Berapa sering pekerjaan kita tertunda hanya karena kita mengakses Facebook atau Instagram? Atau, berapa sering kita berhenti mengerjakan sesuatu karena ada notifikasi dari Twitter?
Media sosial adalah pengalih perhatian yang sangat kuat. Sangat sulit diabaikan. Bukan hanya dalam bekerja atau belajar saja, bahkan dalam percakapan kita dengan teman, keluarga, atau kerabat.
- Semakin sering mengakses media sosial, semakin Anda merasa sendirian
Aneh ya? Seharusnya kan semakin kita sering mengaksesnya, semakin kita merasa terhubung dan tidak sendirian?
Tapi, sebuah studi mengatakan seperti itu. Hasil studi tersebut mengatakan kalau media sosial berhubungan erat dengan perasaan terisolasi.
Lebih jauh lagi, semakin lama kita mengaksesnya, semakin pula kita merasa sendirian dan terisolasi.
Wajar saja sebenarnya, karena biar bagaimana pun, orang-orang yang terhubung dengan kita di dunia maya tidak benar-benar bisa kita lihat, sentuh, atau dengan kata lain, terhubung secara langsung di dunia nyata.
Miris kan? Semakin kita ingin online untuk terkoneksi dengan orang lain, semakin kita merasa sendirian.
- Anda tidak bisa berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Kalau dulu orang cuma iri ketika tetangga membeli mobil baru atau merenovasi rumah, sekarang bisa kita bayangkan berapa banyak hal semacam itu yang bisa kita lihat di media sosial? Semua orang terlihat lebih baik dari kita!
Pasangan menarik, hidup mewah, jalan-jalan, makan makanan enak, mobil keluaran terbaru, sebut saja satu-satu, itu sama seperti kita bertetangga dengan seluruh dunia secara virtual!
Teknologi yang seharusnya menghubungkan kita sekarang menjadi sebuah teknologi perbandingan, bukan lagi teknologi yang menghubungkan. Memberikan semua pikiran negatif yang mungkin muncul dalam otak kita.