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Kita, pasti pernah salah. Dan terkadang kesalahan itu tidak kita sadari. Tahu-tahu teman kita menjauh. Tahu-tahu teman kita sakit hati. Dan tahu-tahu kita sudah sendirian.
Orang sudah menganggap kita sebagai toxic friend. Orang yang harus dihindari. Bahkan tanpa kita sadari. Tahu-tahu semuanya sudah terlambat.
Mumpung belum terlambat, ada baiknya kita kenali 7 tanda yang bisa jadi peringatan, buat saya dan Anda juga tentunya.
1. Terlalu bergantung dan menuntut, itu tanda toxic friend
Kita butuh teman, itu wajar. Sangat normal. Yang menjadi tidak normal adalah pada saat saya atau Anda selalu menuntut teman kita ada buat kita.
Ada masalah sedikit, langsung telepon teman minta tolong. Ada persoalan kecil, langsung kontak teman minta bantuan untuk menyelesaikan. Kalau ditolak, langsung pakai senjata, "Katanya teman. Masa teman tidak mau membantu."
Memaksa orang lain untuk memberikan bantuan atas nama pertemanan.
Belum lagi kalau anda mulai terlalu posesif dengan teman Anda. Melihat mereka bergaul dengan teman yang lain, anda tidak suka. Anda kecewa.