Mohon tunggu...
Dicky Teguh Wicaksono
Dicky Teguh Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa jurusan TI di Universitas Udayana yang hobi desain dan browsing.\r\nFollow me @dicky_teguh www.havefuntography.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Enam Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menentukan ISO Speed

22 Desember 2015   02:11 Diperbarui: 22 Desember 2015   02:17 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai salah satu komponen dalam segitiga exposure, tentu kita perlu memperhatikan dalam pemilihan ISO. Beberapa fotografer menggunakan setelan Auto pada ISO, namun saya lebih menyarankan menggunakan setelan manual agar kita memiliki kontrol penuh pada kamera. Penggunaan ISO rendah lebih diutamakan untuk mendapatkan ketajaman gambar yang maksimal. Penggunaan ISO yang tinggi memang memungkinkan sobat memotret dalam kondisi kurang cahaya, tetapi bukan tanpa kompensasi. Hasil foto yang noise akan sobat dapatkan jika menggunakan ISO tinggi. Apa itu noise? noise adalah bintik bintik kecil yang biasa muncul pada gambar bila menggunakan ISO tinggi. Selain itu ketajaman foto juga akan berkurang seiring dengan penggunaan ISO tinggi.

Dalam memilih ISO, beberapa hal ini yang perlu kita perhatikan : 

  1. Apakah kita memegang kamera dengan tangan? Memegang kamera dengan tangan sangat rawan terjadi goncangan yang mengakibatkan gambar menjadi kabur. Penggunaan tripod sangat disarankan dalam kondisi kurang cahaya agar dapat menggunakan ISO dan Shutter Speed yang rendah
  2. Apakah kita memerlukan depth of field yang luas? jika tidak memerlukan depth of field yang luas, misal memotret model, sobat bisa menggunakan aperture yang besar agar mendapat cahaya yang cukup sehingga memungkinkan menggunakan ISO rendah.
  3. Apakah subjek foto bergerak? jika ya, kita memerlukan ISO tinggi agar dapat memembekukan gerakan subjek. Kecuali jika kita memang ingin memasukkan "gerakan" dalam gambar, maka soabt bisa menggunakan ISO rendah
  4. Apakah cahaya cukup? jika memungkinkan memang kita ingin menggunakan ISO serendah mungkin, sobat bisa menggunakan flash untuk mendukung pencahayaan.
  5. Foto tanpa grain = foto yang bagus? Tidak selalu, terkadang foto dengan grain bisa tampak lebih bagus, misal foto - foto hitam putih. Sedikit noise atau grain bisa memberikan atmosfer dan mood yang lebih baik jika dibandingkan dengan foto tanpa noise.
  6. Seberapa besar foto itu akan dicetak nantinya? Semakin besar ukuran foto, maka akan semakin jelas terlihat noise yang ditimbulkan. Itulah sebabnya kenapa noise jarang terlihat di layar kamera digital yang cenderung kecil. Jika kita berniat mencetak foto dalam ukuran besar, penggunaan ISO rendah sangat disarankan.

Satu hal lagi yang perlu selalu diingat adalah untuk selalu mengecek ISO yang kita gunakan sebelum mulai memotret. Banyak fotografer pemula yang kadang terlalu fokus pada setting aperture dan speed sehingga melupakan ISO ( saya sendiri pernah mengalaminya ). Dengan selalu mengecek setelan pada kamera, diharapkan kita bisa mendapat foto sesuai dengan yang diharapkan. Dicky Teguh Wicaksono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun